Ngomong dipilah pilih dulu bisa kali, dia kira hati terbuat dari baja tahan banting, pikir Mika.
Mika hanya bisa membeku selama sesi kerja kelompok berjalan.
Dia sangat kikuk, memaksanya untuk tetap diam dengan perasaan dongkol.Dengan semua keterbatasan otak Mika, kenapa dia diuji untuk berfikir diluar batas kemampuannya. Dia tahu dia bodoh, tapi apa seseorang berhak mengatainya. Didepan banyak orang!.
Akhirnya tubuh lemah itu tergeletak tak berdaya di atas kasur. Dia lelah berada dikafe membeku seperti orang tol*l. Syukurlah otak para jenius itu bisa diandalkan, sehingga tugas langsung selesai tanpa berlanjut ketahap berikutnya. Dia sungguh tidak sanggup lagi bergabung dengan mereka.
Sore hari tiba, waktunya Mika bersantai ria. Dia goleran depan TV menikmati film kartun. Setelah iklan pertama dia baru ingat kalau emaknya berpesan untuk menyiram tanaman kesayangannya didepan rumah tadi sebelum berangkat pengajian dikomplek sebelah.
Debit air disore hari ini cukup tinggi. Selang yang dipakai Mika digenggamnya erat erat, takut jika terlepas yang nyiprat kemana mana.
" Nyiram nak?".
Mika menoleh dan tersenyum.
" Iya Omlo".
Omlo, Om Loren ayah Top. Dia memang blasteran JJ, Jawa Jerman. Tak heran jika wajah Top terkesan kebule bulean.
Tapi sikap jail Omlo sungguh tidak mencerminkan kewibawaan wajahnya." Jangan terlalu banyak airnya, nanti akarnya membusuk nak. Disiram sekiranya tanahnya basah sudah cukup".
Ucap Omlo pada Mika yang langsung diangguki. Mika mengalihkan selang airnya pada pot pot yang lain tanpa menunggu air meluap dari pot seperti sebelumnya.
" Gimana sekolah kamu nak?". Tanya Omlo sambil terus menyemproti burung merpati dalam sangkar berwarna putih yang cantik.
" Aman Om, tugas sekolahnya masih suka keroyokan tapi".
Jawab Mika yang masih terfokus pada aliran air dari ujung selang.Om Loren yang mendengar itu terkekeh pelan.
" Minta bantuan sama Top, nanti biar Om yang ngomong".Mendengar nama itu disebut, seketika Mika menolehkan wajahnya panik.
" Gausa Om aku masih mampu ko!".
Jawabnya menolak." Iya Om tau, tapi kalau dikerjain bersama kan lebih ringan jadinya". Ucap Omlo tenang.
Mika menggeleng kan kepalanya dengan kencang berulang kali kekanan dan kekiri, tanda benar benar tak setuju dengan hal itu.
" Top biar ke rumah kamu nanti"
Ucap Omlo makin menggoda Mika karena melihat wajah Mika yang begitu panik." Om!". Pekik Mika cukup kencang.
" Hahaha". Tawa Omlo ngebass dan menggema.
" Om tuh heran liat kalian berdua dari dulu. Padahal Top ga jelek jelek banget lo, susah banget disatuin sama kamu".
Mika hanya memajukan bibirnya dan merengut. Wajahnya yang dasarnya sudah jelek malah semakin jelek.
" Hahaha....." Tawa Omlo yang sangat susah dihentikan dari dulu selalu membuat Mika tersiksa. Apalagi hobi Omlo adalah menggoda Mika sampai muka jelek Mika terpampang nyata.
Sebenarnya Omlo adalah musuh Mika.
Perkenalan pertama yang tidak cukup baik, sungguh berkesan untuk Mika. Jiwa Omlo yang sangat usil selalu membuat Mika dongkol setengah mati. Dan berakhir Omlo yang mendapat jeweran, cubitan dan pukulan dari tantemur." Ya Alloh Ayah, diapain lagi anak orang.......?".
Sembur tantemur yang baru pulang dari pengajian bersama emak Mika.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOP
Short StoryHatinya berteriak, jiwanya bergejolak. Perasaan itu sangat menggebu. Seorang gadis bermuka dan berotak pas pasan yang menyukai laki laki jenius teramat tampan. Kesenjangan antar keduanya apakah membuat si gadis menyerah? Mari kita lihat kisahnya...