aneh?

180 15 8
                                    

Zenith terbangun disebuah tempat yang terasa asing baginya, dia melihat sekeliling tempat itu dengan bingung.

Pandangan gadis itu kemudian tertuju pada seseorang yang pada saat itu sedang berdiri didepan sebuah patung besar berbentuk sebuah Dewi yang memiliki lambang keadilan.

Sayup - sayup gadis itu dapat mendengar ucapan pemuda itu ditengah suara rintik hujan yang membanjiri.

"aku mohon.., jika kamu benar-benar seorang Dewi keadilan bisakah aku meminta keadilan padamu?" Ucap seorang pemuda yang sedang berdiri dibawah rintik hujan yang deras.  Pemuda itu berdiri didepan sebuah patung Dewi dihadapannya dengan tangan yang terkepal.

"Aku tahu aku seorang pendosa.."

"Tapi gadis itu tidak.."

Zenith terdiam dan memasang telinganya dengan sungguh-sungguh sambil terus menguping apa yang pemuda itu katakan.

'gadis? Apa maksudnya ini?' Batin Zenith dan mencoba untuk memperhatikan pemuda itu dengan benar namun itu sia - sia.

Pepohonan , langit , dan rintik hujan pada situasi itu dapat terlihat dengan jelas oleh gadis itu tetapi kenapa sangat sulit baginya untuk melihat figure dari pemuda itu. Ini seperti menatap sebuah foto blur yang dapat berbicara.

"Apa - apaan ini?!"

Saat Zenith memutuskan untuk berjalan mendekat ke arah pemuda dan patung itu tiba-tiba sesuatu yang aneh terjadi. Tanah yang menjadi pijakan gadis itu seakan-akan berputar, bergerak tanpa arah begitu juga bangunan bangunan serta pepohonan disekitarnya, hujan semakin lebat dan langit semakin hitam.

Gadis itu kini menyadari satu hal..

Hujan yang terjadi memang deras tetapi kenapa tubuh nya tidak ikut basah..?

Itu aneh..

Sesuatu terasa menarik tubuh gadis itu dan perlahan secara ajaib gadis itu berada disebuah ruang antaberanta yang kosong dan gelap.

Telinga gadis itu seakan berdenging dengan keras dengan berbagai kata - kata yang aneh membuat telinga gadis itu sakit.

Tubuh gadis itu terasa berat, Zenith meringkuk sambil menutup kedua telinganya yang semakin lama terasa semakin sakit.

"BAJINGAN KAU YANG MEMBUNUH---"

"Aku mohon berikan dia kesempatan "

"Apakah kamu rela jika dirimu yang menjadi taruhannya?"

"Dunia ini terlalu kejam untuk malaikat sepertinya.."

Semua kata - kata itu seakan terus berputar ditelinganya dengan cepat dan keras. Sampai suatu saat gadis itu merasakan sesuatu menyeret lengannya ke sebuah jalan cahaya di penuhnya kegelapan ruangan.

"Hosh.. hosh.. "

Zenith terbangun dari mimpinya, tubuhnya penuh keringat dingin, jantungnya berdebar-debar dengan cepat dan aneh, napasnya berderu dan terengah-engah.

"Mimpi apa itu tadi..?" Gumam Zenith lalu melirik ke seluruh ruangan; melihat teman - teman seasramanya yang kini tertidur dengan tenang.

'Kedatangan Jeremy di asrama ini.. dan mimpi aneh tadi.. aku harus segera mencari tahu apa arti mimpi itu sebelum terlambat..' batin Zenith.

'dikehidupan sebelumnya Jeremy datang ke kekaisaran ini karena ada pertemuan khusus dari beberapa keluarga berpengaruh termasuk Agriche dengan kaisar, dan aku bertemu dengannya secara tidak sengaja saat aku berada di kota..'

Second chanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang