03

533 62 4
                                    

Suasana telah berganti malam namun Jaemin masih setia di depan televisi menonton drama Korea sambil memakan snack kesukaannya.

Kemudian Eomma Jaemin datang dan mematikan televisinya. "Jaemin ayo makan malam, sana bangunin Jisung di kamar"

"Ck eomma"

Namun tanpa penolakan Jaemin berjalan ke lantai 2 dengan langkah yang di hentak-hentakan tidak ikhlas.

Jaemin mengetuk pintu kamar Jisung dan tak lama pintu dibuka oleh Jisung yang berpenampilan dengan rambut acak-acakan karena ia baru saja bangun tidur.

"Apa?" ucap Jisung sambil menguap.

Jaemin menggelengkan kepalanya, "ini sudah malam dan kau baru saja bangun tidur? ck, ck... bersihkan badanmu kita disuruh makan malam" kata Jaemin yang tentu saja tidak Jisung mengerti.

"Lo ngomong apa?"

Jaemin langsung menyalakan ponselnya dan menulis di google translate.

Ini sudah malam bersihkan badanmu, makan malam sudah siap!

Itu yang dituliskan Jaemin dan memperlihatkannya ke Jisung.

"Hah?! Kok lo ga ngomong kalo ini udah malem?" Heboh Jisung kemudian masuk dan menutup pintunya dengan kasar.

Sedangkan Jaemin hanya menghela nafas, kemudian ikut masuk ke kamarnya yang tepat di samping kamar Jisung.

Jaemin mencampakkan badanya ke kasur dan menatap langit-langit kamarnya. "Beginilah nasibku? Dijodohkan dengan gadis petakilan dan pemalas yang berasal dari Indonesia, tidak bisa berkomunikasi dengan baik, tidak bisa ini harus di hentikan..."

Beda dengan Jaemin beda lagi dengan Jisung. Ia menatap wajahnya di cermin kamar mandi sambil berbicara sendiri. "Kok gini banget ya, gue harus dijodohin sama orang asing yang ga gue kenal, ganteng sih tapi nyebelin ga sesuai ekspektasi yang di pikiranku itu orang Korea kayak Doyoung NCT. Hadeeh Jisung yang imut dan rajin menabung ayo pikirkan sesuatu..."

•••

Suasana di meja makan terlihat tenang sekali, bahkan dentingan piring pun tidak ada.

Itu membuat Jisung canggung, karena biasanya di Indonesia dia makan di depan TV sambil duduk layaknya bapak-bapak juga mengobrolkan biasnya bersama Renjun tetangganya.

Namun mulai saat ini sepertinya dia akan mengubah sikapnya.

Setelah selesai makan orang tua Jisung dan Jaemin pergi ke ruang tamu untuk membicarakan pernikahan mereka.

Dan Jisung duduk di bangku taman belakang yang indah, biasanya jika di Indonesia selesai makan ia langsung ke rumah Mark untuk main PS.

Hah baru saja sehari di Korea dia sudah rindu dengan Indonesia.

Jisung terkejut saat tangan besar menepuk pundaknya dari belakang.

Membuat Jisung refleks menengok kebelakang dan berjedutan dengan si pelaku yang tak lain ialah Na Jaemin.

"Aduh jabingan, anjing, sakit" umpat Jisung.

Jaemin mengelus kepalanya dan meringis kesakitan.

"Sini jedutan lagi, lo mau anak kita nanti gampet?" ucap Jisung sambil menjedutkan pelan kepalanya ke Jaemin.

Jaemin hanya heran "udah tau sakit kok masih di ulangin, aneh..." batinnya.

"Apa sih tiba-tiba muncul kek tuyul" cerocos Jisung.

"Tuyul?" Beo Jaemin.

Jisung mengangguk, "iya tuyul, hantu botak" kata Jisung yang jelas tidak Jaemin mengerti.

Jisung menghela nafasnya kemudian ia mengelus kepalanya mengisyaratkan orang botak kemudian berjalan layaknya tuyul.

Dan Jaemin hanya tertawa melihat Jisung berjalan mengangkang sambil memasang wajah absurd.

"Dih si bego malah ketawa"

"Hahaha kau seperti gorila yang nyasar" ejek Jaemin.

Jisung hanya diam dan melihat Jaemin yang ketawa, dilihat-lihat Jaemin tampan juga ya kaya oppa Doyoung.

Sedetik kemudian Jaemin terdiam kemudian bermain ponselnya lagi.

Kamu setuju dengan perjodohan ini?

Jisung membaca translate yang diperlihatkan Jaemin kemudian ia mengangguk yang membuat Jaemin tersenyum senang.

Ayo kita bicarakan ke orang tua kita

Jisung langsung semangat merangkul Jaemin walau lebih tinggi Jaemin, kemudian mereka berdua berjalan menuju ruang tamu.

"MAMANYA JISUNG YANG TERCANTIK DAN BAIK JISUNG DAN JAEMIN BATALIN PERJODOHAN INI"

Seoul vs Jakarta [JaemSung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang