Jam tangan Becky menunjukan pukul 13.00 dan gadis dengan ransel dipunggbya telah sampai di desa itu, disambut dengan udara yg segar walaupun matahari terik tapi becky sama sekali tidak merasakan panas. Mungkin dikarenakan banyak pepohonan didesa itu olah memberikan hembusan angin ke tubuh munggil Becky.
Becky yang masih asik mengikuti arahan dari google maps menuju tempat hotelnya, dia sangat prustasi nengikuti arahan petunjuh arah tersebut. Dan seketika panjangannya tertuju ke sebuah coffee shop.
" sebaiknya aku beristirhat dulu mungkin juga coffee shop itu menjual milk tea, dengan meminumnya tubuhku pasti lebih bersemangat" ucap becky pada dirinya.
Langkahnya semakin mendekat dan terihat seorang ibu-ibu baru baya yang sedang memasak di dalam coffee shop itu, wangi makanannya membuat perut munggil Becky bergetar.
" hallo bu apa kau menjual makanan itu juga disini" ucap Becky dg nada yg halus.
"kamu mau memakan ini nak" ucap ibu itu.
"wangi masakanmu membuatku lapar, sepertinya enak jika aku memakannya" ucap becky sambil tersenyum manis.
"baiklah setelah ini aku akan membuatkan untukmu, kamu mau pedas atau sedikit pedas?" tanya ibu penjual ke Becky.
"Sedikit pedas saja bu karena aku tidak bisa memakan makanan pedas" ucap Becky
"carilah tempat duduk yg kamu suka, aku akan mengantar makananmu kalau sudah selesai, apalagi yg kamu butuhkan nak"
"aku mau milk tea bu" ucap Becky penuh semangat.
Becky memilih duduk diluar dia menikmati pemandangan sekitar, dia memejamkan matanya dan menikmati hembusan angin yang menyentuh tubuhnya. dia sangat menikmati kedamean tempat ini, tak lama makanannya selesai dan diantar ke meja Becky. Becky yang masih memejamkan matanya, seketika kaget ketika ibu tersebut menaruh piring dimejanya.
Becky memakan makanananya dengan lahap, ibu itu melihat dari kejauhan dan sesekali tersenyum melihat Becky yang makan dengan lahap, dia merindukan anaknya ketika melihat Becky yang asik menyantap makanannya.
"Bu aku sudah selesai berapa semuanya bu, oia bu apa kamu tau alamat ini" ucap Becky sambil menunjukan alamat dari handphonenya.
"kamu kesini dengan siapa nak" ucap ibu itu
"aku sendiri saja bu"
"mana kendaraanmu"
" aku naik angkutan umum bu" senyum bangga Becky.
" nak sepertinya kamu salah naik angkutan nak, alamat yang kamu tunjukan sekitar 5 jam dari sini"
" hehe aku salah naik ya " mukanya malu karena tadi sudah membanggakan dirinya.
" baiklah bu aku akan kembali ke terminal dan melanjutkan perjalananku, berapa semua makananku bu "
" 300 bath nak "
Becky mencari dompetnya di dalam ranselnya, namun dia tidak dapat mendapatkan dompetnya. dia mengeluarkan semua isi dalam ranselnya, ibu itu hanya melihat Becky.
" Nak seperti kamu dicopet nak, lihatlah tasmu sedikit robet "
Becky mengecek robekan tasnya dan dia tampak sedih, uang,ATM, dan data dirinya nya ada di dompet itu.
Becky menangis, ibu itu menenangkan Becky sambil mengelus punggung Becky agas tenang.
" gimana aku membayar makananku bu, uangku hilang, apa bisa aku membayarnya dengan aku transfer saja bu" ucap becky dg tetesan air matanya
"iya nak silakan" ucap ibu itu sambil masih memegang punggu Becky.
Becky mencari keberadaan handphonenya dan mengacak semua barangnya tapi hasilnya nihil handphone yg berikan mobile banking dan semua nomor telephone teman dan keluarganya raip digondol jambret itu.
" Bu seperti aku benar-benar tidak bisa membayar makananku dan aku juga tidak bisa nelanjutkan perjalananku, handphoneku juga tidak ada bagaimana aku bisa menghubungi temanku untuk menjemputku dan bagaimana aku bisa hidup tanpa uang" ucapnya sambil menangis dengan sesegukan.
"itu handphone ada ditanganmu nak, mungkin ada nomor telephone kerabatmu"
"tidak bu tidak ada handphone ini aku baru saja membelinya semalam dan aku belum sempat memindahkan datanya, maaf bu apa aku bisa bekerja disini untuk membayar makananku"
"sudahlah nak jangan kau pikirkan itu, aku melihatmu seperti aku melihat anakku, jika dia mendapat masalah sepertimu apa ada orang yang akan membantunya, jadi anggap saja aku berbuat baik untuk anakku jika nanti dia mengalami kesusahan aku harap ada orang yang akan membantunya"
"apa ibu menjaga toko ini sendiri"
" iya nak, anakku merantau sejak dia lulus SMA, dia hanya datang ketika aku ulang tahun saja. dia sangat sibuk dikota sampai-sampai hanya sempat mengunjungiku setahun sekali" ucap ibu dengan mata sendu.
"Bu...."
"iya nak kenapa"
" Boleh aku membantumu menjaga toko ini"
"kau yakin"ucap ibu dg senyum.
"aku sangat yakin bu"
"Bagaimana dengan tempat tujuanmu itu nak, jika orang yang ada ditempat itu menunggumu"
"tidak ada yang menungguku bu, aku kesana hanya untuk menenangkan diri saja dan aku mendapatkan ketenangan ditempat ini, oia ibu tidak perlu membayarku untuk pekerjaanku, ibu cukup izinkan aku tinggal di toko ini saja bu karena aku tidak punya uang untuk membayar tempat tinggal" ucap becky dengan tatapan sedihnya.
"aku tidak keberatan kau kerja disini nak, aku tidak mengizinkanmu tinggal di toko nak, aku akan lebih senang jika kau menemaniku tinnggal di rumahku, dan soal bayaranmu tidak mungkin aku memperkerjakanmu tanpa bayaran. aku akan membayarmu tapi tempat ini sangat sepi jadi aku mungkin tidak bisa banyak membayarmu nak. apa kau tidak masalah" tanya ibu pemilik coffee shop.
" aku tidak keberatan bu, ini pekerjaan pertamaku dan aku tidak mempermasalahkan gajiku bu, berapapun yang kau berikan aku akan sangat berima kasih bu" ucap becky penuh kebahagiaan.
Ibu dan Becky menutup toko dan kembali pulang ke rumah sang pemilik toko, rumah yang sangat sederhana namun rapi dengan halaman yang sangat luas. Becky memasuki rumah ibu itu dan ibu pemilik toko menyuruhnya tidur dikamar anaknya. Sebenarnya ada 3 kamar dirunah itu namun 1 kamar dijadikan gudang oleh sang ibu. Becky merebahakan badannya ke kasur tubuhnya sangat lelah sampai dia tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND YOU
FanfictionKisah bos mavia yang jatuh cinta pada pandangan pertama dengan seorang gadis yang mengubah hidupnya menjadi berwarna seperti pelangi.