[2. Aleana]

46 19 62
                                    

Baca dulu, semoga suka
Jangan lupa vote dan komen

•HAPPY READING•
-
-
-
______________

"Rindu aku yang dulu, yang tenang
dan bahagianya bukan hasil pura-pura."
•Aleana•
______________

ALEANA DITA MADISON itulah namanya, gadis yang memiliki paras cantik itu tengah duduk di kursi taman dekat air mancur.

Sehabis hujan deras tadi, suasana malam di kota Jakarta menjadi sangat dingin.

Sejak hujan reda pula gadis itu belum pulang kerumah sama sekali dan lebih memilih untuk pergi ke taman.

Seperti saat ini gadis itu tengah melamun sambil menatap langit malam.

"Bun... Lea capek..." keluhnya lagi. Entah sudah ke berapa kali ia terus mengeluh kepada sang bunda yang sudah kembali ke penciptanya.

"Kenapa bunda ninggalin Lea sendiri?"tanyanya.

"Apa bunda udah gak sayang lagi sama Lea?"

"Ayah sekarang jahat bunda. Ayah udah gak seperti dulu yang Lea kenal. Ayah yang sangat sayang sama Lea, ayah yang gak pernah biarin siapapun nyakitin Lea walau dirinya sekalipun."

"Ayah yang dulu sudah berubah menjadi ayah yang jahat, yang sering mukulin Lea, ngebentak Lea, bahkan bandingin Lea sama si Vania anaknya mak lampir itu yang sudah jelas beda." curhatnya.

Memang semenjak kehadiran keluarga baru itu semuanya berubah dalam sekejap. Entah apa yang membuat semuanya berubah atau mungkin mak lampir itu memakai susuk untuk guna-guna ayah? pikirnya.

Malam semakin larut, mau tidak mau Lea beranjak dari duduknya dan pulang ke rumah, pasti nanti ayahnya akan memarahinya karena pulang larut malam.

•••••

Tak butuh waktu lama untuk sampai ke rumah karena memang jarak dari taman ke rumah sangatlah dekat.

Ia membuka pintu utama yang ternyata belum dikunci dan masuk kedalam. Baru beberapa langkah ia mendapati ayahnya tengah duduk diruang tengah sambil menikmati secangkir kopi.

"Dari mana aja kamu baru pulang jam segini?" tanyanya dingin sambil menatapnya tajam.

"Darimana aja terserah Lea lah, emang ayah peduli? enggak kan yaudah." sahutnya ketus.

"Lea kamu ini bicara apa?!" tanyanya yang kini tengah menahan emosi.

"Loh emang bener kan? ayah tuh udah gak peduli lagi sama Lea, ayah yang dulu Lea kenal itu gak seperti ini."

"Lea!!"

"Ayah yang sekarang lebih mentingin keluarga barunya daripada anak kandungnya sendiri, ayah yang sekarang sering memukul, memben-"

"LEA!!"

Ucapannya seketika terhenti. Hendra-ayahnya Lea menatap tajam ke arahnya.

"KAMU INI BICARA APA HAH!! SIAPA YANG MENGAJARI KAMU BERBICARA SEPERTI ITU SAMA ORANG TUA!!" bentaknya.

"Kamu ini sudah besar, kamu sudah bukan anak kecil lagi jadi kamu harus-"

"Iya ayah, Lea emang udah besar, udah bukan anak kecil, tapi Lea masih anak kandung ayah.." potongnya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Lea masih punya hati tidak seharusnya ayah berbuat seperti ini sama Lea. Kalo emang dari dulu ayah gak menginginkan kehadiran Lea kenapa biarin Lea hidup... kenapa?"

"Lea..." panggilnya lembut, entah kenapa hatinya terasa sakit mendengarnya. Gadis yang merupakan anak tersayangnya kini mengungkapkan semua apa yang ia rasakan.

"Udah cukup ayah, Lea pengen istirahat, Lea capek, Lea mau tidur." ucapnya lalu pergi menuju ke kamarnya.

•••••

Saat sudah sampai kamarnya, Lea memutuskan untuk berendam air hangat agar pikirannya lebih fresh.

Setelah memakan waktu sekitar 25 menit, Lea keluar dari kamar mandi setelah memakai pakaiannya.

Gadis itu merebahkan tubuhnya di atas ranjang sambil menatap langit-langit kamar yang bernuansa merah muda.

"Andai yah, waktu bisa terulang. Pengin banget gue ngerasain kebahagiaan seperti dulu." gumamnya.

Tapi itu mustahil terjadi, karena apapun itu kejadian yang pernah kita alami dimasalalu tak pernah bisa terulang kembali. Jadi, nikmatilah hidup selagi masih nikmat.

•••••

Jangan lupa follow yaw

vote dan komen juga
see you next part ♥️😻

ALEANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang