3

8 2 0
                                    

" Beli apa?".

Mika baru mau lari saat melihat siluet Top diujung persimpangan.
Langkahnya yang semula cepat berangsur melambat.

" kopi" sambil mengangkat kantung resek hitam.

Top mendekat berjalan beriringan dengan Mika, menyamakan langkahnya dengan kaki pendek Mika.

Hening menyelimuti langkah keduanya. Hanya ada suara langkah dan juga suara hewan malam. Top seperti ingin mengucapkan sesuatu tapi terlihat ragu ragu.

"Lo..... Hm lupain"

Top mengurungkan niatnya untuk bertanya. Meninggalkan rasa penasaran dibenak Mika. Akhirnya mereka berjalan kembali dengan canggung.

Sebelum Top menarik pagar rumahnya dia berhenti sejenak dan berbalik menghadap Mika yang juga menatap dirinya.

Top menggerakkan dagunya pada arah rumah Mika.
Mika melangkah menuruti perkataan Top untuk masuk kedalam rumah duluan.

" Jadi Gio suka modelan kayak dia? Serius?"

Tanya Giselle pada temannya yang segera diangguki.

Mika risih sekali. Dia sudah tiga hari ini tidak pergi ke kantin ataupun kamar mandi. Dia meminimalisir pertemuannya dengan banyak orang. Gosip itu bahkan menyebar lebih cepat dari sambaran kilat.

Tapi sekarang bahkan ada yang repot repot membuang waktu untuk menghampirinya dikelas. Mereka dan rumor sungguh mengerikan.

" Katanya karna dia imut sell"

" Modelan gini dikata imut? Lo ga liat kulit dekil sama wajahnya yang dongo?"

" Hahaha"

Apa Mika sekarang boleh menganggap ini sebagai pembullyan?.

" Gio becanda kali, sapa tau dia cuman lagi cari korban buat dibully. Lama kan dia ga bully cewe?"

" Bener si, gue kira juga gitu. Kasian banget dia"

Benar, Mika hanya memandang mereka betiga tanpa menjawab apapun dan bereaksi seperti orang dongo.

" Kalau diganggu jangan mau. Lo bisa lawan kan?".

Top sedikit meninggikan suaranya. Dia baru pulang bimbel malam ini dan saat dalam perjalanan pulang, netranya melihat sosok yang dia kenal. Dia langsung berlari menuju arah Mika yang baru keluar dari warung.

Mika hanya memandang bingung. Dia baru membayar utang emaknya pagi tadi yang belanja ikan asin tapi duitnya kurang. Tiba tiba entah dari mana Top muncul dengan muka yang cukup mengeras. Dia kenapa?.

" Gue tadi dengar dari anak kelas kalau elo diganggu"

Mika hanya mengangguk.

" Baru pulang?"

Untuk pertama kalinya Mika memberanikan diri berbasa basi.

" Lain kali lawan" .

Ucap Top yang tak menghiraukan basa basi Mika dan lanjut berjalan menuju kearah jalan pulang.
Mika mengikutinya dari belakang.

Disepanjang jalan tak ada obrolan apapun sampai mereka berdua berpisah didepan rumah. Mika mengerutkan dahi melihat sikap Top yang tak seperti biasanya.

Jam pelajaran olahraga hari ini materinya adalah basket. Guru olahraga yang bertanggung jawab hari ini melimpahkannya pada sang ketua basket Reo untuk mengajarkan, karena ada rapat mendadak yang harus beliau hadiri.

Murid cewek dikelas Mika terlihat begitu antusias. Mostwanted idaman ada didepan mata, memamerkan keahliannya menjelaskan dan mempraktekkan permainan bola bundar itu.

TOPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang