Bagian 02 • Marah?

15.7K 733 32
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Jangan lupa vote dan komen nya!

****

"Nis bagi jarum pentul!"

"Ambil aja"

Nisa dan Fatma sudah Rapih dengan pakaian seragam sekolah mereka. Karena hari ini adalah pelajaran fav mereka jadi Nisa dan Fatma semangat 45. Namun, Saat sudah siap untuk berangkat ke madrasah dan membuka pintu langkah mereka terhenti kala melihat Gus Raka sudah berdiri di hadapan mereka.

"Astaghfirullah pocong!" Teriak Nisa

Fatma mencubit lengan Nisa karena itu bukan pocong melainkan Gus Raka. "Nis itu Gus Raka" Bisik Fatma

Nisa membuka perlahan matanya dan melihat dari bawah hingga atas dan benar saja bahwa itu adalah Gus Raka bukan Pocong.

"A-afwan Gus" ucap nya, Gus Raka ingin sekali rasanya menghukum mereka berdua, bisa bisanya dirinya yang tampan ini dibilang pocong?

Atau karena jubah yang ia kenakan warna putih? Ah tapi masa pocong sih?

"Ikut saya ke ndalem" Sontak membuat Nisa dan Fatma kaget dan ketakutan, Astaga Apakah Alisha membuat kesalahan? Atau salah satu diantara mereka membuat kesalahan? Tapi kenapa harus ke ndalem? Apakah mereka akan di keluarkan di pesantren karena membiarkan Alisha memanjat pohon jambu milik pesantren?

"Memang nya ada Gus?" Tanya Fatma

"Ikut saja"

Selama di perjalanan mereka berdua terus menerus berbisik-bisik mempertanyakan Masalah ini.

"Kamu sih lagian biarin alisha manjat pohon jambu" Tegur Fatma

"Kok aku? Tapi kamu juga makan jambu nya kan?"

Mereka berdua saling ngedumel namun berbisik, Akan tetapi Gus Raka masih bisa mendengar Suara mereka. Meskipun berbisik namun telinga Gus Raka bisa dibilang sangat sehat dan sangat bagus untuk mendengar bisikan orang orang apalagi yang suka Gibah!

Sesampainya nya di ndalem Mereka berdua mengucap salam dan Gus Raka mempersilahkan Nisa dan Fatma untuk masuk ke kamar Alisha.

"S-serius Gus GPP?" Tanya Nisa dan di angguki oleh Gus Raka

Mereka berdua masuk dan mengucap salam kembali dengan sangat sopan

Nisa melihat wajah Abi Adam seperti sedang memanas membuat nya menunduk, Fatma yang masih kebingungan maksud dan tujuan nya apa, ia hanya bisa tersenyum Ramah kepada semua orang yang berada di kamar Alisha. Kemudian melihat Alisha yang terbaring lemah di kasur membuat dirinya kaget dan menyenggol tangan Nisa membuat Nisa menoleh kearah Fatma.

Fatma menggerakkan matanya agar Nisa melihat ke depan, Nisa menoleh kearah depan dan dibuat kaget karena kondisi Alisha yang terbaring lemah. "ALISHA" Teriak Nisa

"Astaghfirullah" Ucap semua orang yang berada di kamar Alisha karena teriakan Nisa

"Astaghfirullah ukhty, suara perempuan aurat" Ucap Fatma karena tidak melihat sekitar ada siapa

Bunga Tulip Gus Arkan (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang