Tidak Masuk Akal (3)

629 60 2
                                    

Jeno terlihat menggemaskan saat gugup seperti sekarang, membuat Haechan tersenyum dan refleks ibu jarinya mengusap lembut pipi Jeno.

"Aku mencintaimu, Haechan-ah"

"Cium aku" ucap Haechan.

Jeno melebarkan kedua mata tidak percaya dengan apa yang barusan ia dengar. Namun keraguan Jeno hilang saat kedua tangan Haechan berpindah ketengkuk Jeno lalu menarik wajahnya mendekat untuk mempertemukan bibir mereka.
Haechan hanya menempelkan bibirnya dan Jeno lah yang lebih dulu mengisap lembut bibir yang lebih muda.

Jangan ajarkan seorang alpha untuk mendominasi karena menjadi dominan adalah bagian dari insting mereka. Berawal dari isapan lembut, ciuman pertama keduanya pun menjadi semakin intens. Remasan Haechan pada baju Jeno menyadarkannya bahwa paru-paru Haechan butuh asupan udara. Jeno sudahi ciumannya dan menatap sayang Haechan yang sedikit terengah. Jeno usap lembut bibir yang telah ia buat basah dan memerah kemudian Jeno kembali berbaring di samping Haechan dengan menatap kelangit-langit sambil mengatur napasnya sendiri.

Jeno rasa jika ia melihat bibir Haechan lebih lama lagi, ia tidak yakin bisa menahan diri untuk tidak mencium sang beta kembali. Tanpa diduga kini justru Haechan lah yang menaiki tubuh Jeno. Dengan sadarnya, Haechan memindahkan tubuhnya keatas badan Jeno tanpa beban. Haechan sembunyikan wajah memerahnya pada ceruk leher Jeno. Jeno yang awalnya kaget, kini sudah memeluk tubuh diatasnya.

"Aku suka baumu." ucap Haechan pelan.

Jeno tertawa kecil lalu mengusap sayang punggung Haechan.

"Setelah aku bilang aku mencintaimu, kau cuma bilang kau suka dengan bauku. Apa ini caramu menolak teman sendiri secara halus?"

"Dasar bodoh". Haechan terkekeh lalu menggigit gemas leher Jeno. Tangan Haechan berpindah mengusap dada bidang Jeno dan ia kembali menghirup wangi parfum Jeno yang sekarang bukan lagi menenangkan justru membangunkan hasratnya untuk terus menyentuh Jeno. Dengan berani Haechan berikan kecupan-kecupan basah dan isapan pelan pada leher Jeno

"Mmm... Alpha, u smell so good."

"Hyuck, jangan menggodaku." suara Jeno terdengar berat, setengah mati menahan dirinya sendiri.
Jeno adalah seorang alpha muda yang sehat. Sangat wajar jika tubuhnya beraksi pada godaan terang-terangan dari Haechan, apalagi yang saat ini menggoda Jeno adalah seseorang yang ia sukai.

Mengusap dari luar baju ternyata belum cukup memuaskan keinginan Haechan menyentuh Jeno, alhasil tangan Haechan mulai masuk ke dalam baju Jeno. Menyentuh langsung perut keras berotot dibaliknya, skin to skin adalah yang Haechan inginkan. Jeno pun tidak mampu menahan dirinya lebih lama lagi, ia angkat wajah Haechan untuk menatap wajahnya. Apa yang Jeno lihat membuatnya hampir gila. Wajah dengan mata sayu menggoda dari Haechan lah yang sekarang Jeno lihat.

"Shit"

Logika pun lenyap, Jeno raup cepat bilah lembut sang pemilik hati. Jelas bukan isapan lembut lagi yang Haechan terima, nafsu sudah mengabutkan pikiran alpha di bawahnya. Tak lama setelahnya posisi Jeno dan Haechan kembali berbalik. Bibir, lidah, leher, sampai pundak Haechan satu-persatu mendapatkan cumbuan Jeno. Haechan menerima bahkan cenderung pasrah pada apapun yang Jeno lakukan, karena ia menikmati semuanya. Tubuhnya bahkan menginginkan lebih dan lebih. Desahan dan geraman sudah berulang kali terdengar, beruntung suara keduanya teredam oleh dinding mahal apartment dorm.

Jika hampir seminggu terakhir ini berada di dekat Jeno menimbulkan sensasi aneh tidak nyaman pada tubuh tepatnya perut Haechan, sekarang sensasi itu berubah menggelitik setiap jengkal tubuh Haechan dan setiap sentuhan Jeno mengubah sensasi gelitik yang ada menjadi kenikmatan yang sulit digambarkan. Hangat pada perut Haechan kini telah berubah menjadi panas yang merata pada seluruh tubuhnya, dan sentuhan Jeno bisa membuat panas itu berkurang. Haechan tidak ambil pusing pada apa yang terjadi pada tubuhnya, yang memenuhi kepalanya saat ini hanyalah Jeno.

Sweet Bloomer | NOHYUCK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang