Bencana

69 24 4
                                    












Jasmine menutup wajahnya dengan kedua tangan setelah gadis itu menguap. Dirinya kepalang ngantuk, dan sekarang dosen didepan nya tak ada henti-hentinya menjelaskan, padahal jam pulang sudah lewat dua belas menit.

Tak mau ambil pusing, Jasmine segera menutup matanya, kemudian meletakkan kepalanya di atas meja kursi lipat yang hanya bisa menampung setengah kepalanya.

"Jasmine Athaya, keluar kalau mau tidur,"

Gadis bersurai panjang itu langsung bangkit dari tidurnya, kemudian menatap dosen nya malas yang kini menatapnya juga.

"Pak jam Bapak udah lebih 15 menit," jawab Jasmine membuat dosen paruh baya itu melihat ke arah jam tangan yang melingkar di lengan kanannya.

"Ah Baik, kelas sudah selesai, semua boleh pulang," ucap dosen tersebut, Jasmine bersorak dalam hati.

Teman-teman Jasmine yang tadinya lesu kini jadi semangat, mereka berhamburan keluar kelas setelah bapak dosen pergi duluan, tak terkecuali Jasmine yang kini sudah beres-beres barang siap untuk pulang.

Begitu menggantungkan tas nya di pundak sebelah kanan Jasmine menemukan Bilea yang sudah berada di hadapan nya dengan senyuman manis yang membuat Jasmine berdigik ngeri.

"Kenapa lu?" tanya Jasmine heran.

"Gue nebeng ya Min, tapi sampe fakultas teknik aja hehe," ucap Bilea yang langsung membuat wajah Jasmine pias.

"Sama yang lain dulu Bi, gue gamau kalau ke fakultas teknik," ucap Jasmine.

Gadis itu tau betul tujuan Bilea kesana, pasti akan bertemu dengan Nandhi, dan nanti ujung-ujungnya Jasmine akan melihat Jenggala lagi. Jasmine sudah berjanji pada dirinya akan melupakan lelaki itu bagaimana pun caranya.

"Please Min, yang lain udah pada balik," ujar Bilea yang kini mengekor di belakang Jasmine yang menuju parkiran.

"Suruh Nandhi ke sini Bi, suruh dia yang jemput lu," ujar Jasmine yang kini berdiri berkacak pinggang menunggu jawaban Bilea selanjutnya.

"Gak bisa, anaknya masih kelas, gue mau nunggu di situ aja niatnya, boleh ya Min," ujar Bilea lagi, kalau begini Jasmine mana bisa menolak.

"Yaudah deh masuk, tapi habis ngantar lu gue langsung balik ya, mau belanja bareng Kalisha," alibi Jasmine yang kini sudah masuk ke dalam mobilnya diikuti dengan Bilea yang sudah tersenyum senang dan duduk bangku samping Jasmine.

Setelah menghidupkan mesin mobilnya dan keluar dari area parkir, Jasmine langsung melajukan mobilnya. Fakultas bisnis dan fakultas teknik memang cukup jauh jaraknya, bisa sampai 15 menit kalau berjalan kaki, maka dari itu Bilea berinisiatif untuk menumpang di mobil Jasmine, toh kost Jasmine lebih cepat sampai jika lewat dari gerbang fakultas teknik.

Setelah beberapa menit akhirnya dua gadis itu sampai di fakultas teknik. Namun begitu Bilea hendak keluar suara hantaman menyapu indra pendengaran mereka, sepertinya seseorang dari belakang menabrak mobil Jasmine.

"Apalagi sih," gerutu Jasmine, gadis itu mau tak mau keluar dari mobilnya, begitu juga dengan Bilea yang keburu panik karena kejadian ini.

Begitu Jasmine turun ada banyak pandang mata yang tertuju kepadanya akibat tabrakan itu, seseorang yang diketahui adalah pelaku yang menabrak mobil Jasmine keluar dari mobilnya, Jeep Wrangler berwarna hitam yang sangat dikenal Jasmine. Betul, lelaki itu adalah Angga, lelaki brengsek yang memaksanya putus dari Jenggala.

Tanpa berlama-lama Jasmine langsung mendatangi lelaki itu, kemudian melayangkan tamparan tepat di rahang tegas nya dengan kuat, Jasmine menatap lelaki itu nyalang, sedangkan yang ditampar mendecih tertahan walau di dalam hati meringis, karena siapapun juga tau Jasmine tak pernah bermain-main dalam menampar orang.

Saat itu banyak orang yang berlalu-lalang di pelataran parkiran teknik, mereka berbisik ke arah Jasmine dan Angga yang kini terlibat tatapan dingin membuat Bilea jadi kelimpungan sendiri untuk memberhentikan nya. Untung saja Nandhi dan Liam datang cepat, mereka awalnya tertarik karena tamparan maut yang diberikan Jasmine kepada Angga, namun netra Nandhi malah menangkap Bilea, pacarnya.

"Kenapa yang?" tanya Nandhi begitu sampai ke tempat Bilea berpijak.

"Eh kamu, itu tadi Angga nabrak mobil Jasmine dari belakang, gatau deh sengaja atau engga terus ditampar sama Jasmine," jelas Bilea dengan raut wajah frustasi, "yang tolong itu Jasmine sama Angga nya dipisahin,"

Kini tak ada lagi orang berlalu-lalang yang ada orang yang berkerumunan penasaran dengan apa yang terjadi, tak terkecuali Jenggala yang melintas dari sana dan ikut meramaikan kerumunan padat itu, akan tetapi netranya langsung membesar menyadari bahwa Jasmine yang ada di sana, tengah berhadapan dengan Angga.

"Tanggungjawab," ujar Jasmine dingin dengan sorot mata tajam menatapi Angga.

"Salah siapa parkir ditengah jalan? Gak salah gue dong, salah lu itu, jadi jangan protes," ujar Angga dengan nada mengejek.

"Gue belum selesai parkir tolol, gue lagi nyari tempat parkir dan lu malah nabrak mobil gue, gue minta lu tanggungjawab," jelas Jasmine, tidak gadis itu awalnya tak ingin mencari parkir, akan tetapi rasa hendak buang air kecil mengharuskan Jasmine parkir dan pergi ke kamar mandi akan tetapi lebih dulu ditabrak oleh lelaki brengsek ini.

"Gue gak mau," Angga masih tetap pada pendiriannya.

Jasmine hilang akal, gadis itu bahkan sudah tak peduli dengan kerumunan padat yang kini sudah melingkupi nya, bahkan ada Jenggala disana yang menatapnya dengan tatapan yang sulit di jelaskan.

Tanpa berpikir panjang, Jasmine merebut kunci mobil Angga dari tangannya, membuat lelaki itu kebingungan, namun langkah Jasmine lebih cepat dari lelaki itu. Sekarang gadis yang dicap jutek itu sudah berada di dalam mobil Angga, bisa Jasmine lihat Angga dari luar sana yang berteriak menyuruhnya untuk keluar.

Jasmine tetap pada ketidakpedulian nya, gadis itu menghidupkan mesin mobil Angga, kemudian menginjak pedal.

Bruk

Jasmine tersenyum puas begitu Angga terjatuh sehabis dia tabrak dengan mobil nya sendiri.

"ANGGA!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Memulai Kembali.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang