Prolog

54 11 4
                                    

"Bim? Yon?"

Tak ada jawaban, Bima dan Dion masih asik bermain game online di ponsel mereka.

"Woy! Kalian dengerin gue kagak sih?! Lo berdua enggak percaya sama gue?!" Kesal Regan merasa dicuekin oleh kedua sahabatnya itu.

"Kesambet apa lo?!"

Regan menatap bingung saat Bima menatap penuh ke curiga kearahnya, "Maksud lo?"

"Seorang Regan Lesmana yang sejak dari bocil ingusan udah jadi playboy. Bahkan sebelum burung ireng lo itu dipotong udah jadi playboy cap ikan sarden kaleng merah, yang sekarang sifat palyboy nya udah ngakar sampe borot-borot. Terus, tiba-tiba aja bilang bakalan tobat jadi playboy? Kesambet setan mana lo?! Ya jelaslah, kita berdua nggak akan pernah percaya!" Bima menghirup udara dengan rakusnya mengisi pasokan udara yang sudah menipis di paru-paru nya setelah mengucapkan kalimat panjang itu.

"Halah, tobat lo itu ibaratkan nunggu kepala botaknya ipin sampe tumbuh rambut. Enggak akan pernah terjadi," imbuh pedas Dion dan di angguki setuju oleh Bima.

"Astagfirullah... temen mau tobat bukannya didukung malah dikatain. Emang ya, kalian berdua!" Regan menatap tak percaya pada kedua sahabatnya itu, dan dibalas tatapan julid dari Bima.

"Gue serius, percayah deh sama gue." Ucap Regan berusaha meyakinkan mereka.

"Gimana kita berdua mau percaya? Kalo lo aja setiap papasan sama betina yang bening dikit udah ijo itu mata! Pake segala mau tobat lagi. Nggak akan percaya gue!" Sungut Bima kesal.

Pria berbadan gempal itu tidak akan pernah percaya sampai kapan pun dengan ucapan Regan barusan. Mereka itu sudah berteman dari kecil, Bima sudah sangat tau watak dari Regan yang sialnya sahabat terbaiknya itu.

"Kali ini gue serius Bim,"

"Halah"

"Gue serius, Bim"

"Oke, karna apa lo tobat?"

Regan yang mendengar pertanyaan Dion sontak langsung merubah wajah kesalnya menjadi tersenyum bahagia. Membuat Bima dan Dion kini kembali menatap aneh pada pria itu.

"Karna..."

Regan menggantung ucapannya, pria itu menatap kedua sahabatnya yang kini terlihat penasaran menunggu ucapan darinya.

Kini Regan malah menutup kedua matanya, tak lama bibir tipis itu tersenyum menapilkan samar lesung tipis di pipi kanan nya. Pria manis itu mulai membayangkan wajah teduh wanita yang sudah menarik seluruh perhatian dan hatinya.

Senyumnya. Tatapan lembut saat melihat dirnya. Ah, Regan sudah dibuat jatuh, sejatuh-jatuhnya akan pesona wanita cantik nan mungil itu.

Senyumnya semakin melebar kala dia sudah membayangkan wanita tercinta nya itu telah berhasil dirinya dapatkan. Pokoknya Regan sudah menantapkan hatinya, bahwa dirinya ini akan merubah segala sifat buruk yang ada padanya. Dia, sudah berjanji.

Sementara itu, Bima dan Dion yang melihat ekspresi Regan yang aneh lebih tepatnya menakutkan bagi mereka itu hanya terlihat saling pandang. Mereka berdua terlihat bingung akan tingkah aneh Regan saat ini.

"Reg—"

"Janda"

"HAH?!!"

                                   ****

* Regan Lesmana
* Resha Lestari



















Godaan Janda Muda [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang