Suzy tidak takut, meski pria itu cukup menyeramkan. Tubuhnya tegap dan besar, berotot serta bertato, memiliki tindik disana-sini yang menambah kesan urakan. Orang-orang berkata jika pria itu marah, maka tamat sudah riwayatmu.
Pria itu dan teman-temannya adalah penguasa, salah satu diantara mereka adalah putra tunggal pemilik yayasan, yang lainnya adalah pewaris keluarga kaya tapi diantara mereka Jungkooklah yang paling berbahaya.
Meski memiliki kesan yang membuat orang-orang takut, Jungkook tidak kehilangan karismanya. Ia masih saja dengan mudah memiliki seorang wanita disisinya, wanita yang kemudian hanya ia anggap sebagai mainan.
Sebagian gadis di kampus merasa takut akan menjadi korban berikutnya, tapi sebagian lagi justru mengorbankan diri untuk itu. Tak peduli seberapa banyak wanita disisi Jungkook, mereka semua nampak seperti satu orang yang sama.
Para wanita Jungkook selalu cantik dan sexy. Tapi orang-orang menduga Jinae lah yang benar-benar berstatus kekasih, karena keseksian gadis itu berada dilevel lain. Terlebih hanya Jinae yang bisa sangat dekat dengan pria itu.
Suzy duduk tepat disamping Jungkook, satu meja dengan pria itu, terpaksa karena hanya kursi ini yang tersisa. Ia hanya gadis biasa dengan tampilan polos sehingga merasa bahwa Jungkook tidak akan tertarik padanya.
Awalnya begitu, dimenit-menit awal kelas berjalan Jungkook hanya diam, tak tertarik melirik gadis di sebelahnya. Hingga Suzy kepanasan dan mengikat rambutnya, membuat aroma vanila yang menggoda tercium oleh lelaki itu.
Jungkook mulai menoleh, terlihat olehnya seorang gadis bermake up tipis yang tengah sangat fokus mengikuti pelajaran. Hidungnya mancung, bibirnya penuh, kulitnya sangat putih, Jungkook tidak pernah melihat gadis ini sebelumnya.
Ia berlama-lama dalam posisinya, pemandangan yang terlihat membuatnya betah, seolah dirinya baru saja mendapat penemuan baru. Hingga Suzy menyadari bahwa dirinya sedang ditatap, ia pun menoleh dan mata keduanya bertemu.
"Kau punya kekasih?" Suzy pasti kaget mendapat pertanyaan semacam itu "Punya pun aku tak peduli" Sambungnya, menyelipkan rambut Suzy ke telinga, lalu melakukan aksi tak terduga, mengecup bibir Suzy membuat seisi kelas riuh.
***
"Berita ini tersebar kemana-mana" Jungkook tak peduli, selain dirinya dan orang terdekatnya ia tak memperdulikan apapun lagi. Tak masalah dibicarakan, karena ia lebih peduli pada rasa bibir yang masih ia ingat dengan jelas.
"Suzy pasti kaget terkena serangan tiba-tiba" Jungkook menoleh, ia yang sedari tadi diam tiba-tiba tertarik dengan apa yang dibicarakan teman-temannya. Hanya karena Jaehyun mengatakan sebuah nama yang asing untuknya.
Jungkook bahkan tidak tau nama gadis itu, siapa gadis itu, dari jurusan mana ia berasal. Yang Jungkook tau gadis itu telah merusak apa yang selama ini ia sukai, dan menjadikan dirinya sendiri sebagai selera baru untuknya.
Sialnya diantara teman-temannya, tidak ada yang tau soal Suzy. Jaehyun yang barusan mengatakan nama gadis itupun mengaku hanya sekedar tau namanya karena tak sengaja. Hingga akhirnya Eunwoo yang sedari tadi diam berucap.
"Jangan menganggu orang tak bersalah" Perkataan yang berarti Jungkook tak perlu mencari tau dan mengganggu karena gadis itu tidak melakukan apapun, membuat Jungkook geram karena jika ia ingin tak boleh ada yang mencegah.
"Mingyu, bukankah kau ingin motor sport baru?" Mingyu otomatis mengambil ponsel, sebagai putra pemilik yayasan mudah baginya menemukan identitas mahasiswa. Tidak perlu menunggu lama, ia pun mendapatkannya.
"Suzy Bae, tahun keempat jurusan tata busana" Jungkook berdecak, sudah lebih dari tiga tahun mereka berada di tempat yang sama, tetapi baru kemarin mereka bertemu dalam sebuah kuliah umum yang bahkan awalnya enggan ia ikuti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeon Jungkook - Bae Suzy (Short Story)
FanfictionCerita akan bertambah sewaktu-waktu