Mau gimana lagi? ngeberontak sekarang juga nggak bisa
Saat ini Arel sedang keluar untuk mencari keberadaan Miko, karna ia sangat khawatir bila Miko benar-benar akan mengatakan semua tentangnya pada Papa Arel. Sayangnya Arel tak kunjung menemukan Miko, diapartemen, rumah orang tuanya, hingga dikelab yang biasa mereka bersama kunjungi pun sudah Arel datangi, namun hailnya tetap nihil. Kara putus asa, Arel pun menelfon Kaivan.
"Miko nggak ada!! Arel udah ngecek semua tempat yang biasa didatengi sama Miko, tapi dianya nggak ada!!" Keluh Arel terdengar sangat letih. "Yaudah pulang aja, ini juga udah mau sore" Balas Kaivan menenangkan. "Tapi kalo Miko beneran ngoong kePapa gimana? mending Arel kabur sekarang daripada harus kena semprot Papa nanti" Ucap Arel yang benar-benar khawatir. "Makanya positif thinking dulu, sekarang kamu pulang" Balas Kaivan yang terus menenangkan Arel. "Tapi janji kalo Arel pulang ada solusi oke?" Pinta Arel. "Oke" Jawab Kaivan agar Arel percaya padanya. Arel pun menutup telfon, dan pulang bersama kedua bodyguard nya.
* * *
Tak berfikir lagi, Arel langsung merebahkan tubuhnya dikasur saat sampai dirumah. Sedangkan disis lain Kaivan dan Bara sedang berada didepan komputer kamar Arel. "Gimana? udah punya solusi?" Tanya Arel yang berada dikasur. "Kaivan udah ngelacak akses Miko, sekarang dia otw kesini" Jawab Bara pada Arel. "Tau gitu nggak perlu capek-capek nyari dia tadi" Balas Arel kesal."Nggak usah ngeluh, sekarang tunggu dia dibawah sana" Ketus BAra pada Arel. Arel pun melakukan apa yang dikatakan oleh Bara.
Saat sampai dilantai satu rumahnya, Arel melihat para pembantu dan bodyguard dirumahnya sedang berbaris. "Ada apa?" Tanya Arel pada orang-orang yang ada dilantai satu. "Tuan Gio udah dateng Non"Jawab salah satu pembantu. "Dimana sekarang?!" Arel terkejut setelah mendapat jawaban. "Didepan dengan nyonya Sara"
Arel langsung kedepan lalu melihat Sara dan Miko sedang berjalan menju rumah bersama dengan Gio-Papanya. "Kok Papa pulang sekarang?! sama Miko pula" Gumam Arel yang sangat cemas. "Sore princess... kangen nggak sama Papa?" Tanya Gio yang menghampiri Arel. "Jelas kangen lah" Arel tersenyum begitu lebar dan memeluk Gio.
Setelah keduanya melepas pelukan dan berjalan memasuki rumah, Gio mencubit hidung Arel pelan. "Udah mulai nakal ya sekarang?" Tanya Gio yang membuat Arel langsung tegang. Apa Miko benar-benar mengatakan semua pada Gio tadi?. "E-enggak kok, Arel na-nakal apa?" Balas Arel kembali bertanya dengan gugup. "Yakin? nggak ada masalah sama Miko?" Gio mulai memastikan. "E-emang Miko ngomong a-apa kePapa?" Gugup Arel bertanya. "Tadi Papa ngasih kabar ke Miko kalo nyampek Indonesia sekarang, terus dia jemputnya sendiri, jadi udah kebaca dong kalo dia nggak ngasih kabar keyang lain karna ada masalah" Jawab Gio.
Arel menghela nafas lega, ternyata Papanya belum tau apa-apa. "Arel nggak punya masalah kok, iyakan Miko?" Balas Arel dengan bertanya pada Miko. Gio mengalihkan pandangannya dan menatap Miko yang mengangguk pada Arel. "Bagus deh kalo gitu, sekarang ayo kita makan, Papa udah laper banget" Ucap Gio dengan mengelus perutnya yang keroncongan. "Ayok!" Balas Arel bersemangat.
Keluarga kecil Danara berkumpul diruang makan yang begitu besar, dan begitupun dengan teman-teman Arel yang ikut serta. Saat menunggu makanan disajikan, ruang makannya terasa begitu hening, tak ada satupun yang berani mengeluarkan suara sekecil apapun. Gio memperhatikan sekitar lalu tersenyum tipis. "Kemaren Papa masih kebisingan suara kesibukan di Las Vegas, dan sekarang telinga Papa mau dengerin berisiknya keluarga cemara ini" Ujar Gio memecah keheningan. Saat mendengar perkataan Gio, semua saling bertukar pandang, lalu kembali menunduk.
"Arel kenapa berubah? Papa nggak suka" Tiba-tiba Gio kembali berucap saat suasana masih hening. arel langsung mendongakkan kepalanya menatap Gio. "Be-berubah apanya?" Tanya Arel ketakutan. "Mana Arel yang ceria dulu?" Gio kembali bertanya. "Ini Arel, Arel nggak berubah kok, cuma Arel ngerasa beda aja, soalnya udah lama nggak ketemu sama Papa" Jawab Arel beralasan. "Beda apanya? salah sendiri waktu kuliahnya libur kamu disuruh Papa nyusul keLas Vegas nggak mau" Balas Gio menyalahkan Arel. "Liburnya cuma sebentar, belum lagi nanti waktu Arel disana ditinggal Papa kerja, percuma dong kalo Arel kesana" Balas Arel yang tak ingin disalahkan. "Oke, emang saran Papa salah, kamu yang bener" Ucap Gio mengalah.
YOU ARE READING
Danara
RandomMementingkan sandiwaranya tanpa memikirkan imbas dari perbuatannya adalah kecerobohan yang dilakukan oleh putri keluarga Danara yanga bernama Arel. Awal salah jalannya hanyalah untuk sandiwara, namun disaat ia mulai sadar akan kenyataan sialnya Arel...