Yoongi Pov
Namaku Min Yoongi ,aku berdiri di sini ,di dalam kamarku dengan dinding yang di cat berwarna abu muda ,aku berdiri menghadap ke jendela kamarku yang memperlihatkan keadaan kota Seoul di malam hari.
Langit malam yang di hiasi banyak bintang, gedung gedung raksasa yang menjulang tinggi, kerlip kerlip lampu jalanan dan dari kendaraan yang berlalu lalang.
Sudah sepuluh tahun yang lalu aku meninggalkan kota kelahiranku ini dan- .gadis itu.
Tiba tiba ponselku berdering ,terlihat nama Jeon Jungkook di layar benda pipih itu, aku menggeser simbol berwarna hijau.
Jungkook 📞 : Hyung, kapan kau datang? kenapa tidak memberi kabar?"
Terdengar suara protes dari seberang sana.
Aku 📞 : "Kemarin lusa, aku baru tiba di Seoul kemarin lusa Kook."
Jungkook 📞 : "Aisshhh kenapa Hyung tak mengatakannya padaku, harusnya aku yang menjemputmu di bandara."
Suara di seberang masih tetap dengan protesnya.
Aku 📞 : "Aku tidak ingin merepotkan kalian, aku tahu kalian semua juga punya kesibukan masing masing.
Jungkook 📞 : Hyung ,kita harus berkumpul untuk merayakan kepulanganmu, setelah sepuluh tahun, kami merindukanmu Hyung." suara di seberang terdengar lirih.
Aku 📞 : "Hmmmm....aku juga." balasku singkat.
Jungkook 📞 : "Hyung ,nanti kuhubungi lagi , Hyung pendek sudah berteriak dari luar kamarku, dasar tidak sabaran, sampai bertemu lagi Hyung."
Jungkook mengakhiri panggilannya, aku tersenyum, Jungkook selalu memanggil Jimin dengan sebutan itu, aku menatap kembali pemandangan kota Seoul dari balik jendela kamarku ingatanku kembali pada hari itu, hari di mana separuh duniaku terasa runtuh, membuatku enggan untuk melanjutkan hidup, rongga dadaku sangat sesak oleh rasa kehilangan, gadis itu pergi begitu saja meninggalkanku tanpa sepatah kata.
Flashback
Sepuluh tahun yang lalu.
Aku duduk di dalam kamar dalam keadaan lampu tidak menyala, gelap, segelap pandanganku saat ini, hanya cahaya bulan yang mengintip dari balik tirai jendela kaca kamarku, aku merasakan sepi, hampa dan duka.
"Tok...tok." terdengar suara ketukan di pintu kamar.
"Yoongi Hyung ,ini aku Jungkook, apakah aku boleh masuk?"
Aku tetap diam, terdengar ketukan lagi di pintu.
"Tok....tok"...
"Yoongi Hyung, aku takut kau sakit, kau sudah empat puluh delapan jam tidak keluar kamar, tidak mau makan, Hyung." Jungkook memanggilku lirih.
Perlahan pintu kamar terbuka, nampak siluet di depan pintu kamar tubuh tinggi dan berotot perlahan melangkah ke arahku.
Ia bersimpuh di samping tempat tidurku.
"Hyung , kumohon jangan seperti ini, kumohon Hyung , jangan siksa dirimu, aku tahu kau sangat terpukul dengan kepergian Yoona Noona, tapi kau harus tetap hidup, kau harus tetap sehat." ia mulai menghibur dan membujukku.
"Yoona sudah tidak ada Kook ,ia pergi, bahkan guci abunya pun tidak dapat kupeluk, ia tidak menyisakan apapun untuk kukenang,untukku lihat kembali, dia curang." mataku mulai berair.
Jeon Jungkook memelukku.
"Hyung harus tetap hidup, Yoona Noona tetap bersamamu, tidak ada yang bisa merenggut dia dari kenanganmu."
lamunanku tentang masa lalu terhenti.
Aku menyeka air mata yang menggenang di pelupuk mataku.
"Aku merindukanmu Kim Yoona." aku menghela nafas pelan.
Rindu yang menyakitkan adalah merindukan orang yang sudah tidak ada di dunia ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHACKLES OF THE PAST
FanfictionPerkataan Jungkook masih terngiang di telingaku. "Hyung, apakah orang yang sudah meninggal dapat hidup kembali?" "Tentu saja itu tidak mungkin Kook." Tadinya aku yakin akan hal itu, tapi keyakinanku goyah setelah bertemu Kim Hyejin." Min Yoongi memi...