Misi Pertama [1]

11K 817 50
                                    





Seorang pemuda dengan perawakan tinggi, dengan mata yang tajam seperti elang. Rahang tegas, sangat tampan menurut para kaum hawa, dan kaum boti yang melihatnya meski hanya sekali. Memasuki ruangan dengan pelan.

Pemuda itu melihat seseorang yang sudah lama tidak sadarkan diri, saat ini tengah duduk di kursi samping jendela. Ia berjalan mendekati pemuda yang duduk di kursi itu, perlahan sebelum akhirnya langsung memeluknya.

"Kara, syukurlah kau sudah bangun. Kau tahu Lio mu ini merindukan mu!", Kara tersenyum. Rencana untuk menyelesaikan misi pertamanya akan dimulai sekarang.

"Hehe, Kara baru bangun beberapa menit yang lalu kok! sekarang Kara sudah sembuh sepenuhnya loh", ujar Kara yang masih menampilkan, senyumnya yang manis.

"Apa kau yakin? bukannya aku tidak percaya. Hanya saja penyakitmu itu adalah penyakit yang sangat sulit untuk bisa menyembuhkannya", jawab Lio yang masih ragu, dengan ucapan dari sahabat kecilnya itu.

"Sungguh, Lio. Kalau Lio tidak percaya, periksa saja kepada dokter!", ujar Kara, dengan sedikit kesombongan di kalimatnya.

"Baiklah-baiklah, aku percaya dengan ucapanmu. Aku akan membuat bubur untuk mu sebentar", setelah mengatakan itu, Lio langsung beranjak dari tempatnya dan keluar dari kamar milik sahabat kecilnya.

"P, Al",

(Ada apa, Tuan? ada yang bisa sistem ini bantu?)

"Misi nya udah selesai belum?",

(Belum, Tuan. Protagonis pria 1 masih ragu dengan perkataan mu. Karena jujur saja, tuan sembuh adalah sesuatu hal yang sangat tidak mungkin. Itu sebabnya protagonis pria 1 masih ragu)

"Ck! padahal kan tadi udah aku bilang. Kalau masih ragu tinggal periksa ke dokter saja! kalau begini, terpaksa harus menggunakan cara itu",

(Hah, cara apa maksudnya, Tuan?)

"Hehe, ada deh! nanti juga tahu. Ini itu rencana khas dari Alkara Sebastian. Eh ngomong-ngomong, namaku itu Alkara Sebastian, atau Alkara Debrianold? kok pusing aku!",

(Nama tuan yang sekarang itu Alkara Debrianold. Ngomong-ngomong juga, memangnya apa rencana khas dari tuan?)

"Ada deh. Yang pasti itu akan menguntungkan kedua belah pihak, tapi tidak menguntungkan mu hehehe..",

(Hah, kok aku? apakah salahku.. apakah dosaku..)

"Ye, malah nyanyi! dah la, aku ngambek sama kamu!",

(Ngambek kok bilang?)

"Auk ah! Al bodo!",

(Tapi nama tuan juga ada Al nya lol. Kan namanya Alkara, otomatis ada Al nya. Hehehe bener kan, Tuan?)

"Khm.. khm! itu pengecualian untuk ku btw. Ah dahla! nggak mau ngomong lagi sama kau!",

(Alah nanti juga kalau gabut tuan ngajak aku bicara tuh)

"Ish, aku benci mengakuinya. Tapi emang bener sih :)",






......................






Selang beberapa menit kemudian, Lio kembali dengan membawa semangkuk bubur dan segelas air. Ia kemudian langsung duduk tepat di samping kara yang masih sibuk ngobrol dengan sistem nya.

"Ngelamun terus. Mikirin apa sih?", Kara yang tadinya masih larut dengan pembicaraan nya dengan sistem kini langsung tersadar dan menoleh.

"E.. eh.. nggak kok! aku hanya tadi ngelamun mikirin sekolah aja", ujar Kara.

"Oh.. tapi mulai satu minggu ke depannya, kau akan homeschooling saja. Aku takut kau kembali dibully di sekolah mu, Kara", ujar Lio yang memang sangat-sangat khawatir. Bagaimana kalau sahabatnya ini kembali dibully? dia dengan sahabatnya beda sekolah, jadi itulah yang membuat Lio khawatir.

"Hiks, kok gitu!! Lio jahat! hiks hiks..", Kali ini kara tengah berakting sedih. Ia ingin meluluhkan hati es milik Lio. Meski nantinya akan sedikit sulit.

"Shutt! Kara jangan nangis dong. Lihat matanya jadi sembab tuh. Jangan nangis oke? iya.. iya, nanti Kara tidak homeschooling. Nanti Kara, aku daftarkan ke sekolah ku saja gimana?", Kara mengangguk dengan imut. Lio sempat terpana, melihat pesona Kara yang bertambah dan semakin imut dari yang dia kenal dulu.

"Hehe, Lio yang terbaik! Lio hanya milik Kara!", Lio terkekeh melihat tingkah Kara yang menurutnya lucu. Membuatnya hampir saja kehilangan kendali, kalau dirinya tidak segera ingat, kalau Kara itu masih sakit.

"Dan Kara hanya milik Lio!", Kara cengengesan. Ia sebenarnya tidak yakin kalau ia hanya akan menjadi milik Lio. Karena dia itu rencananya mau buat harem di sini.

"Sudah, cepat dimakan buburnya, nanti dingin!", Lio heran ketika melihat sahabatnya itu malah cemberut. Ya meski terkesan sangat-sangat imut.

"Suapin..", rengekan Kara, membuat Lio kembali terkekeh kemudian mencubit gemas, pipi Kara yang chubby seakan bertambah lebih chubby.

"Iya.. iya, ayo buka mulutnya!", Kara langsung saja tanpa ba-bi-bu membuka mulutnya. Lio meneguk ludah kasar, ketika melihat bibir kecil Kara yang terbuka. Bahkan dia membayangkan jika bibir kecil itu dimasukkan dengan miliknya. Namun dia langsung menggeleng dan menyuapi sahabatnya itu dengan susah payah, karena harus meredam nafsu yang seakan membakarnya.

Selang beberapa menit kemudian, bubur itu langsung habis tidak tersisa sama sekali. Setelah bubur itu habis, Lio langsung membantu Kara untuk meminum air. Tanpa sadar ia meneguk ludahnya dengan kasar kembali, saat melihat ada beberapa tetasan air yang jatuh mengalir ke leher putih mulus kara. Tanpa sadar juga itu malah membangkitkan sesuatu di balik celananya.

Kara tentu saja peka dengan hal itu. Tapi ia akan berpura-pura menjadi lotus coklat, kalau kata Kara mah.

"Lio?",

"A.. ada apa? a.. aku, harus segera pergi. Ada urusan yang perlu di selesaikan", ujar Lio dengan gugup. Bisa-bisanya ia tegang hanya karena melihat sahabatnya itu minum, dengan sangat erotis.

"Apa ini? terlihat sangat besar?", Kara sengaja mengusap-usap kejantanan yang sudah tegang di balik celana Lio. Lio dibikin ngilu oleh tingkah dari sahabatnya ini.

"Shh.. Kara jangan sentuh, kalau kau tidak ingin sesuatu terjadi", ujar Lio, mencoba untuk mengingatkan Kara, sebelum dirinya lepas kendali.

"Memangnya apa yang akan terjadi?",








...........

Nama: Lio AliendraUsia: 18 tahunSifat: dingin sama orang beda lagi kalau sama kara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nama: Lio Aliendra
Usia: 18 tahun
Sifat: dingin sama orang beda lagi kalau sama kara

"Hn, setidaknya aku yang pertama mendapatkan kesucian mu!".




.............




............

To be continued

Transmigration of Rogue PartiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang