Bab 7 - New Life

809 88 8
                                    

7 Tahun kemudian...

Waktu ke waktu telah dilalui seorang wanita yang telah menjadi seorang ibu dengan sang anak yang berusia 6 tahun. Wanita itu adalah Kim Jisoo yang telah melahirkan seorang anak lelaki yang tampan enam tahun lalu bernama Kim Jingyu.

Siang ini setelah menjemput putra kecilnya yang tampan dari sekolah TK, Jisoo dan Jingyu memutuskan untuk mampir ke sebuah restoran pizza italia yang terkenal di London.

"Ibu, apa ayah Seohyun akan datang juga?" tanya Jingyu antusias.

"Ibu tidak memberitahunya." Jisoo menatap sekilas Jingyu sambil menyetir mobilnya. "Dan satu lagi, ibu sudah bilang jangan memanggilnya ayah, dia bukan ayahmu."

"Tapi ayah Seohyun bilang, dia ayahku." ucap Jingyu.

"Ibu kenapa aku tidak memiliki ayah?" sambung Jingyu yang membuat Jisoo menghentikan mobilnya mendadak di pinggir jalan.

Jisoo menghelah nafas kecil.

"Jingyu, ibu tahu kau pasti ingin tahu kenapa. tapi ibu tidak bisa menjelaskannya padamu saat ini." jelas Jisoo menatap seraya membelai lembut pipi Jingyu.

Jingyu kecewa mendengar ucapan Jisoo.

"Tapi kapan aku bisa tahu?"

"Kita tunggu saja saat yang tepat ya?"

Jingyu mengangguk mendengar ucapan Jisoo. Jisoo pun tersenyum melihat putranya yang ingin mengerti, lalu ia melajukan kembali mobilnya.

---

Hari ini telah berlalu, kini siang berganti pada waktu petang. Jisoo duduk di sofa apartemennya, ia menikmati kopi dan biskuit sambil membaca majalah barunya.

Ting Tongg...

Bel tiba-tiba saja berbunyi. Ia kemudian berjalan dengan malas membuka pintunya, karena dia tahu siapa yang datang ke rumahnya saat ini.

"Seohyun kau tidak bosan setiap hari datang ke rumahku?" tanya Jisoo yang mulai risih dengan kehadiran Seohyun.

Jisoo hanya ingin menghindari kata-kata tetangga yang terus mengosipinya pagi hari saat dia sedang mengantar Jingyu.

"Tidak tuh, aku bahkan senang melihatmu setiap hari." ucap pemuda tampan dengan senyuman manis itu.

Jisoo memutar bola matanya, ia menatap Seohyun kesal. "Dengar aku tidak enak oleh tetanggaku, aku baru saja pindah tiga bulan ke sini. Dan kau selalu menjadi penyebab aku pindah ke sana dan sini."

"Aku tidak akan pergi kalau kau tidak mau menerimaku sebagai suamimu." ucapnya dengan percaya diri.

"Dengar aku tidak akan pernah menerimamu sebagai suamiku, karena aku tidak butuh apapun untuk itu." ucap Jisoo menolak keras.

"Ayolah Jisoo, kau tahu Jingyu butuh ayahkan?"

"Iya dia butuh ayah, tapi bukan kau ayahnya." ucap Jisoo mendorong keras Seohyun keluar dan mengunci pintu rumahnya.

Seohyun sontak langsung mengedor pintu apartemen Jisoo berkali-kali.

"Pergilah, kau menganggu tetanggaku!" ucap Jisoo memperingatkan.

"Tapi aku—"

"Dan tolong jangan pernah menemuiku atau Jingyu lagi mulai sekarang!" ucap Jisoo memotong ucapan Seohyun.

mendengar itu Seohyun pasrah, ia mengingat momen-momennya bersama Jisoo dan Jingyu beberapa tahun belakangan. Kemudian ia pun pergi dengan mengepalkan tangannya untuk meredakan amarah dan kesedihannya.

Sedangkan Jisoo menghelah nafas kasar setelah memperlakukan Seohyun tadi.

"Aku harusnya melakukan ini dari dulu, tapi Seohyun juga pernah membantuku melahirkan Jingyu di rumah sakit." ucap Jisoo

Tak berapa lama kemudian ponsel Jisoo berbunyi.

"Halo Rose?" ucap Jisoo.

ternyata yang menelpon Jisoo adalah Park Rose sahabatnya dari dulu.

"Hai Jisoo! bagaimana kabarmu dan keponakan tercintaku?" tanya Rose terdengar ceria dari suaranya.

"Aku dan Jingyu sehat dan baik-baik saja, kau dan keluargamu bagaimana?" tanya Jisoo seraya tersenyum lebar.

"Yahh kami semua baik-baik saja." ucap Rose.

"Ohya Jisoo kau harus datang ke ulang tahun putriku yang ke lima tahun!" ucap Rose sangat berharap jika sahabatnya itu datang.

Jisoo berjalan menuju sofanya kembali untuk menikmati film kesukaannya. Disana sudah terdapat Jingyu yang duduk manis menikmati biskuit dan susu buatan ibunya.

"Iya aku dan Jingyu akan pulang ke Korea. Sepertinya sudah waktunya Jingyu mengetahui asal negaranya." ucap Jisoo seraya duduk menatap sang anak yang menoleh ke arah Jisoo.

"Apa itu bibi Rose?" tanya Jingyu terlihat senang.

"Iyaa ini bibi Rose. Rose, Jingyu sepertinya ingin berbicara denganmu."

Jisoo menyalakan speaker panggilannya.

"Ini."

"Halo bibi Rose." sapa Jingyu dengan suaranya yang imut.

"Wahh halo pangeran tampanku!" ucap Rose sambil tertawa bahagia mendengar suara Jingyu.

"Bibi dan keluarga bibi apa kabar?"

"Kami baik-baik saja, bagaimana denganmu? Apakah kau menjaga ibumu dengan baik?"

Jingyu menatap ibunya dengan matanya yang sipit. "Iyaa bahkan ibu saaannnggaat baik bibi."

Jisoo tertawa kecil mendengar suara putranya yang mengoceh dengan Rose.

"Oh iya Jingyu jangan lupa untuk datang ke ulang tahun Seona yaa."

"Wah asik! baik bibi!" ucap Jingyu sangat senang.

"Ya sudah sepertinya paman Jimin sudah pulang dengan Seona, bibi tutup telponnya yaa."

"Baik bibi, dahh!"

"Dahh pangeran tampan!"

Rose pun mematikan panggilan telponnya. Jingyu kemudian mengembalikan ponselnya pada ibunya.

"Baiklah sekarang Jingyu harus mengemas barang-barang Jingyu. Karena kita akan pulang ke Korea besok pagi."

Jingyu mengangguk. "Ibu, apa kita tidak akan tinggal disini lagi?"

Jisoo menatap putranya sendu sembari mengelus surai hitam sang anak. "Ibu tidak tahu sayang."

Jingyu meninggalkan Jisoo yang terlihat memikirkan sesuatu sendirian di ruang tengah apartemen.

Bukannya Jisoo tidak bahagia akan kembali lagi ke negara kelahirannya Korea. Namun Jisoo masih belum bisa melupakan apa yang terjadi padanya tujuh tahun yang lalu. Apakah Jisoo bisa menahan semua rasa yang masih melekat jelas di hatinya setelah menginjakkan kakinya di negera gingseng itu?

"Ya Tuhan, semoga tidak ada satu pun yang bisa membuatku mengingat apapun setelah kembali ke sana." batin Jisoo penuh harap.

•••
BERSAMBUNG
•••

Hai sepertinya kalian ada yang menunggu cerita ini updatekan?! wkwkwk

Tapi aku rasa sedikit sih yang menunggu, soalnya Vote dan komennya selalu gak sesuai Goals.
Jadi ya terpaksa aku buat slow update wkwkwk

Okey no problem,
and Thank you so much for read my story!!
see you next chapter or other story!!

LOVE YOU ALL ❤️
-BJY-

Retrouvailles [M] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang