2

278 54 49
                                    

Momo pun sampai di lantai dasar dan keluar dari lift. Ia berjalan menunu lobi guna menjemput sepupunya yang baru sampai di Korea 4 hari lalu.

"Mitang!"

"Momoring!"

Mereka mendekat dan berpelukan melepas rindu.

"Sana bilang ia masih dalam perjalanan. Jadi, kemana kita?" Tanya Mina.

"Bagaimana kalau kau ikut akan menjenguk kakak kekasihku? Dia masuk ruang rawat pagi ini ..."

"Astaga, sakit apa? Apa tak apa aku ikut menjenguk, aku__"

"Gwenhana, sekalian aku mengenalkanmu dengan Chaeyoung secara langsung." Mina mengangguk dan mereka pun naik menuju ruang rawat Jeongyeon.

.

Sesampainya di atas, mereka disambut Chaeyoung yang baru saja keluar dari kamar.

"Oh, sayang ..." Sapa Chaeyoung sembari tersenyum ke arah Mina.

"Ini Mina ... Mina, ini Chaeyoung." Ucap Momo.

"Annyeong ..."

"Kenapa kamu keluar?"

"Ah, Ryujin tidur bersama hyung ..."

Mina hanya fokus mendengar percakapan Momo dan Chaeyoung. Momo mengatakan awalnya mau mengajak Mina menjenguk.

"Mian ..."

"Menapa minta maaf? Tak apa kok ..."

"Hm, kalau begitu, aku permisi dulu. Sayang, aku harus kembali karena harus menggantikan hyung ikut rapat. Boleh aku menitip mereka sebentar? Nanti Pak Lee akan datang menemani Ryujin."

"Oke sayang, nanti aku akan bilang pada perawat juga." Jawab Momo.

.

Momo dan Mina memilih untuk duduk diluar sembari bercerita kegiatan Mina selama tinggal di Amerika.

"Jadi, apa kau sudah menemukan pria tampan disana??" Goda Momo.

Mina tersenyum geli,"Aku fokus sekolah dan karir, Mo. Ya, ada beberapa yang mendekati, sih."

"Akhirnya kita bisa berkumpul lagi ya setelah bertahun-tahun kau pergi ke Amerika." Ucap Momo. Mina tersenyum.

Drrt!!

"Oh, Sana menelfon." Mina mengangkat telfon tersebut.

"Mosh__ , Kecilkan suaramu! ... Baiklah, sebentar." Ucap Mina lalu menutup telfon tersebut.

"Wae?" Tanya Momo.

"Biasalah ... Dia heboh dan menyuruh kita ke ruangannya." Jawab Mina lalu merapihkan barang-barangnya.

"Oh, oke, aku hampiri suster dulu karena pak Lee belum datang." Momo bergegas menuju nurse station.

.

"Mitang!!!" Teriakan cempreng Sana menggema.

"Astaga, Sanake!!!" Omel Momo.

"Mina ... Aku rindu sekali loh!!" Sana melompat-lompat sembari memeluk Mina.

"Iya, iya ... Tenang lah ... Ingat kau itu Direktur, Sana ..." Ucap Mina tenang.

Mereka duduk bertiga di sofa ruangan Sana dan menghabiskan waktu bercerita temu kangen.

.

Chaeyoung tengah bermain dengan Ryujin ketika Jeongyein sadar. Untung saja rapt hanya sampai sore hari jadi ia bisa kembali menemani Ryujin dan hyungnya.

"Ryujin ..." Panggil Jeongyeon. Ryujin menoleh dan langsung berlari melompat memeluk appanya ...

"Appa ... Hikss ..."

"Sudah, apa sudah bangun, Ryujin ..." Jeongyeon mengusap lembut rambut anak lelakinya itu. Rambut yang mengingatkan ia dengan wanita itu. Rambutnya persis sama.

"Hyung, aku sudah panggilkan dokter."

"Ne ..."

Cklek!

"Permisi ... Halo Jeongyeon-si. Bagaimana perasaannya sekarang?"

"Aku merasa baik ..." Chaeyoung menatap sendu hyungnya.

"Ryujin turun dulu ya, nak. Dokter mau memeriksa appa ..." Ryujin menatap ragu namun akhirnya ia memilih menuruti sang appa.

Dokter mengeluarkan stetoskopnya dan memeriksa Jeongyeon.

"Tarik nafas ... Lalu keluarkan ..."

"Uhuk ..." Dokter mengangguk dan melepaskan stetoskopnya.

"Anda harus melanjutkan pengobatan. Penumpukan cairan kembali terjadi, dikhawatirkan__"

"Ne, dok. Saya paham." Jawab Jeongyeon sembari memberi kode karena ada anaknya Ryujin disitu.

"Baiklah, tolong di pikirkan baik-baik. Lebih cepat lebih baik. Saya pamit."

Dokterpun keluar dan Chaeyoung menghampiri hyungnya.

"Hyung ... Apa kau menghentikan pengobatan??" Selidik Chaeyoung.

"Tidak, hanya saja. Hm ... Aku merasa itu sia-sia. Sudah menyebar, Chaeng." Mata Chaeyoung berkaca-kaca melihat ketak berdayaan hyungnya.

"Kau harus mencoba, demi appa, eomma, aku, dan tentu Ryujin." Ucap Chaeyoung. Ia marah pada dirinya tak bisa melakukan apa-apa.

"Appa ... Kita akan bertemu eomma kan? Appa sudah janji pada Ryujin." Ucap Ryujin.

"Iya, nak. Iya ..." Hanya itu yang bisa Jeongyeon katakan ...





















Lagi mut nih sheyenk kisss😘😘

Tbc

Night Without StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang