"Mew Suppasit, apakah kau bersedia mendampingi Kanawut Taippi sebagai pasangan hidup mu untuk selama-lama nya dalam sebuah ikatan pernikahan yang sangat suci dan sakral di hadapan Tuhan dan alam semesta. Apa kamu bersedia menjadikan Kanawut Traippi sebagai bagian dalam hidup mu untuk waktu yang cukup lama." Pendeta.
"Ya, saya sangat bersedia. Saya Mew Suppasit berjanji di hadapan Tuhan dan alam semesta akan menjadikan Kanawut Traippi sebagai rumah tempat saya berpulang dan menjadikan nya teman hidup saya untuk selama-lama nya."
"Baiklah.."
"Kanawut Traippi, apakah kau bersedia mendampingi Mew Suppasit sebagai pasangan hidup mu untuk selama-lama nya dalam sebuah ikatan pernikahan yang sangat suci dan sakral di hadapan Tuhan dan alam semesta. Apa kamu yakin dan bersedia menjadikan Mew Suppasit sebagai bagian dalam hidup mu untuk waktu yang cukup lama." Pendeta.
"Saya bersedia, saya Kanawut Traippi bersedia menjadikan Mew Suppasit sebagai pendamping hidup saya dalam waktu yang cukup lama di hadapan Tuhan dan alam semesta." Kana.
"Baik, kaliam berdua sudah sah menjadi pasangan pengantin di hadapan Tuhan dan alam semesta. Sekarang sematkan cincin pernikahan di jari kalian masing-masing dan berikan kecupan hangat sebagai bukti ikatan cinta kalian di hadapan Tuhan dan alam semesta ini." Pendeta.
Mew Kana mulai menyematkan sebuah cincin di jari masing-masing dan memberikan kecupan singkat sebagai pelengkap upacara pernikahan mereka.
"Ini adalah sertifikat pernikahan kalian, tolong simpan sertifikat ini dengan baik. Acara pernikahan ini sudah selesai, semoga Tuhan memberkati dan melimpahkan cinta kasih dalam kehidupan rumah tangga kalian berdua."
"Amin,,," kompak Mew Kana dan pendeta pun undur diri.
Pesta pernikahan yang sangat sederhana hanya menghadirkan kedua mempelai pengantin di dalam sebuah gereja tanpa pendamping berjalan begitu mulus tanpa hambatan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Potret Mew Kana...
"Hari ini kita sudah sah menjadi pasangan suami istri, apa kamu bahagia, sayang."
"Aku bahagia Mew bahkan Baby pun juga merasa bahagia karna Bibu dan Dady nya sudah bersatu dalam sebuah ikatan suci yang sangat berharga."
"Baby akan menjadi pelengkap dalam kehidupan rumah tangga kita kelak, bahkan mungkin selain Baby akan ada anak kedua ketiga dan seterusnya dalam kehidupan rumah tangga kita."
"Semoga kebahagiaan ini tidak akan pudar untuk selama-lamanya."
"Tidak akan pernah, sayang. Ya sudah lebih baik kita istirahat dan besok aku ingin melihat Baby yang ada di dalam sini." Mengelus perut Kana.
