BAB XXIV

5 0 0
                                    

Kini Bagus terlihat sedih ada apa dengannya, padahal ia masih terlihat begitu cantik tapi kenapa ceritanya begitu seram, lalu orang tuanya yang sekarang siapa?

"Aku dilarang menemui ayah ataupun keluar rumah, sekalinya aku memberontak besetan pisau pasti tersayat, seharian hanya menyendiri, terkurung bagai hewan untung ada tetanggaku yang baik hati, ia tahu semuanya tentang diriku, karena setiap hari jeritan pasti terdengar. Menjadi musik kesengsaraan bagi yang tinggal di dekatnya salah satunya tetanggaku"

"Setiap ibu pergi dengan kekasih gelapnya, ia beraksi mengirimkanku makanan, ia punya kunci yang serupa dengan kunci rumah, hingga mudah saja dibuka"

"Ia pernah suruh aku kabur dari rumah, tapi aku tak mau karena ibu pasti mencari dan takut ketahuan, harus tinggal dimana jika kabur dari rumah. Hingga suatu saat ibu pergi jalan jalan entah kemana bersama kekasih gelapnya, ku tunggu berbulan bulan tapi tak juga datang, saat itulah ia tinggal bersamaku, memberi makan, mengajarkanku mengaji dan hal lainnya sampai aku faham tentang hukum hukum islam, dan berhijrah untuk berjilbab"

"Tapi saat yang sedih tiba saat ku tahu bahwa ibu tua diusir oleh majikannya, tak tahu entah kenapa, ku pernah dengar bahwa ketika kerja tak selalu fokus. Sehingga kesalahan selalu dilakukan, aku melihat sendiri kejadian itu ia dikeluarkan oleh majikannya dengan paksa hingga menangis nangis, pintu ditutup rapat dan mulai pergi entah kemana"

"Aku menyuruh nya mengajak untuk tinggal bersama, tapi ia tak mau karena takut ibu sewaktu waktu datang, akhirnya lebih memilih pergi, tanpanya hidupku terasa hampa, sehingga ku kelaparan dan hanya makan seadanya, ingin keluar tapi pintu tertutup"

"jikalau dipaksa aku takut ibu datang dan melihat pintu rusak pasti akan dimarahi lebih kasar lagi. Wajahku sudah penuh dengan luka bakar, aku takut jika seluruh tubuh jadi rusak"

"Aku hanya makan yang ada di rumah, sampai ketika makanan di rumah habis terpaksa ku mencari ke setiap ruangan, dan yang sangat membuat aku takut ketika melihat kamar ibu, kamarnya berantakan, pakaian dimana mana, botol minuman keras seperti lautan disana, juga obat obat narkoba yang lainnya, baunya busuk sekali. Hingga tak tahan akhirnya ku tutup pintu rapat rapat"

"Suatu saat paman dan bibi datang ke rumah, mereka baik sekali, mereka tak tau keadaan ku dengan ibu seperti apa, ketika menanyakan luka pada tubuh, ku hanya menjawab jatuh ketika bermain dan untungnya mereka percaya begitu saja namun masih dalam keraguan, tapi yang sangat membuatku kaget kabar yang diberikan padaku. Bahwa pesawat yang ditumpangi ibu hilang kendali dan perkiraan jatuh dilautan hingga belum ada yang menemukan kapal itu, yang kulakukan ketika itu hanyalah menangis"

"Paman dan bibi ingin membawaku kerumahnya tapi ku tak mau, lebih memilih sendiri mengurung di kamar, mereka berdua membujukku, tapi pasrah. Karena aku yang keras kepala tak mau diajak, makanan mentah ketika itu menjadi santapanku entah itu dedaunan yang beracun atau tidak"

Seminggu kemudian, walau setiap hari paman dan bibi membujuk, satu satu minggu setelahnya aku mau diajak untuk tinggal bersama, dan tak bisa menyiksa diri lebih sakit lagi"

"Sesampainya di rumah, ku senang bisa melihat saudaraku sudah sehat kembali, aku dirawat dengan baik oleh mereka. Dan tak kusangka ternyata tetangga yang dulu membaikiku ada disana, ia bilang dirawat oleh saudaraku"

"Hal yang bagus untukku karena bisa lebih dekat dengannya, setiap hari aku, saudaraku, dan tetangga ku dulu, bermain dengan asyiknya. Makan dengan sehat dan kegembiraan selalu ada, diajari ilmu agama lebih dalam sehingga setiap malam rela dibangunkan untuk tahajjud dan meminta pada yang kuasa kebaikan"

"Tapi kebahagiaan datang tak lama, sebelumnya kami berencana untuk pergi ke Italia untuk mencari anak dari tetanggaku dulu. Ku baru tahu ternyata selama ini ia kehilangan anak, malam sebelum keberangkatan, saudaraku menderita penyakit lamanya kembali dan dengan cepat dibawa ke rumah sakit, ayah dan ibunya yang bekerja sebagai dokter dan perawat terkejut melihat anaknya semakin parah"

NEGRI 3 MATAHARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang