Satu

349 26 0
                                    

Suara berita memenuhi ruangan, gadis dengan paras cantik tersebut tengah membersihkan seisi rumah. Sibuk, satu hal itu yang dapat terlihat dari gadis tersebut.

"Berikutnya, kita akan membahas tentang kasus kematian misterius yang kembali mencuat di internet." Langkahnya terhenti, gadis tersebut menatap televisi yang menampilkan sesosok laki-laki tampan dengan setelan jas yang terlihat sangat cocok untuknya.

"Devon... Gimana cowo sedingin lo bisa senyum semanis itu?" Pandangan gadis tersebut terpaku kearah laki-laki didalam layar tersebut, mengabaikan kesibukannya saat ini.

"Ah nasinya!" Suara nyaring penanak nasi membangunkan Valencia dari lamunannya. Dengan segera gadis tersebut berlari untuk melanjutkan pekerjaannya.

"Apa yang harus gue masak hari ini?" Matanya menerawang isi kulkas, mencari ide untuk masakannya malam ini.

"Ah,sup ayam! Dia pasti menyukainya." Valencia tersenyum, dan mulai mengambil bahan yang dia butuhkan.

Membutuhkan waktu cukup lama untuk Valencia menyelesaikan masakannya. Gadis tersebut memanglah lamban, namun semua yang dia lakukan selalu terselesaikan dengan sempurna.

Jam menunjukkan pukul 17.30 WIB, Valencia memasuki kamarnya, membuka laptopnya dan mulai menulis naskah novelnya, dengan siaran berita yang dibawakan oleh laki-laki yang sama.

"Sudah berapa kali gue liat siaran ulang ini? Devon keliatan ganteng banget disini."

"Huh, gue harus cepet cepet pergi dari sini." Hembusan nafas kasar keluar dari bibir gadis cantik tersebut. Dia meringkuk di atas meja belajarnya, dengan suara Devon yang masih setia menyiarkan berita harian.

Jam menunjukkan pukul 18.30 WIB. Pintu kamar Valencia diketuk perlahan, gadis tersebut terbangun. Dihadapannya berdiri seorang pria dengan setelan jas serta tas kerja di tangannya.

"Kak Devon? Kakak mau makan malam sekarang?" Tanya Valencia memastikan.

"Ambilin gue makan. Gue mau mandi dulu."

"Iya kak, sini biar gue yang bawain tas lo."

Keduanya meninggal kamar Valencia, dan berjalan menuju dapur rumah tersebut. Valencia menyiapkan makan malam mereka berdua, sedangkan Devon membersihkan tubuhnya setelah pulang bekerja. Selesai dengan aktivitas masing-masing, kedua orang tersebut berada di dalam satu meja. Suasana begitu canggung, tidak ada yang memulai pembicaraan terlebih dahulu. Dua orang tersebut hanya makan dalam kesunyian. Tiba-tiba ingatan tentang masa lalu terlintas di benak Valencia. Ingatan mengapa dirinya bisa duduk di hadapan laki-laki tampan ini.

Bandung, 14 November 2018

"Lo denger kan apa yang gue bilang?" Valencia menatap laki-laki di hadapannya, jantungnya berdegup dengan kencang.

"Gue tawarin sekali lagi, Lo bisa terus nulis cerita lo itu, gue bakal tanggung semua pengeluaran lo dan juga tempat tinggal lo, asal lo mau tinggal sama gue."

"Valencia? Valeri?"

"Iya kak? Kakak nawarin gue hal begitu kenapa?"

"Biar ada yang ngurus gue. Lo mau ga?"

Bandung, 15 Agustus 2023

"Mikirin apa?"

"Valeri? Lo denger gue?" Sentuhan tangan Devon menyadarkan gadis tersebut. Tanpa dia sadari, dia hanya memandangi makanannya tanpa menyentuhnya, dan sekarang makanan Devon sudah habis tak tersisa.

"Kakak udah selesai? Sini biar gue beresin."

"Lo kenapa bengong aja dari tadi?"

"Gue ga bengong kok! Gue biasa aja dari tadi." Valencia tersenyum, dan membawa mangkuk bekas makanan Devon ke wastafel untuk mencucinya.

Special Roommate || Jangkku || Ongoing✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang