"Gimana?" "Donghae berharap eomma sama appa bisa bersama lagi, tapi itu engga akan mungkin appa udah jahat ma" "Ya udah engga dipikirkan dulu, engga apa-apa" Donghae mengangguk "Udah ayo makan lagi kimbapnya setelah itu kita tidur, mau tidur dikamar eomma apa Kalau kamu?" "Kamar eomma aja" "Iya"
Eomma dan donghae masuk kamar, donghae membaringkan tubuhnya "Sebentar ya, eomma mau ke kamar mandi" "Iya ma"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kalau eomma nikah lagi, terus aku gimana?apa om tadi mau nerima aku sebagai anak nya" batin Donghae
~
Eomma keluar dari kamar mandi melihat donghae sudah terlelap Eomma senyum "Kekenyangan" Kemudian eomma mengambil handphone dan duduk Eomma membuka sosial media punya eomma dulu disana banyak banget foto eomma bersama chang wook masa lalunya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa yang harus aku lakukan, Jujur cinta ku kembali lagi sama dia setelah dulu sempat tergantikan sama soe joon oppa" batin eomma
"Apa aku terima aja ya, tapi donghae dia butuh pendekatan sama chang wook engga mungkin kan aku menikah tanpa restu dari Donghae, dia anak ku pengganti eomma appa" Eomma memandang wajah donghae "Eomma ikhlas apapun nanti keputusan mu nak"
Cup
Cup
Kemudian eomma meletakkan handphonenya dan ikut Donghae tidur
~ ~
Keesokkan harinya appa terbangun dan melihat min young masih terlelap "Sayang" Tidak ada jawaban "Sayang, ayo bangun minum obat dulu" "Oppa" "Bangun, aku siapin Sarapan sama obatnya" "Engga usah, percuma aku minum obat Kanker ini engga bakal hilang" "Sayang, kata dokter kamu pasti sembuh asal mengikuti semua perintah dokter.. Kamu harus kuat Sayang, percaya sama aku kamu pasti sembuh" Kemudian appa membantu min young bangun "Minum air putih dulu" "Iya oppa" Kemudian appa keluar menyiapkan sarapan untuk min young
Tiba-tiba Handphone appa berdering ada panggilan masuk "Halo" "Bos perusahaan kita rugi besar" "Apa?" "Pak kim menolak kerjasama, dan perusahaan kita rugi" "Kenapa engga pernah benar sih ngurus perusahaan, apa susah nya" "Saya udah berusaha bos, tapi pak kim masih tetap menolak" "Ya udah tunggu nanti saya kesana" "Iya bos"
Braakkk
Appa memukul meja dapur "Astaga, kenapa jadi berantakkan seperti ini.. Arggh"
