03. LoToMe🦋

4.4K 361 2
                                    

Pagi ini mereka sedang sarapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini mereka sedang sarapan.

Siapa yang memasak?

Tentu saja asisten rumah tangga yang Jeno bayar untuk bekerja di rumah nya.

Jaemin tidak tau memasak, bahkan ke dapur saja dulu dia di marahi oleh orang tuanya.

"Jeno ambilin Nana ikan" ujar Jaemin.

Jeno yang mulutnya terisi nasi itu mengambilkan Jaemin ikan tanpa banyak bicara.

"Buang tulangnya dong Jeno" ujar Jaemin lagi yang membuat Jeno meneguk minumnya dengan rakus.

"Lo ini apa apa minta di layani!! Setidaknya kalau gak bisa masak ya layani suami! Ini jangan kan mau melayani suami! Malah Lo yang minta di layani!" Hardik Jeno.

"Gak tau diri Lo tuh! Gak ada yang bisa gua harapkan dari Lo!" Lanjut jeno.

Jaemin mengerucutkan bibirnya dan mencubit ikan tersebut dengan perlahan.

"Akh!!" Jerit Jaemin kala tangannya itu di tusuk duri ikan.

Jeno tak memperdulikan.

Jaemin melihat jarinya yang berdarah dan sesekali melirik Jeno. Jeno sama sekali tak mau peduli.

Jaemin menghisap darah di jarinya dan beranjak dari sana meninggalkan Jeno yang masih asik dengan makanannya itu.

Sepemergian Jaemin, Jeno menghela nafas melihat makanan Jaemin yang hanya sedikit luang nya itu.

Sebulan sudah mereka tinggal bersama, tapi Jaemin selalu makan telur goreng dan lauk yang sekiranya tidak ribet untuk di makan, seperti sayur dan daging yang sudah di potong potong.

Jeno kira Jaemin tidak mau makan ikan, tapi ternyata dia tidak tau cara mengambil daging ikan dengan benar dan berhati-hati.

"Jaemin Jaemin.. apa coba kelebihan Lo" ujar Jeno Sembari lanjut makan.

Tanpa Jeno sadari Jaemin tadinya ingin kembali ke meja makan dengan tangannya yang sudah ia plaster itu tidak jadi.

Jaemin kembali ke kamar dengan hatinya yang tidak baik baik saja.

Kata kata yang keluar dari mulut Jeno itu bukan tak Jaemin dengarkan, tapi sebisa mungkin untuk tidak Jaemin ambil hati.

Kini Jaemin memandang keluar jendela kamar dengan menghela nafas panjang.

Jaemin sadar kalau ia manja, tapi mau bagaimana lagi, itulah yang sudah tertanam dalam dirinya.

Banyak mau, ini itu minta di layani.

Orang tuanya bahkan paham, tanpa di minta pun mereka memperlakukan jaemin like a princess.

Sebenarnya Jaemin juga tidak nyaman meminta ini itu dengan Jeno, tapi dia tidak tau banyak hal dan siapa lagi tempat ia meminta bantuan kalau tidak dengan Jeno.

Lo To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang