Awal yang terlihat manis

22 0 0
                                    

Emang hidup tuh kayak gini, jadi jalanin aja

Dua bodyguard yang bertubuh kekar saat ini sedang bertugas menjaga kamar anak majikannya yang bernama Arel Danara. Arel memang sedang istirahat, dan tak ingin diganggu oleh satu orang pun.

Ting!....

Terdengar suara bel yang dibunyikan oleh Arel, biasanya ia membunyikan bel tersebut untuk memanggil salah satu bodyguard nya.

Salah satu bodyguard Arel pun langsung memasuki kamar setelah mendengar bel Arel berbunyi. "Permisi, apa ada yang bisa saya bantu Nona?" Tanya bodyguard Arel. "Saya bosan, siapin mobil, saya mau keluar" Jawab Arel mengatakan permintaannya. "Baik, akan saya lakukan sekarang" Balas bodyguard Arel lalu pergi.

Arel pun bersiap-siap dan langsung berangkat dengan ditemani dua bodyguard nya. "Ini mau kemana Nona?" Tanya bodyguard Arel yang sedang mengemudi. "Antar saya ke kelab gang depan" Jawab Arel yang fokus dengan handphone nya. "Baik Nona" Balasan untuk Arel.

Karna tempat tujuan Arel tak begitu jauh, selang beberapa menit pun ia sampai. "Kalian nggak usah nunggu, saya pulang besok" Ucap Arel pada kedua bodyguard nya. "Tapi nyonya Sara besok sudah pulang, dia akan marah kalau tau nona Arel bermalam dikelab" Cegahan untuk bermalam dikelab mengarah pada Arel. "Jam berapa Mama sampek diIndonesia dari London?" Tanya Arel yang sudah memiliki rencana. "Sekitar jam sembilan" Jawab bodyguard Arel memberitahu. "Saya pulang jam enam besok" Balas Arel cepat. "Satu lagi, jangan sampai orang rumah ada yang ngomong keMama soal ini" Pinta Arel dengan memerintah. Kedua bodyguard nya hanya mengangguk patuh dan pergi.

Sebelum masuk kedalam kelab,Arelmenunjukkan kartu kepada penjag kelab. Kartu tersebut hanya dimiliki oleh anggota kelab saja, jadi bila tak memilikinya, siapapun tak dapat masuk. Arel duduk sendiri disalah satu kursi kelab dengan memainkan handphone nya. Arel memanggil salah satu pelayan dan memesan seelas anggur.

Selang beberapa menit minuman yang ia pesan datang, saat satu tegukan mengalir ditenggorokannya, ada seorang laki-laki yang menghampiri Arel. "Permisi, mau berdansa bersama dilantai dua?" Ajak laki-laki terebut pada Arel. Karna Arel memang tak ada yang menemani, jadi iapun menerima ajakan laki-laki tadi.

"Boleh, mari" Jawab Arel beranjak dari dudunya. "Kesini sendiri?" Tanya Arel yang menggandeng tangan laki-laki tadi. "Ya gitu deh" Jawab laki-laki yang bersama Arel. arel hanya mengangguk.

Saat sampai dilantai dua, Arel dan laki-laki tadi langsung begabung dan berdansa bersama. Setelah usai berdansa, tiba-tiba tema dansa Arel tadi menghilang tanpa jejak. "Loh, kok cepetbanget ngilangnya" Gumam Arel memperhatikan sekitar setelah fokus kelayar handphone nya sebentar. Tak menghiraukan keberadaan teman barunya, Arel mamutuskan untuk pergi kekamarnya dilantai tiga.

Arel emang sengaja memesan kamar dikelab tersebt untuk bermalam. Saat ia sampai kamar, Arel melihat ada sebotol anggur dan gelas yang sudah disiapkan. Arel duduk ditepi kasur dan menuang segelas anggur.

Drrtt... Drrtt...

Arel memerksa handphone nya sambil meminum anggurnya. Nama Miko tertera dilayar handphone Arel, ia mengangkat telfonnya. "Malam, ada apa?" Tanya Arel mengawali obrolan lewat telfon dengan lawan bicaranya. "Lagi dimana? kenapa nggak ada dirumah?" Tanya Miko. "Kelab" Jawab Arel dengan santai. "Ini udah kemaleman, pulang sekarang" Ucap Miko mengingatkan. "Terlanjur pesen kamar" Balas Arel yang masih santai. "Udah izin Mama? kok berani banget" Curiga Miko. "Sekalian besok ngomongnya" Jawab Arel mengentengkan."Itu bukan izin namanya" Ucap Miko terdengar marah. "Yang penting ngomong" Balas Arel tak ingin mengalah. "Yaudah terserah, awas aja kalo nggak ngomong besok" Ancam Miko memperingatkan. "Iya gampang" Balas Arel lalu menutup telfon.

Tok... Tok... Tok...

Tedengar ada yang mengetuk pintu kamar Arel. Arel pn menghampiri asal suara dengan membawa segelas anggur ditangannya. Saat Arel membuka pintu, ternyata yang datang adalah laki-laki yang tadi berdansa dengannya. "Oh kamu, ada apa?" Tanya Arel dengan sesekali meneguk anggurnya. Tak menjawab pertanyaan Arel, laki-laki tersebut malah memeluk Arel. Spontan Arel terkejut dan menjatuhkan gelasnya. "Jadi ratuku malam ini aja" Pinta laki-laki tadi pada Arel. Tak langsung menjawab, Arel menuntunnya kekasur karna tak tega.

DanaraWhere stories live. Discover now