.

336 15 0
                                    

Makan malam pun akhirnya tiba Dimeja Makan sudah Berkumpul Semua anggota keluarga

"Yuki mau Makan sama apa biar Daddy ambilkan?" Tanya Alex yang melihat semua menu menu yang sudah terhidang

"Yuki Ambil sendiri aja Dad" jawab Yuki yang hendak Merebut Piring tersebut

"Kalau kamu yang ambil sendiri yang ada porsi makan nya Dikit sudah biar Daddy yang Ambilkan lagian juga kamu melewatkan jam makan siang tadi" ucap Alex yang melihat Yuki hendak merebut Piring nya

"Pasti Ran Yang Ngasih Tau?" Ucap Yuki sambil melirik kearah adiknya

"Abisnya tadi Daddy nanyain masa iya gw bohong sama Daddy yaudah gw Jawab aja emang lu belum makan siang" ucap Ran

"Dasar ember Lu" ucap Yuki tak suka

"Sekate Kate lu tampang ganteng gini disebut ember" ucap Ran tidak terima

"Ya emang Lu ember apa apa bilang ke Daddy" ucap Yuki

"Ya Daddy nanya Gw jawab lah" Ran

"Gak usah selalu Jujur juga" Yuki

"Maksud lu Gw suruh bohong ke Daddy gitu wah parah tuh dad, marahin dad" adu Ran kepada Alex Sedangkan Alex sudah geleng² kepala mendengar keributan kedua putra nya

"Ngadu aja Terus Sono" ucap acuh Yuki

"Hei sudah sudah kalian ini ribut terus ini waktunya makan malam Bukan waktunya ribut" ucap Alex menengahi keributan kedua putra nya

"Udah sini Dad Piring nya Yuki mau makan sendiri" ucap Yuki sambil merebut Piring dari Daddy nya yang kali ini berhasil ia rebut Alex pun sudah memberikan vitamin tanpa sepengetahuan Yuki karena tadi Yuki malah sibuk ribut dengan adiknya

"Makan Yang tenang Jangan ada lagi yang ribut kalau kalian ribut lagi akan Daddy hukum" ucap Alex sebenarnya ia tidak benar benar menghukum kedua putra nya itu hanya gertakan saja Supaya Keributan mereka

Akhirnya mereka ber4 pun makan dengan khidmat. Setelah selesai dengan kegiatan makan malam nya Ran Tiba tiba mengajak ngobrol Yuki padahal baru saja mereka ribut gara gara hal sepele

"Abang" panggil Ran kepada Yuki Yang sedang minum

Sedangkan Yuki hanya mengangkat satu alisnya sambil memperhatikan Ran tanpa Ada jawaban apapun

"ih jawab ke diem aja" rengek Ran

"Hmmmm" dehem Yuki

"Ham Hem ham Hem Ae lu" kesal Ran

"Apaan sih?" Akhirnya Yuki ngomong

"Yey Akhirnya Abang ku ini ngomong juga" teriak Ran sambil senyam-senyum

"Gak jelas lu" kesal Yuki

"Hehehehe" cengir Ran

"Yuki ikut keruangan Daddy sebentar yuk" ajak Alex yang langsung menarik Tangan Yuki mau tidak mau Yuki mengikuti langkah Daddy nya

Ceklek...

"Duduk dulu Daddy mau Mengambil Laptop dulu" ucap Alex yang langsung diikuti oleh Yuki dengan duduk di sofa yang empuk. Tidak lama Alex datang sambil membawa laptop nya dan duduk di samping Yuki

"Kamu mau Daddy beliin apa?" Tanya spontan Alex sambil tetap fokus ke laptopnya

"Maksudnya" heran Yuki dengan pertanyaan Daddy nya

"Kamu Gak Mau Beli apa-apa gitu?" Tanya Alex lagi

"Gak" jawab singkat Yuki

"Seriously?" Tanya Alex sekali lagi memastikan

"Ya" jawab Yuki lagi

"Hah susah sekali Ya Mendapatkan perhatian kamu" ucap Alex Sembari menutup Laptop nya Tadi nya ia berniat membelikan sesuatu untuk putra pertama nya ia mengira ini akan berhasil tapi nyatanya sama saja lagi dan Lagi Yuki menolak dengan mentah mentah

"maaf Dad" ucap Yuki kepada Alex

"Daddy gak masalah sayang cuma Daddy rasa belakangan ini Kamu Seperti acuh sama Daddy" ucap Alex ya memang benar belakangan ini Yuki seperti tidak peduli akan kehadiran nya

"Yuki cuma gak suka aja Daddy selalu perlakuin Yuki seperti layaknya anak kecil padahal Yuki sudah dewasa dan juga mempunyai Adik bukan gimana gimana Yuki cuma gak nyaman aja sama sikap Daddy yang selalu menganggap Yuki sebagai anak kecil" ucap Yuki akhirnya ia berani mengungkapkan semua unek-uneknya selama ini yang selalu ia pendam karena sebenarnya percuma saja ia spek up pun Daddy nya tetap menganggap itu hanya angin lalu

"Kamu gak nyaman?" Tanya Alex

"Iya" jawab Yuki

"Apa yang membuat kamu Nyaman hmmm?" Tanya Alex lagi

"Daddy memperlakukan Yuki selayaknya anak Pertama dan Kakak Pertama Jangan pernah anggap Yuki seperti anak kecil lagi yang selalu harus diawasi setiap saat" ucap Yuki

Alex nampak berpikir dengan keinginan putra pertama nya Ini

"Baik Kalau Begitu Daddy turuti kemauan kamu" ucap Alex (tapi Daddy akan Tetap mengawasi kamu Dari kejauhan dan Akan Mengirim kan Seseorang untuk mengawasi kamu dari dekat tanpa sepengetahuan kamu) ucap nya dalam hati

"Hah serius Segampang itu?" Ucap Yuki tidak percaya dengan Perkataan Daddy nya Apa iya Segampang itu

"Daddy serius" ucap Alex

"Hah baiklah Dad" ucap Yuki lalu berdiri untuk meninggalkan ruangan Daddy nya

"Kemana?" Tanya Alex yang melihat Yuki tiba tiba Berdiri

"Mau ke kamar" ucap Yuki

"Besok kuliah?" Tanya Alex lagi

"Iya ada kuliah pagi" jawab Yuki

"Mau bawa mobil Sendiri atau gimana" tanya Alex

"Bawa mobil sendiri Aku yang nyetir gantian sama Ran Kemaren kemaren Ran yang nyetir karena tangan ku masih sakit sekarang gantian" Yuki

"Yasudah Kalau Gitu Kamu langsung ke kamar istirahat kalau Bisa jangan Begadang" Alex

"Iya dad, kalau Gitu Yuki ke kamar dulu" pamit Yuki

"Iya Sayang" Alex

Yuki pun keluar Dari ruangan Daddy nya menuju kamarnya.
.
.
.
.
.

Pagi pun Tiba seperti biasa Keluarga Edgarsyah sedang melakukan sarapan pagi cuma Sekarang ada yang berbeda yaitu Alex tidak terlalu memperhatikan Yuki ia sedikit acuh dengan Yuki dan lebih perhatian dengan Ran, Alex sengaja mengacuhkan Yuki ia ingin lihat apakah putra nya itu iri atau tidak terhadap adiknya.

"Adek makan Yang banyak ya Jangan lupa vitamin nya diminum" ucap Alex kepada Ran sedangkan Ran sendiri bingung biasanya kan perhatian itu akan Daddy tujukan kepada kakaknya tapi kenapa sekarang ia juga kena

"i-iya dad" jawab ran yang masih bingung

"Mau berangkat kuliah bareng Yuki atau sama Daddy hmmm?" Tanya Alex kepada Ran

"Sama kak Yuki aja dad" jawab Ran yang terkadang juga melihat ke arah Yuki yang terlihat acuh

"Yuki hati Hati bawa mobil nya kamu Gak sendiri kamu bawa adek kamu jadi jangan ngebut ngebut jangan buat adek kamu Terluka atau apapun itu kamu paham?" Tanya Alex kepada Yuki secara tegas sebenarnya Alex tak ingin begini Tapi ini juga kemauan Yuki

"Paham dad" jawab Yuki seadanya karena sebenarnya badan Nya Tidak bisa diajak kompromi dari semalam ia lemas dan juga pusing

















Salam hangat...

YUKI PRATAMA EDGARSYAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang