I Love You

171 17 2
                                    

Seorang pria manis meringkuk sendirian di atas kasur dengan kedua tangan yang memeluk sebuah boneka karakter. Pria manis itu jatuh tertidur karena menunggu sang dominan yang masih bekerja di dalam ruangan kerjanya.

Tiga jam berlalu, pria manis itu terbangun dari tidurnya karena merasa haus dan segera beranjak dari kasur untuk mengambil segelas air di dapur.

Selama menuju dapur matanya sesekali melirik pintu ruang kerja sang dominan yang tidak tertutup rapat dan memperlihatkan lampu di dalam ruangan itu masih menyala.

Merasa tidak tega dengan sang kekasih yang masih bekerja hingga larut malam ia berencana membuatkan segelas teh hangat dan membawakannya ke dalam ruangan kerja kekasihnya itu.

Lima menit kemudian jam menunjukkan pukul 00.13, pria manis itu baru selesai membuat teh hangat dan segera menuju ruangan kerja kekasihnya.

Baru saja ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan tiba-tiba sebuah toples kaca terlempar mengenai dinding di belakangnya. Indra penciumannya langsung mencium bau alkohol yang menyengat di seisi ruangan, matanya pun tertuju pada beberapa botol alkohol kosong di sebelah meja kerja sang kekasih.

"Yoshi-kun... Ada apa?" panggil Mashiho kepada sang dominan yang tengah mabuk sembari meletakkan gelas berisi teh yang ia bawa.

Yoshi yang mendengar panggilan Mashiho langsung menolehkan kepalanya dan menatap tajam pria manis itu.

Si manis yang ditatap tajam itu perlahan berjalan mendekati Yoshi dan menggenggam lembut tangannya.

"Ada masalah apa, Yoshi-kun?" tanya Mashiho.

yang ditanya hanya diam dan terus menatap sang submissive dan dibalas tatapan khawatir oleh orang di depannya.

Mendadak tangan kiri Yoshi yang tidak digenggam oleh Mashiho diangkat menjadi melingkar di pinggang ramping Mashiho dan menariknya hingga tidak ada jarak sama sekali diantara keduanya.

Cukup lama Yoshi mengamati wajah Mashiho dengan jarak begitu dekat yang membuat submissive itu semakin kebingungan hingga dominan itu sendiri yang membuka suara.

"Mimpi apa sampe gue punya pacar secantik lo, Mashi?" Tanya dominan itu yang semakin mendekatkan wajah keduanya.

Pipi Mashiho merona mendengar pertanyaan Yoshi, apakah Yoshi akan menjadi lebih romantis kedepannya?

Yoshi tidak mengeluarkan suaranya lagi tetapi tangan kirinya perlahan menyusup masuk ke dalam baju Mashiho dan meraba tubuh Mashiho secara sensual.

"T-tunggu Yoshi-kun.."pinta Mashiho dengan tangan kanannya yang menahan tangan Yoshi agar berhenti meraba tubuhnya.

Yang lebih tua menulikan pendengarannya dan malah mendorong tubuh yang lebih muda hingga tertahan oleh meja kerja Yoshi.

Dominan itu mendekatkan kembali wajahnya dan membisikkan sesuatu.

"Gue beruntung banget punya pacar secantik lo, semanis dan selucu lo."

Tangan Yoshi yang lainnya terulur mengelus halus rambut Mashiho dan menatap dalam mata sang kekasih dan dibalas juga oleh Mashiho seolah-olah matanya dapat menghipnotis siapa saja yang jatuh cinta saat menatapnya.

"Hidup aku gak tidak sebaik ini kalau kamu tidak hadir di hidupku... You have had a very big influence on my life," lanjut Yoshi yang masih terus menatap Mashiho.

"Kedepannya mungkin aku bukan apa-apa kalau kamu pergi ninggalin aku. Aku juga gak tau harus berterimakasih kayak gimana, kamu masih mau bertahan bareng aku yang nyatanya sama sekali gak sempurna."

Mashiho yang mendengar hal itu dengan cepat menangkupkan kedua tangannya pada wajah tegas Yoshi yang sedikit merah,

"Yoshi-kun sudah sempurna untukku, semua hal yang dimiliki Yoshi-kun aku menyukainya. Mungkin untuk orang lain itu bukan sesuatu yang sempurna, tapi untukku Yoshi-kun sudah sempurna," balas Mashiho dengan nada yang terdengar sangat tulus.

Sociopath - YoshiHoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang