03. Sama-sama gagal!

1.2K 133 27
                                    

Noeul bersin beberapa kali saat memasuki kelas.

First yang sudah datang lebih dulu segera menghampiri kawannya.

"Noeul-ah~ sayangku, bagaimana malam mu? Kau datang hampir terlambat hari ini hm?" First bertanya dengan ekspresi nakal. Dia kemudian mengamati pantat Noeul dengan terang-terangan, "Apa ceri mu sudah pecah? Penis mana yang beruntung mendapatkan perawan kecil sepertimu ?"

Noeul mendengus, kemudian dia bersin sekali lagi.

"Ada apa dengan ekspresimu?" First menyadari bahwa Noeul sepertinya tidak baik-baik saja. Itu memang wajar jika pantatnya sakit, tapi Noeul sepertinya berjalan dengan normal. Hanya saja wajahnya memerah. First mengulurkan tangannya dan terkejut saat mendapati ternyata dahi anak itu terasa panas.

"Kenapa kau malah demam seperti ini?"

Noeul menghela nafas saat melemparkan pantatnya ke tempat duduk, "Aku memukul kepala orang dengan lampu tadi malam."

Kalimat Noeul membuat rahang First jatuh ke tanah. "Apa ? Apa kau membunuh klien mu?"

Noeul mengerucutkan bibirnya. "Dia tidak mati.."

"Memangnya apa yang orang itu lakukan? Apa dia orang gila yang melakukan BDSM? Apa dia jelek? Atau dia pria tampan dengan penis jelek?" First memikirkan opsi yang mungkin terjadi. Jika memang salah satu dari hal yang dia sebutkan, dia mendukung aksi Noeul untuk menghajar orang itu.

"Tidak jelek, dia lumayan tampan. Tapi dia menjilat dan menciumku dimana-mana. Dia bahkan membuatku pusing saat keluar.. soal penisnya, milik bajingan itu seperti setebal ini! Sial!" Noeul menunjuk pergelangan tangannya.

"Dan kau tau apa? Dia mau memasukkan itu di pantatku! Apa orang itu tidak waras?!"

First hampir kehilangan kata-kata. Apa yang dikatakan Noeul hanya bisa menggambarkan pria top kelas atas. Wajah yang tampan, teknik ranjang yang pro, dan penis yang besar!

Tapi! Bocah ini benar-benar menghantam kepala orang itu!!

First ingin menangis secara internal.

"Kenapa kau melakukannya hah?! Aku memberitahumu sebelumnya itu memang sakit awalnya tapi kau akan terbang ke langit ke delapan belas setelah beberapa waktu!!"

Noeul menutupi kepalanya dengan tas tidak ingin mendengar kalimat cabul First.

"Aku tidak percaya! Itu sakit! Sakit!!"

First akhirnya hanya bisa menghela nafas.

"Yah.. yasudahlah.. kau memang tidak berbakat di bidang ini. Lupakan saja tentang memberontak. Patuh saja dengan perjodohan dari keluargamu."

Kalimat itu seketika menyadarkan Noeul tentang tujuannya. Sial! Dia lupa !!

Remaja itu segera meraih tangan First. "Kau harus membantuku lagi! Jangan begini.. tadi malam itu hanya sebuah kesalahan.. kali ini aku pasti akan mendapatkan foto yang akan membuat mata ayahku iritasi hingga membuatnya berubah pikiran!"

First menarik tangannya yang ditahan Noeul, dia kemudian melipat tangannya di dada. "Tidak bisa lagi. P'Ja tau aku menyelinap keluar dengan kartunya tadi malam.."

"Lalu bagaimana sekarang?" Neoul kembali layu dan menjatuhkan tubuh bagian atasnya ke atas meja dengan lemas.

"Kita akan memikirkan caranya nanti.." First menepuk pundak sahabatnya. "Oh ya, aku penasaran siapa pria hot yang bersamamu tadi malam hm?"

Noeul mengusap hidungnya yang memerah. Wajahnya terlihat kesal saat mengingat pria yang bersamanya tadi malam. "Katanya namanya Phayu.. tapi aku tidak yakin,"

"Wow nama yang sangat mendominasi na~" First bersenandung.

"Lalu bagaimana denganmu tadi malam?" Noeul kali ini balik bertanya.

"Kau tau apa hah? Saat aku masuk ke kamar dengan orang itu kami baru tau kalau kami sama-sama nol!"

"Ppftt.." Noeul mencoba menahan ledakan tawanya.

Tapi pada akhirnya... "Hahahah! Sial! Apa kalian sudah sama-sama telanjang? Penis kalian yang sudah tegang pasti langsung mengerut ketakutan!"

First mendecih. "Seperti kau lebih baik saja!"

Jadi pada akhirnya keduanya sama-sama gagal menjadi pelacur. Itu saja...

To be continued...


[END] Pretend to be a Bitch!! 🔥🔞🔥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang