Chapter 2

1.5K 59 0
                                    

"ayok kak farel, kita jalan aja ini dekat kok" ajak calista

"oh okeyy, ayok jalan" ajak farel sambil mengalungkan kamera analog di lehernya

sampai di tempat pagelaran wayang

farel dan calista mencari tempat duduk lalu mereka duduk bersebelahan dan tersisa 1 bangku kosong di kanan farel

*suara gamelan dan suara dalang terdengar bersahutan

"wah keren ya pertunjukan nya cal" ucap farel terkagum

"iyaa kan kak kerenn" ucap calista

mereka pun menikmati tontonan dengan khidmat

lalu ada pemuda memakai kaos polo hitam dan celana pendek serta memakai topi di kepalanya duduk di kursi kosong di sebelah farel

"permisi" ucap pemuda tersebut

"e-eh iya silahkan" ucap farel disertai dengan senyum manis nya

(^⁠‿⁠^⁠)


mereka pun lanjut menonton

farel membuka kamera analognya dan memotret pertunjukan wayang tersebut

"kak farel aku mau beli minuman dulu ya kakak jagain kursi aku" ucap calista
"okeyyy" ucap farel

calista bergegas membeli minuman untuknya dan kaka sepupu nya

"calista kok ga kesini kesini sih lama amat aku mau minta tolong fotoin padahal keburu selesai acaranya" gumam farel

"permisi mas, saya boleh minta tolong ga ya?" ucap farel

"eh iya boleh, kenapa?" ucap pemuda

"minta tolong fotoin saya ya mas make kamera ini, background nya pertunjukan wayang itu hehe" ucap farel minta tolong

"eh maaf hehe ini tombolnya mana ya yang saya pencet" ucap pemuda kebingungan memakai kamera sambil menggaruk kepala nya yang tidak gatal

"oh gini mass" tangan farel yang sangat mulus itu memegang telunjuk pemuda tersebut dan diarahkan ke tombol

"okee, silahkan sampean pose dulu aja" ucap pemuda tersebut

author : sampean (kamu/anda) dalam bahasa Jawa

farel berpose dua jari dan senyum sehingga matanya terlihat sipit
(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)✌️

"terimakasih ya mas" ucap farel kepada pemuda tersebut dan mengambil camera nya kembali

"iya sama sama"ucap pemuda tersebut sambil tersenyum terlihat lugu

"sampean saudaranya bu indah ya?" tanya pemuda tersebut

"iya mas kok mas nya tau?" tanya farel

"hehe iyaa bu indah kan istrinya kepala desa disini" jawab pemuda tersebut

"mas nya namanya siapa?" tanya farel

"s-saya?" tanya pemuda itu

"iya dong mas" ucap farel

"nama saya yogi" ucap yogi sambil mengulurkan tangan

farel menerima uluran tangan yogi dan mereka bersalaman

"saya farel" ucap farel sambil tersenyum

tolong

tolong

tolong ada yang pingsan ke injak injak

mendengar kegaduhan tersebut farel dan yogi menoleh ke sumber suara lalu mereka lari ke arah sumber suara

"astaga Calista" teriak farel

yogi bergegas lari mengikuti farel kemudian yogi mengangkat calista dan membawanya pulang

"makasi ya mas, duh malah ngerepotin duduk dulu aja ya mas aku bikinin minum" ucap terimakasih farel

"eh ga usah, saya langsung an aja sudah malem juga hehe" ucap yogi

"makasi ya le udah nganterin calista" ucap tante indah

"iyaa bu, saya pamit dulu ya assalamualaikum" ucap yogi

"waalaikumsalam" jawab mereka

yogi jalan pulang, sesampainya dirumah dia terbayang bayang dengan laki laki imut yang dia temui di pagelaran wayang tadi

"cantik ya dia" gumam yogi

"eh astagfirullah yogi" ucap yogi

"eh ngomong-ngomong tangannya benar benar mulus" ucap yogi

.
.
.

suasana rumah tante indah sedang tegang menunggu Calista siuman

"a-ah aduh" lirih calista

"Alhamdulillah nak kamu udah bangun" ucap tante indah sambil meminumkan calista segelas air putih hangat

"tadi gimana ceritanya nak" tanya tante indah

flashback

calista jalan mencari orang beli es setelah sampai calista beli lanjut bergegas menuju kursinya lagi di tengah perjalanan Calista tersandung batu dan jatuh di kerumunan orang lalu calista ter injak injak dia berusaha berdiri namun tak membuahkan hasil, lalu dia merasa lemas dan pandangannya putih semua hanya terdengar orang teriak tolong tolong

"lain kali hati hati ya nak, untung tadi ada mas yogi yang bantuin kamu" ucap tante indah

.
.
.
.

Pagi pun tiba



Udah dulu yhh
Hehehe




MAS YOGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang