Bab 14 - Love is Never End!

488 50 9
                                    

Hari demi hari telah berlalu. Jisoo dan Seokjin juga semakin dekat kembali sebagai rekan bisnis, namun ingatan Seokjin masih tetap sama.

"Jisoo, aku sangat senang bekerja sama denganmu." ucap Seokjin yang tiba-tiba sambil tersenyum ke arah Jisoo yang sedang memikirkan konsep foto model iklan perusahaan Seokjin.

Jisoo yang melihat Seokjin tersenyum pun sedikit salah tingkah, akan tetapi Jisoo bisa menyembunyikannya.

"Saya juga senang bisa bekerja sama dengan anda." ucap Jisoo membalas senyuman Seokjin.

'Andai kau tahu aku sangat senang sekali bisa dekat denganmu lagi, walau kita hanya sebatas rekan kerja.' ucap Jisoo dalam hati.

Saat mereka berdua sedang bekerja, tiba-tiba saja Kim Mira masuk ke dalam ruangan Seokjin tanpa izin dan mengetuk pintu.

Keduanya menoleh ke arah pintu yang dibuka paksa oleh Mira. Mereka berdua menghelah nafas pelan.

"Mira? kenapa kau terus-terus saja datang ke sini?" tanya Seokjin semakin bingung dengan tingkah istrinya.

Mira menatap Jisoo sinis dan mengatakan. "Aku datang menyelamatkan rumah tanggaku dari j*l*ng murahan ini."

Mendengar pernyataan Mira membuat Jisoo geram. Ia mengepalakan tangannya seraya berdiri.

"Kau mengatakan aku seorang wanita yang tidak baik, aku ke sini hanya untuk bekerja." ucap Jisoo membela dirinya sekaligus menahan kesabarannya.

Seokjin yang mendengar ucapan istrinya langsung menampar Mira. Entah kenapa Seokjin ingin sekali menampar Mira karena perkataannya menyakiti hati Jisoo bahkan tanpa dia ketahui dirinya juga ikut merasakan sakit.

PLAK!!

Mira terkejut dengan tamparan suaminya yang tiba-tiba.

"Auh..." rintih Mira seolah-olah ingin mendapat perhatian dan rasa bersalah dari suaminya.

Namun sayangnya, pria yang dihadapannya sekaligus suaminya tidak merasa bersalah.

"Jaga ucapanmu Kim Mira, aku dan Jisoo hanya bekerja dan kami tidak memiliki hubungan yang lebih dari apa yang otakmu itu pikirkan." ucap Seokjin geram.

"Kau membelaku karena dia–?" tanya Mira seraya menunjuk Jisoo yang berdiri di sampingnya.

"Diam!" tegas Seokjin yang membuat Mira diam tanpa ada kata-kata yang keluar dari bibirnya.

Jisoo mengambil tasnya seraya mengatakan. "Saya minta maaf jika nyonya Mira merasa saya adalah penganggu rumah tangga kalian. Dan pak Kim, saya rasa kita tidak usah bekerja sama kembali. Saya pamit!"

Jisoo membungkuk hormat dan kemudian berjalan pergi meninggalkan pasangab suami istri yang sedang dilanda amarah.

"Jisoo!" teriak Seokjin saat Jisoo sudah meninggalkan ruangan itu.

"Seokjin, sayang kau mau kemana?"

Mira bertanya saat Seokjin pergi menyusul Jisoo yang pergi dari kantor Seokjin.

"Meski ingatanmu belum pulih, tapi kau terus saja mengejarnya." gumam Mira tidak terima.

Dia pun ikut berlari menyusul sang suami.

----

Disisi lain seorang anak lelaki sedang menunggu jemputan seorang kakek supirnya di sebuah halte dekat dengan sekolahnya.

"Kenapa kakek Junho kenapa belum datang ya?" ucap Jingyu melihat seraya jam tangannya.

Tiba-tiba Jingyu melihat ada seorang ayah yang datang menjemput anak lelakinya dihalte itu juga.

Retrouvailles [M] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang