Di malam yang sunyi ini, aku duduk sendiri berselonjor di bawah rindangnya pohon mangga. Aku memeluk lututku dan menenggelamkan wajahku di antaranya. Rambut panjang yang kubiarkan terurai jatuh ke depan akibat belaian angin malam.
Semuanya telah berubah. Dulu, hidupku selalu berwarna. Dihiasi dengan canda dan tawa bersama orang-orang terdekatku. Sekarang, semua tinggal kenangan. Hidupku hampa, sepi, dan aku merasa sendiri di dunia ini. Tak ada yang menemaniku.
Tak terasa airmata telah membasahi pipiku. Aku rindu dengan kebersamaan mereka, kejahilan mereka terhadapku, dan dekapan hangat yang selalu mereka berikan padaku. Aku ...kesepian.
"Hei, mengapa kau bersedih? Apakah kau kesepian?" tanya seorang lelaki yang tiba-tiba duduk di sebelahku.
Aku mendongakkan wajahku ke arahnya. "Mengapa ... kau bisa melihatku? Apakah kau-"
"Ya, aku sama sepertimu. Aku tahu kau merasa kesepian, itu adalah hal yang wajar karena aku juga merasakannya," ujarnya menenangkan. "tenanglah, ada aku di sini untukmu."
Aku tersenyum tipis mendengarnya. Setidaknya, hatiku sedikit tenang dengan adanya dia yang kini menemaniku. []
KAMU SEDANG MEMBACA
Silencieux
Short StoryFlashfiction bertemakan 'Kesepian' yang telah dibuat oleh member Voksta dengan karakter mereka masing-masing. Selamat membaca, dan ..., Salam Voksta