Confused

54 14 0
                                    

*****
Part 4

*****

Setelah berbalik aku melihat Nial. Mulut ku kelu, nafas ku serasa tercekat. Aku bingung, kenapa aku seperti ini?

Haduuh, ayo dong ngomong. Kok nih suara susah keluarnya yaa?

Sekuat tenaga aku berusaha mengembalikan kesadaran ku. Sampai akhirnya...

"Ngeliatinnya gitu amat?" Suara Nial menyadarkan ku

"Hah?" Tanyaku bingung "lagian ngapain lo nutup-nutup mata gue?" Ucapku

"Ga tau kenapa, refleks aja pas lihat lo" jawabnya

Kembali aku hanya diam. Sebenarnya rada ambigu juga dengan jawabannya. Tapi buru-buru aku menjawab

"Oh, gue pulang dulu yaa. Byee" ucapku

"Oh,oke. Hati-hati" jawab nial setelah itu aku berlalu meninggalkannya.

Aku sedikit berlari untuk mengejar teman-teman ku. Sebenarnya aku takut-takut juga sih. Takut kalo Vina marah,karna kejadian tadi.

"Woi, tungguin" seruku pada mereka

"Cielah,yang senang ditutupin matanya sama doi" kata Yola

"Apaan? Doi-doi, doi ndas mu" jawab ku ketus

"Yailah, kalo senang mah bilang aja. Ngapain di tutup-tutupin sih?" Tanya Sindy

"Tau ah. Serah kalian aja" sambil berjalan duluan meninggalkan mereka

"Idih, gitu aja ngambek" seru Sindy lagi

Aku hanya diam dan menghembuskan nafas ku kasar.

Sebenarnya aku juga bingung apa yang terjadi dengan ku. Kenapa setiap didekat nial aku merasa sulit bernafas,dan mengeluarkan kata-kata. Apa aku menyukainya? Ah, tidak-tidak. Tidak mungkin aku menyukainya.

*****
Sesampainya dirumah aku langsung masuk kekamar dan menghempaskan tubuhku ke kasur yang empuk ini.
Aku memejamkan mata dan sibuk dengan pikiran ku sendiri. Kenapa aku jadi seperti ini jika di dekat Nial? Apa ada yang salah dengan diriku? Apa aku mulai menyukai Nial? Aku menggelengkan kepala ku.

"Ga, lea. Ga mungkin kamu suka sama nial. Ingat Vina juga menyukai Nial. Kamu ga mungkin jadi teman makan teman" ucap batin ku.

Kuhembuskan nafas ku kasar dan mulai tertidur.

*****

Aku mengerjapkan mata ku berkali-kali berusaha untuk bangkit dan sadar, karna bunyi yang dikeluarkan ponsel ku.

"Siapa sih? Ganggu aja" gumam ku

Aku mengambil ponsel ku dan melihat siapa yang menelfon ku.
Mata ku membulat sempurna melihat nama yang tertera disana.

"Nial?" Batin ku

Buru-buru aku menggeser tombol hijau yang tertera di layar handphoneku.

"Halo" ucapku

"Halo, Lea? Lama banget lo jawab telfonnya?" Tanya nial

"Hah? Oh, itu. Tadi gue ketiduran. Habis cape banget tadi pulang sekolah. Kenapa lo nelfon  gue?" Tanya ku

"Oh, gitu. Ga ada apa-apa sih. Lagi pengen aja. Gatau kenapa tiba-tiba pengen nelpon lo" ucapnya

Degg...

Astaga wajah ku terasa memanas mendengar jawaban nial. Aku rasa aku seperti terbang kelangit ketujuh.

"Hahaha.... karna itu lo telfon gue?" Ucap ku

"Iya, hehe. Maaf ya kalo gue ganggu lo" jawab Nial

"Hm, ga ganggu juga kok" ucapku

Hening sejenak

Karna bingung akhirnya aku memutuskan untuk memecahkan keheningan ini.

"Eemm, nial?" Tanya ku

"Eh,iya? Kenapa Lea?" Ucap nial

"Mmmm, gue mau mandi dulu. Udahan ya telfonannya" ucapku

"Loh,lo belum mandi?" Tanya Nial

Mati malu banget nih. Udah malem belum mandi. Ucapku dalam hati

"Emm, belum. Soalnya tadi pulang sekolah cape banget. Jadi gue langsung tidur. Baru kebangun sekarang" ucapku jujur

"Oh,gitu. Jangan sering mandi malem. Nanti sakit loh" ucap Nial

Waw, perhatian juga nih. Ucapku dalam hati

"Eh,iya-iya. Udahan dulu yaa" ucapku menutupi kegugupan ku

"Oh, iya-iya. Gapapa kok." Ucap Nial

"Okedeh" ucapku

Saat aku akan mematikan sambungan tiba-tiba Nial mengucapkan

"Good night. Nice dream ya"

Blusssh...

Astaga jantung ku. Aku kembali tersenyum dan dengan langkah girang berlalu menuju kamar mandi, untuk membersihkan diriku.

.................................................................................................................

Masih pendek yaa? Hm maklumin ya. Namanya juga pemula.
Mohon vote dan commentnya yaa. Buat masukan juga
Makasih buat yang mau bacaaa:**

DELICATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang