Bukannya menjawab, Haechan justru menarik wajah Jeno dan mencium bibir sang alpha dengan mesra. Siapa Jeno sampai bisa menolak Haechan, ia sambut sama antusiasnya. Haechan lalu berpindah posisi kepangkuan Jeno dan ciuman mereka kian memanas. Selimut yang tadinya menutupi tubuh Haechan sudah terlepas dan tangan Haechan sibuk memainkan rambut Jeno.
Ketika tangan Jeno menyentuh kulit Haechan yang panas, saat itulah ia sadar bahwa tidak seharusnya mereka melakukan ini. Besar kemungkinan kalau Haechan saat ini sedang heat dan apa yang sedang mereka lakukan sekarang bukanlah keinginan Haechan berdasarkan logika normal melainkan sisi omeganya yang ingin dipuaskan. Jeno jauhkan wajah Haechan dan menahan bahunya. Kedua alis Haechan terangkat, bingung dengan perubahan sikap Jeno.
"Kita tidak bisa melanjutkan ini, hyuck. Kau sepertinya sedang heat." Cegah Jeno.
"Bukannya itu malah bagus, kau jadi lebih mudah memasukkan itu." Ucap Haechan polos dan matanya tertuju pada sesuatu yang menonjol diselangkangan Jeno. Sungguh rasanya Jeno ingin memakan Haechan saat ini juga. Baunya, suaranya dan sekarang tingkah Haechan sedang benar-benar menguji keteguhan Jeno.
"Tsk, kau bisa membuatku gila. Masalahnya bukan itu, Hyuck."
"Lalu apa?" Haechan mulai kesal dan usahanya untuk mendekat untuk mengendus kembali leher Jeno dihalangi.
"Kalau sedang heat, omega yang berada di dekat alpha biasanya tidak bisa berpikir menggunakan logika normal melainkan mengikuti nafsu mereka. Sama halnya dengan alpha yang sedang rut atau alpha yang terpancing omega. Itu sebabnya kau perlu suppressant. Aku tidak mau kau menyesalinya nanti setelah heatmu menghilang. Kau mengerti?" jelas Jeno.
"Tapi aku sadar kalau aku menginginkan ini, Lee Jeno! Kau yang harusnya mengerti." ujar Haechan yang sekarang benar-benar kesal.
Haechan paham dengan apa yang Jeno maksud, tapi saat ini dirinya masih 100% sadar meski ia akui jadi gampang terbawa oleh nafsu. Sebenarnya apa yang dialami Haechan sekarang hanyalah kondisi pre-heat. Jika saat ini Haechan sedang heat seperti prasangka Jeno, maka tanpa suppressant mustahil Jeno bisa menahan diri apalagi Jeno juga dalam posisi tanpa scent blockers. Yang ada mereka berdua akan saling menerjang tubuh satu sama lain tanpa babibu.
Jeno tau berdebat dengan Haechan adalah hal yang percuma karna ia pasti akan kalah. Sialnya semakin lama Jeno bersama Haechan yang mengeluarkan feromon, keyakinan Jeno lama-lama bisa goyah dan dapat dipastikan ia pun akan terbuai. Alhasil tanpa pikir panjang Jeno menggendong Haechan, dan membawa tubuh Haechan menuju kamar mandi pribadinya lalu mengunci Haechan dari luar.
"Yak!!
Lee Jeno!! Keluarkan aku." teriak Haechan."Tidak sebelum kau membersihkan badanmu, aku juga akan pergi mandi di kamar mandi luar. Setelah itu kita akan sama-sama pergi ke klinik." ucap Jeno berusaha tegas.
Jeno butuh mandi air dingin, agar isi kepalanya kembali bersih dan mengurus juniornya yang terbangun. Jeno bergegas mandi, tak lupa meminta stok suppressant punya Renjun. Itulah benefitnya punya teman satu dorm yang sudah memiliki mate, Jaemin tentu menyimpan stok obat-obatan yang diperlukan matenya. Bahkan saat ia meminta pada pasangan itu, Renjun juga menyuruh Jaemin memberikan Jeno scent blockers omega miliknya untuk berjaga-jaga meski feromon Haechan masih sangat samar saat dalam kondisi normal, makanya tadi Jisung tidak menyadari bau feromon saat Haechan datang.
Jeno masuk kembali ke kamar dan rupanya Haechan masih mandi. Jeno tunggu sampai suara air dari shower tidak terdengar lagi.
"Hyuck, apa kau sudah selesai?" ucap Jeno takut-takut, ia sudah siap dengan amukan Haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Bloomer | NOHYUCK
FanfictionAlternate Reality. Idol life - omegaverse Tentang Jeno yang curiga pada kedekatan Haechan dan Renjun, berakhir dengan memberi masalah baru untuk Haechan. Side pair: Jaemren Bahasa: baku-non baku alias suka2 yang nulis 😁 For 15+ readers