WARNING: EXTREME ADULT CONTENT!!!Aku memijat-mijat payudara Kim yang padat dan kenyal untuk sedikit mengalihkan perhatianku dari rasa nikmat, pinggulku terus memompa leher Kim. Kadang Kim melepaskannya untuk menjilati scrotumku, menggelinjangkan tubuhku semakin hebat. Aku meremas erat payudaranya setiap kali isapan kuat Kim nyaris membuatku membuncah.
"Kim, hentikan!" suruhku. "Kim... Kim... sudah! Kiiimmm...!!!"
"Uaaahhhh!!!" Kim memuntahkannya, bukan karena dia menuruti perintahku, tapi karena aku menariknya keluar dari mulutnya.
"Aaahhh... siaaal! FUCK!"
Aku jatuh terduduk di atas lututku sambi mencengkeram batang kerasku, mencoba menghentikan orgasme yang mengancam. Tapi, sedotan mulut Kim tadi terlampau dahsyat. Aku tak bisa mempertahankan diri dan akhirnya sperma itu menyembur melawan bendungan ujung jariku yang menyumbatnya. Tubuhku bergetar di lantai, benihku berhamburan mengucur dari ujung kejantananku. Aku terengah, menatap Kim dengan penuh kesumat. "Kau tahu aku paling tidak suka menyembur karena seks oral, Kim!"
Kim meringis. "Maafkan aku, Mark...."
"Kau yang lebih membutuhkan seks ini, bukan aku!"
"Apa maksudmu, Mark?" tanya Kim bingung, susah payah dia bangun sementara aku berjalan mondar-mandir melampiaskan kekesalan. "Jadi maksudmu... kau tidak membutuhkan seks ini? Kau melakukannya hanya supaya aku cepat melahirkan?"
"Bukan begitu!"
Kim terduduk di kasur, matanya dengan cepat menghasilkan air mata.
"Kiiimmm...," keluhku. "Ayolah... kau tahu maksudku. Bukannya aku nggak menginginkan seks ini. Apa aku pernah tidak bergairah padamu? Aku sangat bergairah, Kim. Tapi sekarang kita punya tujuan.... Bukan hanya tentang orgasme semata. Kalau begini... kita harus menunggu lagi supaya aku bisa menyetubuhimu lagi. Berhubungan seks itu tidak semudah yang kaubayangkan buat laki-laki, Kim. Aku juga bisa lelah, senafsu apapun aku pada tubuhmu. Seharian aku bekerja keras, aku nggak ingin menyia-nyiakan kesempatan kita buat berhubungan seks karena itu akan membantu kontraksimu. Kau mengerti?!"
Kim terisak.
"Kim... jawablah, Kim... kau mengerti, kan, Kim?"
Kim menggeleng. "Kau hanya ingin bayi ini cepat keluar, kau tidak benar-benar bergairah padaku, Mark...."
"Kim... apa kau sudah gila?"
Kim menangis semakin kencang. Oh sial. Hormonnya lagi. Aku harus menenangkan diri, menarik napas. Membuang napas. Aku mendekati Kim, tapi dia menjauhiku. "Kim... please... jangan begitu, Sayang... aku tidak ingin kita bertengkar... maafkan aku, ya? Maksudku bukan begitu... aku juga tidak bemaksud mengataimu gila...."
"Kau selalu begitu," kata Kim. "Sejak dulu... menyakitiku... lalu bilang tidak bermaksud begitu. Apa kau tahu? Ucapan tidak bisa ditarik begitu saja, luka di hati sudah telanjur tertoreh. Kau tidak pernah belajar, Mark...."
Gue hanya akan ngasih spoiler sepanjang 2400 kata yang gue pisah jadi enam part.
Cerita ini panjang totalnya ada 10.000 kata.
Lu bisa baca lengkap dengan download pdf di karyakarsa gue.
Hanya 35K
Cara akses Karyakarsa gue dengan klik link di bio wattpad, atau ketik alamat web KK gue di browser lu: karyakarsa. com/ catatanhariantam
Akun gue nggak akan bisa lu search karena restricted konten dewasa. Jadi nggak sembarang orang bisa lihat, hanya yang tahu2 aja akun gue.
Cari cerita ini di kategori karya Step Sister atau download pdf,
atau di seri Step Sister.
Jaminan panas dan puas!
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Pregnant Kim (Extra Step Sister)
RomanceWARNING: EXXXTR3ME M4TURE CONTENT 21+++ Maternity S3x Blurb: Mark dan Kim berakhir bahagia seperti di akhir kisah Step Sister yang merupakan bagian kedua dari cerita Step Brother. Di cerita ini, Mark dan Kim menanti kelahiran anak pertama mereka di...