2. I Can't Promise

133 12 0
                                    

"Aku tau kau mencintai dia, Hyuck! Tapi ini sudah tidak wajar! Dia sudah menyakiti dirimu, Donghyuck!" Kalimat penug peringatan yang terus ia berikan agar saudara kembarnya ini tersadar kalau selama ini dia mencintai orang yang salah.

"Tapi aku tetap tidak bisa berhenti mencintai dia, Haechan. Aku sangat mencintai dia." Seruan frustasi yang saudara kembarnya berikan, yang sama halnya dengan dirinya yang juga frustasi karena dia.

"Hal apa yang membuat dirimu jatuh cinta kepada dirinya, padahal dia tidak pernah melakukan hal baik sedikit pun kepada dirimu?!" Pertanyaan penuh kegeraman yang akhirnya ia berikan untuk saudara kembarnya ini. Ia sendiri benar-benar tidak bisa menebak ataupun membaca jalan pikiran milik saudara kembarnya, walaupun mereka kembar dan sudah sama-sama dari dalam kandungan.

Dan Donghycuk sendiri langsung berfikir sejenak mengenai ucapan kembarannya. Apa yang membuat dirinya ini bisa jatuh hati kepada seorang pria bernama Mark Lee? Padahal pria itu tidak pernah berperilaku baik kepada dirinya.

Dan setelah lamanya berpikir, ia malah menghela nafasnya kasar, lalu menggelengkan kepalanya tanda tidak tau mengenai pertanyaan yang di berikan oleh kembarannya ini. "Aku juga tidak tau. Yang jelas, begitu pertama kali aku melihat dirinya sewaktu masa orientasi siswa, aku langsung terpesona dan jatuh hati sama dia, sampai saat ini." Ujarnya.

Dan tentu saja ia speechles begitu mendengar penuturan saudara kembarnya ini. Berati sudah mau jalan 3 tahun saudara kembarnya ini mencintai pria bastrad tidak tau diri seperti Mark Lee?! Dan sudah 3 tahun juga dia berusaha untuk mendapatkan serta memenangkan cinta seorang Mark Lee?!

"Jadi, sudah 3 tahun juga anak-anak yang ada di sekolah kamu termasuk dia, membully dirimu?" Tanyanya.

Dan saudara kembarnya ini langsung menggelengkan kepalanya. "Kalau yang anak-anak sekolah yang ada di sekolah aku sih benar. Mereka sudah 3 tahun lamanya membully diriku. Tapi kalau Mark, dia baru belakangan ini membully diriku. Semenjak aku menyatakan kalau aku menyukai dan mencintai dirinya." Ucapnya.

"Lebih tepatnya kapan, Lee Donghycuk?!" Tanyanya geram, atas jawaban saudara kembarnya yang menurutnya sangat bertele-tele.

"Sejak semester satu. Aku mengaku mencintai dirinya sejak semester satu. Dari situlah dia membully diriku karena dia tidak suka dengan diriku yang sudah lancang menyatakan cinta kepada dirinya." Jawaban yang akhirnya saudara kembarnya ini berikan.

Dan ia sendiri langsung menggelengkan kepalanya, begitu mendengar jawaban yang saudara kembarnya ini berikan. "Sudah hampir 1 tahun lamanya kamu di bully, dan kamu masih tidak bisa melepaskan bajingan bernama Mark Lee itu, hanya karena kamu terpesona di awal pertemuan kamu dengan dirinya?!" Tanyanya yang tentunya tidak habis pikir akan pola pikir saudara kembarnya inim

Jadi saudara kembarnya ini jatuh hati sama seorang pria bajingan pada pandangan pertama? Cinta pada pandangan pertama? What The Heck! Teori apalagi itu? Ia sendiri tidak percaya akan cinta pandangan pertama.

"Mencintai seseorang itu tidak membutuhkan alasan. Cinta itu datang secara tiba-tiba, Haechan. Dan kalau pun cinta itu sudah datang? Kau pasti sangat sulit untuk melepaskannya, walaupun belum sempat kamu miliki. Sama halnya dengan dirimu dan juga Minhyung." Ucap saudara kembarnya, yang menyebutkan nama Lee Minhyung, kekasihnya.

"Yak! Aku dan dia tidak seperti dirimu dan juga pria bajingan itu! Aku tidak mengejar dia begitu juga sebaliknya, perasaan aku dan dia itu berjalan seiringnya waktu, bukan pada pandangan pertama! Lagi pula, dia yang menyatakan cinta lebih dulu kepada diriku, bukan sebaliknya!" Rutukan kesal yang langsung ia berikan kepada saudara tirinya, karena menyamakan kisah cintanya dengan cinta kisahnya dia. Atau lebih tepatnya menyamakan pria bajingan itu dengan kekasih pujaannya.

Sudah jelas bahwa Minhyung sangat berbeda dengan Mark yang bajingan itu. Jangan samakan kekasihnya yang baik dan menjaga perasaan seorang wanita serta memperlakukan wanita dengan baik , dengan cowo bajingan nan pengecut seperti dia! Yang tidak bisa menjaga dan memperlakukan wanita dengan baik.

"Itu karena kau cantik. Kau juga di sukai banyaknya pria. Berbeda dengan diriku, Chan." Ujaran yang selalu saudara kembarnya ini berikan kepada dirinya, yang sukses membuat dirinya jengah bukan main.

"Come on, Donghyuck! Bisakah kau berhenti membanding-bandingkan anatara dirimu dengan diriku! Kita ini sama! Kita kembar! Wajah kita mirip! Tidak ada yang jelek atau lebih cantik di antara kita." Balasan yang selalu ia berikan, yang jujur saja ia sudah sangat kesal karena saudara kembarnya ini selalu menjelekkan dirinya sendiri.

"Tapi nyatanya seperti itu, Haechan. Kau--" karena tidak mau mendengar saudara kembarnya ini merendahkan dirinya sendiri, ia langsung memotong ucapan saudara kembarnya ini. "Kau juga cantik! Hanya saja cara berpakaian kita yang berbeda. Aku bisa membantu dirimu untuk jadi seperti diriku, atau bahkan lebih! Tapi kau selalu menolaknya!" Ujarnya.

"Aku sudah nyaman seperti ini, Chan." Ujar saudara kembarnya yang selalu menolak usulan yang ia berikan, yang ingin merubah cara berpakaiannya dia.

Pakaian yang dirinya pakai tuh kandang terlalu terbuka, dan itu membuat dia risih serta malu.

"Ya karena kamu memang suka berada di zona nyaman dan aman! Coba sekali-kali kau keluar dari zona itu!" Pintanya yang udah gak tau harus berkata seperti apalagi sama saudara kembarnya inu.

"Tidak. Aku lebih baik seperti ini." Ucapnya yang sudah tekad dengan pendiriannya sendiri. Ia tidak mau membuat masalah apapun dalam hidupnya.

Dan dirinya sendiri gak bisa maksa terlalu banyak dan dalam mengenai keputusan saudara kembarnya ini. "Yaudah, sekarang mau kamu apa? Kau ingin dia bertekuk lutut kepada dirimu, serta kau ingin anak-anak yang ada di sekolah kamu, tidak menganggu dirimu lagi? Kalau itu mau kamu, aku akan membantu. Kita akan bertukar peran. Kau jadi diriku dan bersekolah di sekolah aku. Serta aku jadi dirimu di sekolahnkamu. Beri aku waktu 1 bulan supaya anak-anak yang ada di sekolah kamu itu berhenti membuly dirimu. Serta berikan aku 2 bulan untuk membuat pria bajingan nan brengsek itu bertekuk lutut kepada dirimu. Setelah dua masalah itu selesai, kita kembali ke peran kita masing-masing. Bagaimana?!" Tawaran yang langsung ia berikan.

Jujur saja, dirinya ini tidak bisa terus-terusan melihat saudara kembarnya ini menangisi seorang pria bajingan nan brengsek seperti Mark Lee. Ia juga tidak bisa mendengar serta membayangkan saudara kembarnya ini di bully oleh teman-temannya.

Jadi, demi saudara kembarnya? Ia rela dan bersedia bertukar peran, agar hidup yang di jalanin saudaranya ini dapat kembali aman dan nyaman.

"Kau yakin? Bagaimana dengan pacar kamu?" Tanya saudara kembarnya.

"Aku akan memberi tau dia mengenai masalah ini. Kau tidak perlu khawatir." Ujarnya, yang gak khawatir akan kekasihnya sendiri. Atau lebih tepatnya ia tau kalau misalkan kekasihnya ini gak akan ngelarang dirinya. "Jadi bagaimana? Apakah kau mau? Kalau mau, kita bisa bertukar identitas mulai besok." Ujarnya.

"Beri aku satu minggu sebelum pertukaran identitas. Aku ada ulangan selama satu minggu ini. Aku juga ingin melihat dia lebih dulu, sebelum aku bertukar identitas dengan dirimu." Pinta saudara kembarnya.

"Baiklah, kalau itu mau kamu. Aku akan menunggu selama satu minggu." Finalnya. Tidak mungkin kan kalau dirinya ini memaksa saudara kembarnya untuk bertukar peran besok?

Ya walaupun dirinya ini sudah tidak sabar untuk menghabisi orang yang dengan kurang ajarnya membully Donghyuck, yang notabennya saudara kembarnya. Ah! Dirinya juga tidak sabar untuk membuat pelajaran kepada pria brengsek itu karena sudah berani membully saudara kembarnya, serta sudah membuat dia menangis, hanya karena mencintai pria bajingan seperti dia.

"Tapi aku tidak akan janji akan memberikan dirimu waktu selama satu minggu! Kalau misalkan aku melihat keadaan kamu yang seperti ini lagi, atau semakin parah? Aku tidak akan segan-segan meminta bertukar secepatnya, untuk memberikan mereka pelajaran." Peringatnya.

Dan Donghyuck hanya bisa diam, ia meneguk salivahnya kasar begitu mendengar peringatan dari kembarannya ini, yang seolah tidak ingin di bantah. "Baiklah.

THE TWINS- MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang