Sejak Sang Kematian dilahirkan, dia langsung menjelajah di dunia kekacauan yang terdiri dari segala energi kekacauan yang mampu menciptakan segala sesuatu sehingga disebut "Dunia Kekacauan" yang termasuk sebagai salah satu dari bagian Outerverse, yang merupakan dunia luar di segala alam semesta dan termasuk juga multiverse sendiri.
Dia ingin mempelajari segala pengetahuan dan pengalaman di setiap bagian Dunia Kekacauan sambil menerbangkan ruang dan waktu sekejap.
Tidak lama kemudian, dia mulai melihat ada benda yang melayang sebesar dunia bumi di tengah-tengah Dunia Kekacauan seperti ini.
"Apa mungkin ada makhluk hidup berada di benda itu?" kata Sang Kematian.
Set--- Dia langsung menuju ke benda itu, ternyata benda itu merupakan kapal Dunia Dewa yang merupakan dunia kecil sebagai penghuni suku Dewa yang dikunjungi.
Dia langsung mengetahui segala tentangnya tidak peduli hal yang diterangkan atau disembunyikan darinya karena dia yang mampu melihat segala pengetahuan dan pengalaman melalui takdir yang ditentukan.
Dia mulai mengangkat satu tangan ke kapal Dunia Dewa yang ditujukan. Tiba-tiba terjadi membelah celah dimensi ruang dan waktu yang ditutupkan di sekitar kapal Dunia Dewa demi melindungi suku Dewa tersebut tidak sangka itu benar-benar terjadi.
Dia mulai masuk ke dalam celah tersebut dengan cepat.
*** Di dalam kapan Dunia Dewa ***
Dia langsung berada di atas dunia yang meluas dipandang mata bagaikan dia berada di atas lautan bumi sendiri.
Dia mulai berkata "Nah, mari pergi ke dunia yang berpenghuni di sana" sambil menatap ke atas langit terlihat seperti langit bumi, namun faktanya itu hanya ilusi langit.
Wooosshhh--- Dia langsung menuju ke sana dengan terbang cepat.
Tidak lama kemudian, dia menemukan ada banyak makhluk hidup yang berjalan, beraktivitasi, dan lainnya seperti biasanya dilakukan oleh manusia.
Dia langsung menurunkan diri ke tanah dan mulai melihat ada kemunculan kelompok manusia yang dijaga di sekitar kota yang dia kunjungi.
Kelompok terlihat ada 3 orang yang memakai baju seperti bertugas penjaga kota, kemudian dia berkata padanya "Siapa kamu? Kami belum pernah lihat seorang seperti kamu" sambil menunjukkan pertahanan diri.
Sang Kematian menjawab "Tenang saja. Aku hanya pengembara tapi aku ingin mencari dunia batin yang dilahirkan oleh Saint untuk menemukan keberadaan yang ditujukan." sambil menenangkan suasana penjaga kota.
Suasana tersebut mulai kembali tenang bagaikan mengalir udara di padang pasir.
"Lalu kenapa kamu ingin menuju hal tersebut?" sambil berbicara dari salah satu penjaga kota yang lain.
Sang Kematian berkata "Hanya saja, aku ingin bertemu keberadaan Sang Penulis di dalam dunia kecil itu berasal dari dunia batin milik Saint" sambil menunjukkan diri dengan memegang salah satu telapak tangan diri ke dada diri.
"..." beberapa lama kemudian dengan sunyi.
"Baiklah" sambil menghela napas dari salah satu penjaga kota yang terdepan.
"Lebih baik jangan mengganggu kita selama kamu ingin melakukan di sana. Namun, ingatlah kita tidak akan mencampuri urusan di bawah makhluk hidup di bawah dunia batin" sambil menunjukkan ke lokasi Saint yang didiamkan dengan telunjuk jari.
"Tidak masalah" sambil langsung berangkat lagi Sang Kematian di tempat itu.
Tidak lama kemudian, dia telah tiba berada di ruang meditasi yang didiamkan Saint yang sedang mendalami meditasi dirinya.
Set--- Keberadaannya tiba-tiba muncul di depan sehingga membuat Saint terkejut dan langsung melangkahi mundur dengan waspada.
"Halo, Tirumun. Tidak perlu khawatir soalnya diriku. Aku hanya ingin menemui keberadaannya di dalam dunia batin dirimu" sambil memperkenalkan diri dengan sopan dan mengulurkan tangan ke Saint yang memperhatikan.
"..." sambil berpikir "Apa-apaan ini? Bagaimana dia tahu namaku? Bukan. Yang penting, kenapa dia mengatakan ingin menemui keberadaan di dunia batin milikku?" dari dalam hati Saint.
"Ya sudah. Mengapa kamu ingin melakukan? Hal itu cukup sulit dimasukkan ke dalam sana" sambil menegakkan berdiri lurus dari pose waspada sebelumnya.
"Tidak perlu khawatir soal itu. Aku bisa masuk dengan mudah tanpa dihalangi apapun. Sebagai gantinya, aku akan memberikan ilmu yang dapat melindungi dirimu" sambil menempelkan jari ke dahi Saint untuk menerima ilmu melalui transfer pikiran.
Setelah itu, Sang Kematian langsung pergi ke dalam dunia batin milik Saint Tirumun dengan mudah, seperti membuka pintu dan langsung memasuki ruang saja tanpa halangan sama sekali.
*** Di dalam Dunia Batin Bagian Atas Milik Tirumun ***
Setelah dimasukkan ke dalam, dia langsung tiba di dunia batin bagian atas sebagai multiverse hingga dia perlu masuk ke dalam dunia yang lebih bawah lagi untuk menemukan keberadaan di dunia batin bagian bawah sebagai salah satu dunia bumi di sekitar alam semesta.
Selama perjalanan begitu panjang tidak terbayangkan dengan dipenuhi langit bintang-bintang yang tidak dapat dihitung sebanyak itu bagaikan lautan sendiri.
Beberapa waktu kemudian, dia telah tiba di dalam dunia bumi yang dia tujukan. Dia langsung berada di negara Indonesia yang memiliki penuh alam kehijauan bagaikan penuh tanaman menutupi di setiap pulau berbeda.
Dia langsung menemui keberadaan Sang Penulis di pulau Jawa yang di kota bernama Bandung.
Tidak lama kemudian, dia sudah bertemu di dalam rumah Sang Penulis, kemudian muncullah di belakang Sang Penulis yang sedang menulis cerita di Wattpad.
Sang Penulis menoleh ke belakang keberadaan Sang Kematian yang sudah menunggunya.
Sang Kematian langsung memberikan salam sambil berlutut.
Sang Penulis langsung berdiri dari duduk di atas kursi dan menggapai ke depan Sang Kematian yang sedang berlutut.
Langsung dijawab "Salam, Sang Kematian. Bukan... [REDACTED] (disebut nama asli hanya diketahui Sang Penulis)" sambil membantu dia berdiri.
"Lebih baik dipanggil mudah untuk menutupi identitas dirimu yang sebenarnya adalah "Deon"" sambil mengulurkan salah satu telapak tangan ke dada Deon.
Deon berkata "Baiklah. Terima kasih atas semua ini untuk menciptakan semua ini termasuk diriku" sambil mengangguk kepala ke Sang Penulis.
Sang Penulis membalikkan pernyataan tersebut "Tidak. Ini semua hanya cerita diciptakan dari jiwa aku yang sebenarnya. Tidak ada satupun yang mengetahui hati dan jiwa aku sebenarnya kecuali antara Allah dan aku" sambil menutup mulut Deon.
Deon berpikir sesaat setelah mendengar hal yang dikatakannya. Dia memahami apa maksudnya dan tidak bisa bertanya lebih lagi soal dirinya.
Sang Penulis berkata "Kamu sudah datang susah payah sampai ke sini sejak diciptakan cerita yang aku tuliskan" sambil memeluk tubuh Deon untuk menenangkan dirinya.
"Baiklah. Apa yang kamu inginkan? Apa kamu ingin coba bermain bersama aku di dunia bumi ini?" sambil menunjukkan semua di sekitarnya dengan kedua tangan Sang Penulis.
"Terserah saja. Aku hanya ingin bersama Sang Penulis tapi kalau kamu bilang, aku tidak masalah soal itu" disetujui oleh Deon.
"Baiklah. Sekarang kamu bisa istirahat di dalam cerita yang aku tuliskan tenang saja" membalikkan tubuh ke komputer yang masih menyala.
Deon langsung membaringkan diri di atas tempat tidur milik Sang Penulis dan mulai memeluk guling yang digunakan Sang Penulis.
Sang Penulis sedang menulis cerita lagi di samping Deon tidur di tempatnya.
*** Pemberitahuan ***
Sang Penulis ingin memberitahukan bahwa "Halo, para pembaca. Aku memahami ini agak aneh tapi sedikit berbeda hal yang aku sudah tuliskan sesuai cerita berdasarkan imajinasi aku yang ciptakan" sambil melambaikan ke para pembaca.
Deon melambaikan tangan juga dan berkata pada pembaca "Benar. Semoga menikmati cerita yang kami tuliskan dengan baik".
YOU ARE READING
Sang Kematian x Penulis
RandomCerita Imajinasi Diskusi Sang Kematian x Penulis atas kehendak takdir Sang Penulis. Cerita ini akan dirilis setiap minggu. Terima kasih atas perhatian :)