rencana 1 : gagal

149 17 0
                                    

Scaramouche sendiri, ia membuat kepribadian yang baik saat berada disekolah, memanipulasi manusia disekitarnya tanpa manusia itu sadari, ini adalah kejahilan kecil yang lumayan ia nikmati.

Ia terkadang juga menghasut manusia disekitarnya untuk berbuat hal melencang. Tidak patut ditiru.

Ia berjalan-jalan di koridor, dengan kedua tangan yang masuk ke dalam kantong celana, ia bersenandung pelan karena perasaan nya tengah bagus sekarang.

"Kau memikirkan apa?"

Scara tersentak, ia menoleh pada [Nama] disebelahnya, entah darimana ia muncul tapi yang pasti ia telah membuat Scara terkejut.

"Bukan urusanmu."

Scara acuh, ia kembali berjalan tanpa memedulikan gadis itu yang terus berjalan disampingnya.

"Umngh...t-tunggu!"

Scara maupun [Nama] berhenti berjalan saat mendengar suara yang berasal dari ruangan sekolah tak terpakai, Scara mendesah kesal, ini pasti perbuatan anak muda. Ia sudah beberapa kali mendapatkan hal seperti ini.

Ia sih bisa mengabaikan suara tak senonoh itu, tapi bagaimana dengan gadis disampingnya? Scara melirik [Nama] dari ekor matanya, ia yakin setidaknya suara itu akan membangkitkan keinginan terpendamnya.

"Oh, suara itu, aku yakin kita berdua mendengar nya. Apa yang akan kau lakukan?"

Senyum Scara melebar, pupil matanya meruncing saat ia melihat tubuh [Nama] bergetar, sudah ia duga bahwa [Nama] sama seperti manusia lainnya.

Benar, [Nama] masih sama seperti manusia lainnya.

Atau mungkin tidak seperti itu.

[Nama] berjalan keruangan di mana suara aneh itu berasal, dia membukanya dengan tenang dengan senyuman diwajah, itu bukan reaksi yang Scara inginkan, harusnya suara itu membangkitkan keinginan terpendam nya, karena dia sama seperti manusia rendahan yang lain!

Tapi kenapa dia malah biasa biasa saja? Membuka pintu dan mendapati kedua orang didalam ruangan itu.

"Oh, kalian. Sedang apa disini?"

Tidak seperti yang Scara kira, kedua anak muda itu cuma tengah mengobati luka dikaki, mungkin si perempuan memiliki kaki mudah geli yang membuatnya bersuara seperti itu.

"Tch."

"Hum? Ada apa Scara, kau berdecih."

Setidaknya bangkitkan lah sedikit energi dari nafsumu, [Nama]! Scara ingin mengatakan itu tapi kalau dia melakukan nya itu akan membuat niat tersembunyi nya jadi terlihat jelas, ia akan melakukan permainan ini dalam diam, menodai [Nama] dengan menjadi pacarnya.

Lagipula ia adalah iblis, manusia rendahan seperti [Nama] akan ia buat takluk dibawah godaannya.

•••

"Aku buat bento, untuk mu. Sebagai awalan dari hubungan kita, aku pernah dengar membuatkan bento untuk kekasihmu akan membuatnya senang."

Hn, tipu muslihat kecil. Scara menyilang tangannya didepan dada, menatap rendah bento yang disodorkan [Nama] padanya.

Meski terlihat enak, ia tak akan tertipu oleh [Nama].

Padahal itu cuma makanan biasa, [Nama] membuatnya sebelum berangkat sekolah cuma Scara saja yang terlalu curigaan.

Di mata Scara, [Nama] itu terlihat polos seolah mudah dihasut tapi bukan berarti ia bisa lengah tapi makanan itu enak sekali...

"Boleh juga, aku akan menghargai nya meski sedikit."

[Nama] tersenyum, pupil matanya berubah bentuk menjadi love, tubuhnya gemetar saat kedua tangannya ia letakkan diantara pahanya, menatap Scara yang memakan bento buatannya.

"Hahh......♡"

"Apa itu, kau menghela napas panjang sekali." protes Scara, ia kembali menatap [Nama].

"Tidak, cuma lucu saja saat melihat pacarmu makan masakan buatanmu, rasanya aku ingin memfotomu, bolehkah?"

[Nama] bertanya dengan sopan saat ekspresi nya kembali netral, menggeggam ponselnya saat ia menunggu izin Scara.

Scara berpikir sejenak, sebuah kehormatan bagi manusia rendahan seperti [Nama] untuk memotret dirinya, tapi masalahnya....ia tidak terbiasa dengan difoto.

"Lain kali saja, kalau perlu sewa tempat studio foto."

"Tentu, aku akan menyediakannya sesegera mungkin!"

"Aku bercanda!"

Scara menggerutu, manusia ini begitu polos dan penuh misteri...ia ingin sekali menodai nya, memenuhi pikiran nya dengan hal hal kotor dan kemudian memakan energinya.

Tapi bagaimana ia bisa melakukan semua hal itu kalau difoto saja ia mengelak, Scara menghela napas. Ia tak pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya.

"Terserah, satu jepretan saja."

"Makasih!"

[Nama] mengambil sikap untuk memotret Scara sementara Scara bersiap untuk kembali memakan bentonya, gerakannya terhenti saat mendengar suara jepretan yang lebih dari satu, itu berkali-kali dan sangat banyak.

Scara menggebrak meja dengan wajah memerah samar.

"Aku bilang cuma satu, satu!"

"Ah...maaf, ini terlalu disayangkan kalau cuma satu."

Scara menggertakkan giginya, niatnya mau marah jadi diurungkan saat melihat ekpresi bahagia [Nama] yang sedang melihat lihat hasil gambarnya, Scara menggigit bibir bawahnya dengan kuat, ia benar-benar ingin membuat [Nama] sama seperti manusia lain yang bernafsu, tapi ekspresi bahagia itu...

Membuatnya harus berpikir dua kali.

"Huh, kubiarkan kau hari ini."





the devil and temptationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang