Rafa memutuskan untuk mencari saran dari adiknya, Rafa bertemu Rina di kamarnya. Rafa berbagi tentang perasaannya terhadap Raya. Rina yang mengenal kakaknya sebagai playboy terkejut tetapi juga senang, karena ini adalah pertama kalinya kakaknya bercerita soal percintaannya. Walaupun hubungan Rafa dan orang tuanya buruk, Rafa sering bercerita ke adiknya Rina. Menurut Rina, walaupun orang menganggap kakaknya itu anak yang tidak baik tapi Rina menganggap kakaknya adalah kakak yang baik. Rafa selalu menuruti permintaan Rina dan juga sering menemaninya karena orang tuanya yang sibuk bekerja.
Rina memberikan Rafa saran untuk jujur dengan perasaannya. Rina mengatakan bahwa Rafa tidak boleh takut dengan apa yang dia rasakan dan dia harus berani untuk menghadapi perasaannya. Rina yakin kalau kakaknya mampu mencintai orang dengan tulus. Dengan saran yang di berikan adiknya, Rafa masih belum terlalu puas karena mengingat sifat Raya yang sangat susah buat di dekat in.
Merasa yakin dengan perasaannya, Rafa terus berusaha mendekati dan berbicara dengan Raya. Dia mencoba berbagai cara, mulai dari mengirim pesan.
"Hi, bagaimana kabar mu" tanya Rafa
"Kamu siapa" jawab Raya
"Aku Rafa" ucap Rafa
"Dari mana kamu dapat nomor aku" jawab Raya
"Teman mu" sahut Rafa
Raya yang tahu kalau pesan itu dari Rafa langsung memblokir nomor itu. Raya merasa sedikit kesal ke temannya karena memberikan nomornya tanpa sepengetahuannya. Sambil melakukan pekerjaan rumah, Raya sesekali berpikir apakah perilakunya ke Rafa terlalu berlebihan. Namun dia dengan cepat membantah pikirannya itu dengan mengatakan kalau dia memang tidak suka di deka tin dengan Rafa jadi yang dia lakukan adalah hal yang wajar.
Keesokan harinya Rafa dengan jaket kulitnya berangkat kuliah, hari ini dia ke kampus menaiki mobil pribadinya. Melihat itu, anak-anak dan geng Rafa di kampus merasa bingung. Rafa yang selalu menggunakan motor ke kampus tiba-tiba menggunakan mobil.
"Wooww itu beneran Rafa, tumben banget naik mobil" tanya mahasiswa lain
"Apa dia sudah berhenti jadi geng motor" tanya yang lain
"Gak mungkin lah si Rafa berhenti, geng motor dan dia itu udah sehati gak bisa pisah-pisah" ucap yang lainnya
"Oii Raf kamu kok gak bawa motor" tanya Rama
"Iya Raf, kamu gak berhentikan. Gimana sama anak-anak lain kalau kamu berhenti" ucap Gilang
"Kalian kenapa lebay banget sih. Tenang aja aku gak bakal berhenti, nanti kalian nangis kalo aku berhenti" jawab Rafa tertawa.
Rafa meskipun sering di tolak tetap tidak menyerah, karena dia sudah yakin dengan perasaannya kalau dia memang mencinta i Raya. Dia tahu bahwa dia perlu merubah dirinya jika ingin mendekati Raya. Rafa memulai dengan berusaha mengendalikan tempramennya dan berusaha lebih sabar lagi. Walaupun Rafa ingin melakukan perubahan hal yang positif, tapi dia tidak akan meninggalkan geng motornya. Tidak ada yang bisa memisahkan Rafa dan juga Geng motornya walaupun orang yang di cintai Rafa.
Hari ini Rafa berniat untuk berbicara ke Raya, dia berharap Raya bisa mengobrol dengannya lebih lama lagi. Di luar kelas Raya, Rafa menunggu sampai jam pelajaran Raya selesai.
"Hi, boleh ngobrol" tanya Rafa
(Melihat Rafa yang datang, Raya langsung cemberut. Dia berpikir mau apa lagi Rafa datang menemuinya, apa Rafa mau mengganggu aku lagi) ucap Raya di benakknya
"GAK BISA" jawab Raya
"Bentar doang kok" sahut Rafa
"GAK BISA, aku bilang gak bisa ya gak bisa. Kenapa, kamu mau narik-narik aku lagi kali ini aku gak bakal biarin kamu narik aku lagi"? ucap Raya tegas
KAMU SEDANG MEMBACA
Raya & Rafa
RomansaRaya Stefani seorang perempuan yang mulai memasuki dunia kampus, Raya memasuki salah satu universitas bergengsi di Jakarta, raya memiliki sifat yang jutek, mudah bergaul dan pintar. Raya bertemu seorang laki-laki bernama Rafa Alvarendra.Rafa adalah...