"Aaahhh... Mark! Pelan-pelaaan!" jerit Kim, meronta. Dia tak bisa lagi melawanku begitu aku menyasar sebelah payudaranya dengan mulutku dan mulai mengisap. Kim menggelinjang, tubuhnya gemetar. Putingnya yang membengkak di dalam mulutku tersedot kencang, setetes air susu terbit di ujungnya dan kujilat. "Maaarkkk... aaah... jangan diminum," katanya. "Kau bisa menghabiskannya!"
Aku tertawa.
Kim memang selalu menggemaskan. Meski sudah dewasa, dia tidak kehilangan sisi kekanak-kanakannya jika bersamaku. Aku terus menjilat dan merangsang air susunya untuk keluar dengan isapan dan pijatan. Di tanganku yang meremat, putingnya mengeras, aku memainkannya dengan ujung lidah. Kurasakan perut Kim menegang, aku melepaskannya.
"Kau baik-baik saja, Kim?"
Kim meringis. "Tadi dia kontraksi sedikit...," katanya.
"Bagus... kalau begitu... ayo kita lakukan lagi. Mungkin dia sudah semakin dekat dan syaraf-syaraf panggulmu perlu dirangsang. Ayo, Kim... sini, Sayang... aaaeeemmm!!!"
"Aaahhhkkk... Maaark...!"
Aku mengusap mulutku yang basah. Air susu Kim memenuhi lambungku dan sebagian masih menetes di ujung putingnya. Kim memerah malu sementara aku kesulitan menahan luapan gairah. Sejak Kim hamil, tak ada yang lebih kuinginkan dari ini. Aku sudah melakukan riset ke berbagai film dewasa mengenai hal yang sama. Ini memang bukan kegemaran anehku, aku hanya ingin melakukannya karena bersama Kim. Semakin mendekati kelahiran, air susu Kim mengalir semakin deras.
"Sudah, Maaark...," pelas Kim. Menutupi putingnya yang membengkak merah. Aku menggigit bibir, menahan diri dari keinginan memaksakan kehendak tiap kali Kim berkata jangan. Seperti saat kali pertama aku menyentuhnya dulu, kata 'jangan' dari Kim terdengar seperti undangan bagiku. Membuatku ingin melakukan tepat seperti yang ia larang. Namun, saat ini aku membayangkan hal yang lebih sensual. Milik Kim pasti sudah sangat basah.
Tunggu sampai aku menceritakan betapa menggairahkannya milik Kim sejak ia hamil tua.
Aku membuka kausku dan melemparnya ke sembarang arah.
Kubuka kaki Kim lebar dan aku berlutut di depan kewanitaannya. Kuselipkan jariku pada bahan celana dalam Kim dan kutarik ke bawah.
"Aaah... Maaark...!" desah Kim manja. Satu per satu, celana hamil itu kutanggalkan dari kakinya.
"Aku akan merindukan celana dalam hamil ini kalau tubuhmu kembali seksi nanti, Kim...," kataku sambil menghirup dalam-dalam aroma celana dalam itu.
"Diamlah, Mark!" hardik Kim malu. "Bagaimana kalau aku tidak kembali seksi? Bagaimana kalau aku tetap gendut seperti ini? Ah! Mark! Jangan lebar-lebar!"
"Maksudmu... kau akan tetap montok dan sekal begini? Percayalah... aku tidak keberatan sama sekali."
"Mark... enggghhh... kau benar-benar mesum!"
Gue hanya akan ngasih spoiler sepanjang 2400 kata yang gue pisah jadi enam part.
Cerita ini panjang totalnya ada 10.000 kata.
Lu bisa baca lengkap dengan download pdf di karyakarsa gue.
Hanya 35K
Cover di Karyakarsanya kayak gini:
Cara akses Karyakarsa gue dengan klik link di bio, atau ketik alamat web KK gue di browser lu: karyakarsa. com/ catatanhariantam
Akun gue nggak akan bisa lu search karena restricted konten dewasa. Jadi nggak sembarang orang bisa lihat, hanya yang tahu2 aja akun gue.
Cari cerita ini di kategori karya Step Sister atau download pdf,
atau di seri Step Sister.
Jaminan panas dan puas!
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Pregnant Kim (Extra Step Sister)
RomanceWARNING: EXXXTR3ME M4TURE CONTENT 21+++ Maternity S3x Blurb: Mark dan Kim berakhir bahagia seperti di akhir kisah Step Sister yang merupakan bagian kedua dari cerita Step Brother. Di cerita ini, Mark dan Kim menanti kelahiran anak pertama mereka di...