05

580 67 5
                                    

Jisung berdiri di depan wastafel, mengusap wajahnya dengan tisu yang sudah diberi micellar water untuk membersihkan sisa make up-nya yang hamburadul.

Karena ulah siapa lagi kalau bukan Jaemin.

"Aaaa kangen Mark, Haechan, Renjun, sama juga Chenlee huaa" ucap Jisung pada dirinya sendiri.

Setelah selesai ia keluar untuk berniat menonton TV.

Oh iya ini masih jam 10 pagi, di ruang tamu Jisung melihat Jaemin duduk di sofa sambil memainkan handphonenya.

Dan dia langsung duduk di sampingnya, memang Jisung itu suka kepo sama yang dilakukan orang ketika mabar.

Jaemin langsung mematikan handphonenya lalu menoleh kearah Jisung.

"Huu pelit! Dasar pelit! Biarin aja kuburan lo sempit" kesal Jisung sambil membuang muka.

Jaemin menaikkan sebelah alisnya, "aku tidak paham bahasamu tapi sepertinya kamu sedang mengumpatiku"

Jisung mencubit pinggang Jaemin, "Lo ngomong apa anjing! Gue ga paham dasar beruk" ketusnya.

Jaemin kembali mencubit lengan Jisung karena tidak terima, "sekali-kali aku membalasmu"

Jisung mengelus lengannya yang merah karena cubitan Jaemin, dan memasang muka melasnya.

Jaemin yang melihatnya langsung ketakutan, "eh jangan nangis dong" keter Jaemin.

Kemudian ponsel Jaemin yang berada di meja berbunyi.

Jisung mengintip notifikasi tersebut dan segera mengambil ponsel Jaemin.

Ia membaca username yang menurutnya tidak asing.

Zhongchen0 : sudahan mainnya?

"Lo bisa jelasin siapa zhongchen0 itu?" Tanya Jisung.

Kemudian ia menepuk jidatnya, karena lupa jika Jaemin tidak mengerti bahasanya.

Ia menyalakan ponsel Jaemin untuk membuka google translate. Namun ia gak kaget dengan wallpaper Jaemin.

Jisung ingin sekali tertawa terbahak-bahak namun ada yang lebih penting dari itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisung ingin sekali tertawa terbahak-bahak namun ada yang lebih penting dari itu.

Lo kenal siapa zhongchen0?

Jaemin membacanya dalam hati kemudian mengetikan sesuatu.

Kenal dia temanku

Jisung: apa nama panggilannya Chenle?

Jaemin mengangguk.

Dia berasal dari guanyang?

Jaemin: yaps dan dia udah punya 1 anak

Hati Jisung tiba-tiba hancur.

Ia terkejut mendengar-- eh bukan, membaca ketikan Jaemin di Google translate.

Banyangkan seseorang yang ia tunggu ternyata sudah berumah tangga.

Zhong Chenle, dulu Jisung mengenalnya saat ia masih SMA dulu dia sangat terobsesi untuk memiliki pacar orang Korea sama seperti sekarang. Dan Jisung menemukan akun Chenle di sebuah aplikasi global. Dan mereka berdua berpacaran sampai berjalan 2 tahun yaa, walaupun LDR hanya bisa chatting, dan video call saja. Saat Jisung sudah cinta mati dengan oppanya itu tiba-tiba Chenle hilang kabar, semua media sosial Jisung di blok.

Dan saat itulah Jisung merasakan gamon hingga sekarang, percayalah oppa Doyoung kebanggaannya itu hanya peralihan agar bisa move on dari Zhong Chenle.

Hubungan mereka juga tidak ada yang tahu, Mama, Mark, Haechan, bahkan sahabatnya Renjun tidak tahu.

Mata Jisung kembali berkaca-kaca, dan Jaemin juga kembali takut. Dengan itu Jaemin berinisiatif untuk memeluk Jisung dan pelukan itu dibalas oleh sang empu, tidak peduli siapa gerangan yang ia peluk, tidak peduli image, saat ini ia hanya ingin menangis.

Tanpa disadari dua orang ibu melihat di tangga, mereka tersenyum simpul. Karena mengira Jaemin dan Jisung ingin menerima satu sama lain.

•••

Jisung menangis hingga jam 3 sore, matanya bengkak, hidungnya memerah, dan baju Jaemin basah karena sejak tadi menampung air mata Jisung. Jaemin merasa bersalah karena mengira Jisung menangis karena ia cubit tadi.

"Sudahlah jangan menangis" Jaemin menenangkan Jisung.

Dan perkataan itu tak sengaja di dengar oleh mama Jisung yang tak sengaja lewat.

Kemudian mama menatap Jaemin dan ia hanya menggeleng tanda tidak tahu masalah Jisung.

Mama menepuk pundak Jisung, "kamu nangis?"

Jisung mengalihkan pandanganya kemudian beralih memeluk mama.

"Huaaa chenleee jahaaaat aku ditinggal nikaaah"

"Chenle? Siapa itu?" tanya mama menepuk-nepuk pundak Jisung yang berada di pelukannya.

"Pa-pacar Jisuuung"

Mama yang mendengar itu reflek melepaskan pelukannya, "hah kamu punya pacar?"

Jisung mengangguk.

"Kok ga bilang?"

"Lupa"

"Yaampun kalo mama tahu kamu punya pacar gaakan mungkin mama jodohin kamu kaya gini"

Jisung mengusap air matanya, "yaudah batalin aja perjodohan ini.

Mama menggeleng, "ga kan katanya kamu ditinggal nikah jadi perjodohan ini masih tetap berlangsung"

Jisung langsung menangis kali ini tangisanya lebih parah membuat Jaemin dan mama kebingungan. Namun setelah Jisung menunjuk di bawah sofa, ada anak anjing yang sedang menggigit jari kaki Jisung.

"Jjangu kenapa digigit jm?!" Pekik Jaemin kemudian menggendong anjing itu.

"Huaaa dasar anjeng!" Jisung langsung berlari menuju kamarnya.

"HEH JISUNG MULUTMU MINTA MAMA CABEIN!?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Seoul vs Jakarta [JaemSung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang