Perkenalan yang singkat

191 21 7
                                    

Nama ku Lea Xandra Brawitama, teman-teman ku biasanya memanggilku Lea. Aku masih duduk di bangku SMA. Aku memiliki banyak teman dan aku mempunyai sahabat yang baik dan sangat menyayangiku.

Aku berteman dengan siapapun tanpa memandang status sosial dan tak peduli dia perempuan ataupun laki-laki.
Aku memiliki seorang sahabat laki-laki yang bernama Nial Orlando Maxine. Biasa aku memanggilnya Nial. Entah bagaimana aku bisa dekat dengannya, aku pun tak tahu.

Semula waktu kami baru kelas X aku sangat membenci, karna kesombongannya. Tapi lama kelamaan kami mulai dekat. Dia begitu baik padaku,mau mengajariku beberapa pelajaran yang aku tak mengerti, begitupun sebaliknya.

Setiap malam dia selalu menelpon ku untuk menanyakan perihal pelajaran. Hanya perihal pelajaran walaupun kadang-kadang ia menggodai ku, mungkin bisa dikatakan seperti itulah. Kami semakin dekat hingga aku menganggapnya sebagai sahabat ku.

*****

Tiba-tiba teman dekat ku yang kebetulan sekelas dengan nial bercerita padaku. Vina,itu nama teman dekat ku,bukan teman lagi, aku sudah menganggapnya sahabatku . Dia bercerita dengan raut muka yang eerr malu-malu mungkin

"Lo tau ga Lea?" Tanyanya pada ku.

"Tau apa Vin?" Jawab ku penasaran

"Gue suka sama nial, lo bisa bantuin gue buat deketin dia ga?" Ucap vina

Aku merasa sangat senang,karna aku lumayan dekat dengan Nial aku menggangguk pasti pada Vina karna aku yakin aku pasti bisa membantunya.

"Ini pasti mudah". Batinku

"Okedeh, bakal gue usahain" ucapku pasti, sebagai jawaban untuk pertanyaannya.

*****

Sesaat, setelah pulang sekolah aku duduk di depan kelas Vina,menunggunya keluar untuk memberikan no hanphone Nial. Setelah anak kelas itu keluar aku melihat Nial yang juga keluar dan menghampiri ku kemudian duduk disamping ku.

"Bagus ga gambar gue?" Ucap Nial Sambil menunjukkan secarik kertas yang merupakan tugas Seni kami yaitu menggambar.

Aku menjawab "bagus"

lalu dia meledek ku, "iya dong siapa dulu yang buat"
katanya dengan pd.
Itu adalah salah satu hal yang membuat aku tidak menyukainya. Dia mempunyai tingkat kepedean yang sangat tinggi.

Lalu aku melihat Vina memandangiku dengan raut muka yang tak suka. Aku menjadi takut melihat wajahnya, aku takut dia akan marah pada ku.

Dengan cepat aku berdiri dan berkata

"gue balik duluan ya Nial" kataku dengan cepat. Kemudian aku berlari menghampiri Vina.

Lalu Vina mengatakan sesuatu yang langsung membuat ku diam tertegun
"Lea,gue jadi takut kalau lo nanti jadi teman makan teman"
ucap Vina. Aku bingung ingin jawab apa,tapi aku berusaha meyakinkan sahabatku itu.

"Ga mungkin Vin. Gue itu cuma sahabatan aja sama nial" jawab ku dengan yakin.

"Pegang kata-kata lo Lea" kata Vina yang kemudian pamit untuk pulang.

Aku berpikir dan mencerna baik-baik kata-kata Vina tadi.
Aku tersenyum tidak mungkin aku menyukai nial, dia hanya sebatas sahabat bagiku.
Sahabat yang cukup baik tetapi terkadang juga menyebalkan dengan sikapnya yang egois.

Tapi yasudahlah tak perlu dipikirkan.
Toh,aku hanya menganggap dia teman kalaupun lebih hanya sebatas sahabat.

.................................................................................................................

Thanks buat yg mau baca. Tinggalkan vomment nya yaa. Thanks before:))

DELICATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang