Hari-hari Mew Kana lalui dengan penuh canda tawa dan membuat beberapa orang iri dengan kedekatan mereka. Banyak yang mencibir Kana dan Kana tau apa posisinya saat ini yang hanya sebatas antar asisten pribadi dan bos saja tanpa ada ikatan yang terjalin di antara keduanya.
Kana yang baru saja mendapatkan tugas dari Mew untuk memfotocopy beberapa berkas di ruangannya baru menyadari bahwa mesin foto copy di ruangan miliknya rusak dan ia lupa memberi tau Mew tentang mesin Foto copy itu.
"Sepertinya aku harus ke lantai dasar untuk mencetak seluruh berkas-berkas yang di butuhkan ini." Gumamnya sambil berjalan menuju Lift.
Ting!
Pintu Lift terbuka, Kana masuk ke dalam Lift dan berpapasan dengan beberapa karyawan lain yang berada di dalam Lift yang sama dengannya.
"Hey, bukankah dia Jalang yang selalu menempel bersama dengan tuan Mew,"
"Kasihan sekali dia masih muda tapi sudah menjadi perusak rumah tangga orang lain."
"Menjijikan sekali, apa dia tidak berkaca bahwa dia tidak pantas untuk tuan Mew. Apa lagi jika memang dia menjadi simpanan tuan Mew. Sangat tidak pantas untuk bersanding bersama dengan tuan Mew yang memiliki wajah tampan."
"Kasihan sekali nyonya Bara, di khianati oleh suami dan Jalang murahan berkedok sebagai asisten pribadi ini."
"Semenjak dirinya menginjakan kakinya di perhotelan ini, dia selalu melekat pada tuan Mew seperti lem perekat yang susah untuk di pisahkan."
"Cckk ckk ckk!! Menjijikan sekali. Kasihan sekali nasib nya menjadi seorang pelakor di dalam rumah tangga orang lain."
Itulah cibiran pedas yang Kana dengar dari beberapa orang yang berada di belakang tubuhnya.
Rasa sakit, dan sesak melanda dadanya dengan napas yang tercekik mendengar cibiran yang mereka lontarkan untuknya.
Rasanya kaki Kana tidak sanggup untuk menopang bobot tubuhnya yang tiba-tiba saja melemah setelah mendengar hinaan serta cacian yang di tujukan padanya hingga air mata lolos dari pelupuk mata indah miliknya.
Tessss.. Tess...
Berusaha menenangkan dirinya dan menghapus air mata yang menetes tepat di telapak tangannya.
Ting...
Pintu Lift terbuka saat sudah berada di lantai dasar, beberapa orang yang ada di belakang tubuh Kana berusaha menubruk tubuh lemah nya untuk keluar dari Lift yang penuh rasa sesak dan mencekam bagi Kana.
Setelah beberapa karyawan yang menumpangi Lift bersama dengannya keluar dan menyisakkan Kana seorang diri, buru-buru Kana kembali memencet tombol pintu Lift agar segera tertutup.
Setelah pintu Lift tertutup Kana dengan beringas menghirup udara sebanyak mungkin karna ia sedang susah hanya untuk bernapas saja.
"Haahhh hhaahh hhhh,, uhukk uhuukk hikss ibu hiks hiks." Jatuh bersandar di dinding Lift dengan seluruh berkas yang ada di tangannya jatuh berserakan di lantai Lift.
"Hiks hiks kenapa,, uhukk uhukk hahh hhh kenapa mereka bicara seperti itu pada Kana ibu hiks. Apa salah Kana pada mereka, Kana tidak seperti apa yang mereka pikirkan hiks hiks."
"Kana bukan seorang Jalang, Kana tidak merebut milik orang lain hikss apa yang mereka katakan hiks hiks. Apa Mew sudah memiliki seorang istri dan menyembunyikan semua itu dari Kana?! Tapi Kana tidak seperti apa yang mereka pikirkan ibu, hiks hiks.." menangis meraung seorang diri di dalam Lift sampai tanpa Kana sadari pintu Lift terbuka lebar tepat di lantai ruangan Mew.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selir || MewGulf End ✔️
RandomMenjadi yang kedua adalah hal yang paling melelahkan. Namun kebahagiaan ia dapatkan dengan mudah.. ✔️BxB ✔️MPREG