Bab 5 - Fiance (!)

4.9K 285 60
                                    

Pagi yang cerah menyinari kamar yang sangat luas dan mewah. Di dalam kamar juga terdapat dua manusia yang berbeda jenis kelamin. Mereka sedang tertidur pulas saling memeluk tanpa sehelai benang pun.

"Hm."

Seperti biasa, Jisoo selalu bangun lebih awal. Selangkangannya masih terasa sakit, namun hatinya sangat berbunga-bunga. Ia seakan-akan lupa jika dia dan Seokjin sudah resmi pacaran seminggu yang lalu.

"Jisoo kumohon jangan bergerak." Seokjin mengunci Jisoo semakin kuat.

Jisoo yang melihat Seokjin yang selalu manja padanya, hanya dapat menghelah napas pelan.

"Seokjin kita harus ke kantor bukan?"

"Iya aku tahu, biarkan aku memelukmu lebih lama."

Bukannya melepaskan pelukkannya, Seokjin malah menjepit kaki Jisoo.

"Ahh!"

"Jangan mendesah jika tidak ingin aku melakukannya lagi."

Jisoo tertegun mendengar ucapan Seokjin.

"Tidak, jangan lakukan itu. Kumohon Seokjin lepaskan aku."

"Baiklah, tapi cium aku."

Dengan terpaksa Jisoo mencium dahi Seokjin.

"Tidak, kau harus menciumnya disini." ucap Seokjin seraya meletakkan tangan lentik Jisoo di bibirnya.

Jisoo menghelah napas pelan lagi, mau tidak mau ia harus mencium bibir tebal nan seksi milik pacar mesumnya ini.

Chup!

Ciuman itu yang awalnya hanya kecupan menjadi lumatan karena pria Kim itu mendominasikannya. Jisoo hanya pasrah saja, ia hanya mengikuti irama ciuman dari Seokjin. Mereka melakukannya hampir tujuh menit, membuat Jisoo terengah-engah karena kehabisan napas. Kim Seokjin benar-benar pria yang buas.

Tring...tring...tring...

Tiba-tiba ponsel Soekjin berbunyi, tertera nama seseorang berada di layar ponselnya. Dengan malas, Seokjin mematikan ponselnya tersebut.

"Siapa?"

"Bukan siapapun."

"Kalau begitu lepaskan aku!"

Mendengar ucapan Jisoo, dengan berat hati Seokjin melepaskan pelukannya. Ia membiarkan Jisoo berjalan ke arah kamar mandi. Namun baru empat langkah kaki, Seokjin mengendong Jisoo dengan cepat ke kamar mandi. Membuat Jisoo terkejut dan meronta-ronta.

"Yak! Kim Seokjin!"

---

Setelah mandi dan bersiap-siap, Seokjin dan Jisoo menyiapkan masakan bersama-sama seperti pasangan yang baru saja menikah. Mereka juga saling menyuapi masakan yang mereka masak.

"Hari ini kau tidak perlu ke kantor, aku akan ada rapat dengan klien dari Jepang."

Jisoo mengangguk mendengar ucapan Seokjin.

"Baiklah."

"Hari ini kau juga tidak boleh pulang ke apartemenmu, kau akan tinggal di mansionku selamanya."

Seokjin yang egois, bahkan dia tidak mengizinkan Jisoo untuk pergi menemui Chaeyoung yang akan mencarinya di apartemennya.

"Aku sudah selesai, aku pergi dulu."

Seokjin terburu-buru mengecup dahi Jisoo, ia kemudian berlari kecil seraya menyambar kunci mobilnya di meja ruang tv.

"Astaga bekalnya tertinggal." ucap Jisoo kala menyadari bekal Seokjin tertinggal di meja makan, dan Seokjin sudah menancapkan gas mobilnya pergi.

"Aduh bagaimana ini? Jika dibuang, akan sayang." Jisoo bingung. "Sebaiknya aku akan mengantarnya nanti, tapi aku tidak boleh menganggunya. Ah bodoamat-lah."

Jisoo pun melangkahkan kakinya pergi ke dalam kamar Seokjin yang berada di lantai dua.

---

"Tuan besar Kim, ada kabar yang harus anda dengarkan." ucap seseorang pria misterius di ujung telepon.

"Seohyun, ada berita apa?" tanya Tuan Kim, atau kakek dari Kim Seokjin.

Yah lawan bicara kakek Seokjin tak lain adalah, Seohyun seorang photographer di perusahaan Kim Group.

"Tuan, presdir Kim telah berhubungan dengan seorang wanita penggoda, sekaligus modelnya."

"Apa?!"

Kakek Seokjin sangat terkejut, wajahnya kini berubah menjadi amat sangat marah.

"Baiklah, terima kasih informasinya."

Kakek Seokjin menutup panggilannya sepihak. Ia kemudian menyuruh anak buahnya memanggil seseorang.

"Jun, panggil Kang Mira ke sini."

"Baik Tuan besar."

Setelah beberapa menit anak buahnya pergi, seseorang wanita canti yang tampak elegan menghampiri kakek Seokjin dengan wajah polos yang palsunya.

"Kakek, apakah kau memanggilku?"

"Ya Mira, aku ingin kau pergi menemui Seokjin dan mengumumkan pertunganmu dengannya."

Mira sedikit terkejut. Sejak dia datang ke Incheon, dia tinggal di kediaman keluarga Kim. Bahkan dia berubah pikiran dan mencintai Kim Seokjin hanya dengan melihat foto yang terpajang di rumah itu. Oleh karena itu, dia sangat antusias mengumumkan pertunangannya dengan Seokjin. Padahal, itu belum tentu terjadi.

"Iya kakek, aku akan pergi ke Seoul sekarang."

Mira pergi dengan beberapa anak buah kakek Seokjin. Ia berjalan sedikit angkuh, namun ia masih bisa menyembunyikan kepalsuan sifatnya dihadapan semua orang. Niatnya menetap bukan hanya untuk menikahi pria paling tampan dan terkaya di dunia, namun juga membalas dengam dengan keluarga Kim tentunya.

"Heh, sepertinya permainan akan menjadi semakin seru. Aku akan membuat dia membayar mahal karena terus mengabaikan panggilanku." ucap Mira dengan senyum jahatnya.

"Jung Ahjussi, kita akan pergi ke kantor Tuan Kim."

"Baik nyonya Kang."

***
Bersambung
***
Next chapter spoiler

"Dasar pria bajingan!"

"Jisoo! Berhenti! Jisoo!!"

"Pasien mengalami koma dan juga dia mengalami amnesia karena kecelakaan itu."

"Jika dia tidak ingin bertanggubg jawab, maka aku akan menjadi ayah untuknya."

"Aku sudah berhasil mencelakainya, dan aku akan membawa Jisoo pergi dari korea untuk menikahinya."

"Aku tidak akan pernah menikahimu!"

***
Suprise!!!!!!
Gimana kejutannya?! Wkwkwk🤣
Sampai disini dulu deh chapter 5nya yaa...
Tunggu aja kelanjutannya okey!!
Jangan lupa vote dan komen!!! 😘

Target : 300 vote dan 50 komen!
Baru boleh di next 😂

Retrouvailles [M] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang