Setelah berdebat dengan Arlo, Hanna dengan keras membanting pintu kamarnya. Tak peduli rusak , yang jelas mood nya hari itu sangat buruk. Ia hanya butuh istirahat tanpa ada gangguan sedikitpun.
Rasa yang semula mengantuk, kini menjadi rasa ingin membanting segala benda yang ada dihadapannya. Mungkin orang lain akan berkata "nggak sampe segitunya kali" bahkan Hanna juga menyadari mengapa dirinya begitu aneh hari ini.
Tidak biasanya ia seperti itu, kalau misalkan ketemu sama mantan ya udah biasa aja (bodoamat) tapi tidak dengan kali ini. Ia merasa amat sangat kesal dengan Arlo, terlebih dengan tantangan Tasha ketika di telfon tadi.
Ucapannya begitu songong, mungkin itu yang menambah amarah Hanna. Tapi lagi-lagi ia masih merasa aneh, sebelumnya ia terlihat biasa saja dengan orang yang berkata dengan nada songong.
Tok! Tok! Tok!
"Kak, didalam?" Terdengar suara ayah yang memanggil dari luar kamar
"Masuk, nggak dikunci" Jawab Hanna
Ayah pun membuka pintu dan masuk kedalam kamar. Ayah mendekati Hanna yang sedang merebahkan dirinya di kasur dengan muka yang begitu jutek dan manyun.
Ayah lalu duduk di samping Hanna lalu dengan pelan ayah mulai mengelus-ngelus rambut Hanna.
"Tadi ayah dengar kamu berantem sama Arlo. Kenapa nak?" Ayah memulai percakapan
"Tau tuh cowok nggak jelas, tiba tiba aja dia dateng terus minta tolong bujukkin emaknya biar akrab sama si Tasha itu si pacar baru nya. Hanna mah ogah banget"
"Memangnya kenapa nak?Hanna nggak suka sama Tasha?"
"Bukan nggak suka sama Tashanya, tapi sama sikapnya. Apalagi Arlo, dia selalu nyalahin aku kalo mamanya dia jutek sama Tasha. Lah, apa hubungannya coba?"
Pernah suatu hari, ketika Hanna menghantarkan kue buatan mama untuk tante Rini. Tak sengaja ia bertemu dengan Tasha yang kebetulan baru saja sampai dirumah Arlo.
Hanna pun mengetuk pintu rumah dan tidak lama tante Rini membuka pintu dan keluar dari dalam rumahnya. Pas sekali ketika Tasha hendak menyalami tangan tante Rini, dengan capat tante Rini melepas tanganya dari Tasha
"Siang Tante, aku kesini-"
"Ya, siang, Arlo didalem, udah sana masuk." Tante Rini mengucapkannga dengan nada tegas.
Dengan cepat tante Rani memotong pembicaraan Tasha. Ia tahu tujuannya apa, yah sudah pasti mencari Arlo.
"Hanna, bawa apa itu?dari mama ya"
"Eh, iya ini ada kue dari mama, baru kelar masih anget ini"
Tante Rani mengalihkan pandangannya ke Hanna dan berkata sangattt lembut kepada Hanna.
Tentu sangat berbeda sikapnya dengan Tasha, hal ini membuat Tasha iri dengan Hanna yang masih selalu saja menyanyangi mantan pacar Arlo padahal yang seharusnya berada di posisi itu adalah Tasha, bukan Hanna.
Tante Rini mengambil wadah yang berisi lalu ia pergi ke dapur untuk mengganti wadah tersebut dengan wadah miliknya (tante Rini)
Tasha yang sudah masuk rumah dari tadi, tiba-tiba ia keluar bersamaan dengan Arlo dan mendekati Hanna.
"Lo tuh jadi cewek ngga usah sombong bisa kan?mentang mentang lo paling disayang sama mama Rini lo jadi sombong sama Tasha, lo jahatin Tasha, iya kan!jawab Hanna!" Bentak Arlo
'Hah?' batin Hanna
Ia begitu kaget dengan bentakan Arlo yang tiba tiba ia lontarkan dari dalam mulutnya.
"Maksudnya?" Hanna masih terbingung
"Halah nggak usah sok polos!" Tasha ikut berbicara
"Gaya lo sombong banget ya Han, nggak usah sok baik lo" Bentak Arlo lagi
Satu tangan Arlo mulai diatas, bertanda ia akan segera melakukan tindakan keras pada Hanna.
"mau tampar gua?iya?"
"Lo udah keterlaluan banget anjing!"
Oh, kini Hanna sudah mengerti apa yang dimaksud oleh Arlo dari tadi. Ia sada bahwa ia sedang difitnah oleh Arlo.
"Lo jangan sembarangan ya kalo ngomong apa lo ada bukti?"
"Toh Tasha sendiri yang cerita ke gue, mulai detik ini jangan pernah lo temui mama Rini!"
"Ohalah, gitu toh. Yasudah nggak apa tapi lain kali kalau ada masalah diselesaikan dengan baik ya." Nasihat Ayah membuat mood Hanna kembali membaik.
Sedari kecil, hanya ayah yang betul-betul bisa memahami perasaan Hanna. Memang betul kata orang, ayah adalah cinta pertama anak perempuan.
Hanna tahu betul bagaimana perasaan Tasha saat ini.Bahkan ia tidak ada niatan satupun untuk menggantikan posisi Tasha.
Hanya saja, mungkin ada beberapa tingkah Tasha yang membuat tante Rini tidak menyukainya.
YOU ARE READING
Mantan berujung suami
Teen FictionPernah nggak, dengar berita tentang perjodohan dengan sang mantan pacar? Kisah ini bermula tentang Hanna yang selalu dijodohkan oleh mantan pacarnya. Padahal, mantan pacarnya sendiri adalah orang yang terbilang cuek nya minta ampunn. Dan untuk mener...