4. Feeling in Relationship

52 6 0
                                    

"Sebenarnya aku adalah pria"

"Hah? K-kau benar-benar pria?" Tanya Kayn. Dia sedikit tidak enak hati saat mengatainya banci

"Lalu kenapa kau menggunakan pakaian pengantin wanita?" Tanya Sean

"Sebenarnya aku juga tidak ingin menggunakan pakaian ini, tapi sesuatu terjadi dalam sistemku. Aku tidak bisa meng klik pakaian pengantin pria ku dan satu-satunya yang bisa kulakukan adalah menggunakan ini. Hm... Senior Loey, jika kau ingin menceraikan ku, aku tidak apa"

Sean dan Kayn masih terkejut akan fakta ini, namun Loey nampaknya tidak mempermasalahkan itu, kecuali kata cerai dari istrinya.

"Aku tidak peduli karena sekarang kau adalah istriku. Dan jangan mengatakan itu lagi tanpa persetujuan ku"

Loey maju ke depan dan mengeluarkan dawai nya. Dia menggunakan kekuatan dari dawai nya untuk mengeluarkan angin besar. Angin itu menyapu melewati ratusan pohon sakura di depan kuil. Angin itu menghempaskan kelopak sakura ke arah mereka.

Semua merasa terkejut, ini sangat indah. Ezreal berjalan ke depan dan menengadahkan tangannya. Satu kelopak sakura jatuh ke tangannya, ini sangat cantik. Loey juga melihat Ezreal diantara kelopak bunga, istrinya yang paling cantik dan Loey tersenyum.

"Ini belum selesai" Loey kembali mengeluarkan kekuatannya untuk memanggil kuda putihnya. Kuda itu berjalan ke arah Ezreal. Ezreal mengelus kepalanya sebagai tanda perkenalan.

"Ini sangat indah, master" Ucap Ezreal menengok ke belakang.

"Ayo"

Mereka menaiki kuda itu, Ezreal kira mereka akan menaiki kuda bersama di jalanan kita Haewon. Nyatanya, kuda itu bisa terbang. Mereka terbang tinggi memutari langit Haewon.

"Woah ini sangat indah, aku belum pernah melihat Haewon dari atas langit"

Loey hanya membalasnya dengan pelukan pada pinggang Ezreal.

"Pernikahan ini lebih bagus daripada milik Jhin" Ucap Zeyyu

"Milik Ezreal lebih mekajubkan" Ucap Yangzhin

Jhin dan Aurelion saling melihat. Mereka masih rekan satu tim dengan Ezreal, tapi rasanya setelah ini mungkin akan berbeda.

.
.
.

Keesokan harinya Baekhyun ada kelas siang bersama Luhan. Mereka memasuki kelas dengan riang, tapi di tengah pembelajaran Baekhyun terlihat lebih banyak melamun sambil tersenyum. Ada apa dengan teman mungilnya ini? Kenapa dia seperti orang gila? Dia menatap Baekhyun sampai kelas berakhir.

Luhan menyikut Baekhyun, "Baekhyun-a, kau ini kenapa? Aku perhatian sejak tadi kalau kau banyak melamun"

"Aku tidak" Baekhyun langsung menunduk

"Tapi kau tersenyum barusan"

Baekhyun kembali pura-pura serius dengan kertasnya. Dan pipinya mulai memerah.

"Kau pasti menyembunyikan sesuatu dariku"

"Apa yang kau bicarakan?"

Luhan berpikir keras, ada apa dengan temannya ini.

Ting!

"Apakah kau sedang jatuh cinta?!"

"Sshhtt! Berhenti bicara omong kosong"

Sepertinya tebakan Luhan sangatlah tepat. Dia terus menatap wajah Baekhyun yang terus memerah. Temanya ini sedang jatuh cinta rupanya. Sementara Baekhyun terus membuang mukanya dari Luhan.

Luhan beranjak karena dia harus mencari referensi di perpustakaan.
"Baekhyun-a, aku harus pergi ke perpustakaan. Kau tidak apa ke asrama sendiri?"

"Tenanglah, banyak CCTV di kampus ini"

City Of Seoul [Chanbaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang