Bab 1. Leona De Arazo

10 4 3
                                    

"Menjadi diri sendiri adalah impian setiap orang yang belum pasti bisa terwujudkan"
_ Leona De Arazo_

Gelar putri Mahkota yang tersemat dalam dirinya tidak membuat Leona tumbuh menjadi gadis yang anggun dan penurut.

Justru sebaliknya, ia tumbuh menjadi gadis pemberani dan tak kenal takut pada siapapun. Bahkan terkadang beberapa peraturan kerajaan ia hiraukan.
Hal ini membuat siapapun pasrah dalam menghadapinya

Hal ini membuat anggota kerajaan bangga sekaligus resah. Bangga karena calon pemimpin mereka nanti tumbuh menjadi seseorang yang tangguh, dan resah karena khawatir apabila Leona tidak mau menerima gelar dan tanggungjawab nya.

LEONA DE ARAZO, marga yang tersemat dibelakang namanya tidak membuat Leona berbangga diri. Justru Leona merasa tertekan dan tidak bisa melakukan kebebasan seperti remaja seusianya.

Segala perbuatanya diatur oleh peraturan kerajaan yang membuatnya muak.

Seperti sekarang ini, aktivitas rutinnya harus terganggu karena panggilan dari ayahnya yang harus ia penuhi.

Sejenak ia menghela nafas kasar karena harus meninggalkan aktivitas memanah nya.
Memang dari sekian banyak aktivitas sebagai seorang gadis bangsawan yang bisa di lakukan, ia justru memilih berlatih memanah.

***
Tap tap tap

Suara ketukan sepatu mengisi keheningan dalam suatu ruangan. Dengan langkah tegas dan penuh percaya diri, gadis dengan surai perak ini berjalan menuju ruang kerja ayahnya.

Kedatangannya disambut oleh seorang pengawal yang juga membukakan pintu ruangan untuknya.

Sesampainya di hadapan ayahnya ia memberi salam pada sang ayah.

"Salam ayahanda, semoga kebahagiaan menyertai Anda" ujarnya seraya menundukkan sedikit badan dan kepalanya.

"Duduklah nak, ayah ingin bicara denganmu" jawab Ayahnya.

Leona duduk di kursi yang telah disediakan dan mulai menatap ayahnya menuntut akan pembicaraan yang akan dibahas.

Sebelum itu ayahnya menghela nafas pelan, menghadapi putrinya memang perlu kesabaran yang lebih.

"Jadi begini, 3 hari lagi upacara pelantikan mu sebagai pewaris tahta yang sah akan segera dilaksanakan. Ayah meminta kepadamu untuk menghadiri acara itu, tanpa adanya penolakan apapun" Ujar sang ayah serius.

"Tapi ayah, umurku baru 17 tahun. Aku belum siap apabila harus menerima gelar itu. Bisakah acara itu di tunda terlebih dahulu? " sanggahnya sopan

"Tidak bisa, karena dalam peraturan kerajaan saat sang pewaris berumur 17 tahun diharuskan untuk melakukan upacara tersebut untuk menghindari terjadinya kudeta" jelas sang ayah.

"Apakah peraturan itu tidak dapat diubah? " sungguh muak rasanya, menurutnya segala peraturan yang diterapkan itu begitu konyol.

"Tidak bisa, jangan coba coba untuk menolak Leona. " ujar tegas sang ayah.

Dengan terpaksa Leona menjawab.
"Baiklah, saya izin undur diri ayah"
Seraya berdiri dan berpamitan kepada ayahnya.
Setelah melihat anggukan ayahnya ia beranjak pergi dari ruangan itu. Suara ketukan sepatunya sudah tidak lagi terdengar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LEONA ; Sang Putri Mahkota Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang