Part 3

16.5K 95 1
                                    

Vote n comment

Happy reading readers^^

Aku melihat ruangan 5x6 meter ini, tatanan perbotnya masih sama ketika terkhir kali aku mengujungi rumah ini, sekitar 3 tahun yang lalu, ketika aku terpuruk oleh pria itu. Boneka teddybear tertata rapi di bufet tempat tidurku, dari ukuran yang kecil sampai ukuran yang besar. Pokoknya semua tetap sama seperti dulu. Tak ada yang berubah kecuali warna cat tembok nya yang sekarang berwarna biru laut.

Author pov

Jasmine mengela nafas, entah sudah kesekian kalinya, mengetuk-etukan jarinya yang lentik kemeja, tak sabar.

Drrrtttttt drrrrrttttt
Sontak jasmine dengan cepat menyabet ponselnya.

From yongbae
Mianhae chagi, baru balas sms mu, aku baru saja pulang dari manggung. Mianhae chagi, jeongmal mianhae! aku tak bisa ke indonesia sekarang, jadwalku benar-benar padat.

Jasmine menghela nafas kasar, ah sungguh kekasihnya ini tak memperdulikannya lagi. Bahkan dia tak peduli dengan dirinya yang akan dijodohkan oleh orang tuanya. Meskipun jasmine tak menjelaskan secara mendetail apa permasalahnya agar kekasihnya itu mau datang ke indonesia.

Flasback 6 jam yang lalu

Jasmine's

"Kakak dipanggil papa" gadis kecil dengan meneteng boneka monyet kesayangannya muncul dari balik kamarku. Aku menatap adik kecilku itu yang berjarak cukup jauh dengan umurku. "Baiklah lea" itulah namanya AZALEA. "Oh tunggu, kemarilah" aku mengajak adikku kecilku itu, adikku masuk dengan canggung. Aku menyodorkan sebuah kotak yang tak begitu besar "kau waktu ditelpon crewet sekali, tapi kenapa sekarang kau pendiam" tanyaku pada adikku itu. Dulu aku sering bermain dengannya waktu dia kecil, sangat akrab. Tapi seiring berjalannya waktu ketika aku kuliah diluar negeri jarak keakraban kami mulai pudar meskipun kami sering menelepon. Ah mungkin dia sudah tumbuh menjadi gadis remaja, makanya dia pemalu.

"Jinjja, ini gagjet keluaran terbaru kakak ?" Pekiknya, aku kaget dibuatnya, tunggu dia mengucapkan apa barusan "kau bisa bahasa korea lea?" Lea mengangguk. "Aku sering melihat drama korea" katanya malu-malu "tapi papa mama sering melarangku belajar bahasa asing, mungkin tak mau anaknya yang terkhir mengikuti jejak kakaknya" katanya sekali lagi, kali ini terdengar murung. "Kajja, ayo kita temui papa" aku menarik lengan adikku itu. Aku tahu mama papa dan adikku ini sangat kehilangan sekali sosok anak dan kakak yang aku sandang. T.T

normal pov

"Besok kau akan papa kenalkan dengan anak lelakinya teman papa" ucap pria paruh baya yang sekarang memandang anak gadisnya lekat-lekat. Sementara ada tubuh seorang wanita menyender ke tubuh pria paruh baya itu.
"Pa..aku sudah punya pacar di korea" jasmine mencoba menjelaskan kepada kedua orang tuanya itu. Sesungguhnya dia takut kalau mama nya sampai jatuh sakit lagi akibat memikirkannya. Mengingat tujuannya pulang ke bandung kota kelahirannya karena mamanya jatuh sakit karena penyakit jantungnya.

Wanita paruh baya yang tadi bersandar mencoba menegakkan badannya, meskipun dengan susah payah karena sekitar 12jam yang lalu dia baru pulang dari rumah sakit. "Mama hanya ingin kau cepat menikah jas, itu saja permintaan mama yang terakhir" ucapnya lemah.
DEG !
Jasmine bergeming ditempatnya, ucapan ibunya sendiri yang tak bisa dia abaikkan!, haruskah gadis itu menurut dan melupakan taeyang? Atau jasmine harus menjadi anak yang durhaka?

Flasback end

Seoul, korea selatan 23.00 pm

Taeyang pov
Aku menunggu balasan sms dari yeoja chinguku. Apa dia marah pada ku? Tak mungkin, jadwal ku hari ini padat, dia pasti mengerti kesibukkanku mengingat dia juga seorang publik figure .Tak sadar sampai aku jatuh tertidur saking lelahnya.



Ige, Our LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang