Suara ketukan pintu terus menerus membuat Karina terganggu. Dia terbangun dari mimpi indahnya, perlahan lahan ia bangkit dari sofa.
Ceklek!
" Ada apa, bang? " Tanya Karina, dengan tangan yang masih mengucek mata.
Orang yang dari tadi mengetuk pintu adalah Kun, abang Karina. Kun datang dengan paper bag yang entah isinya apa, ditangannya.
" Ga ada dek, abang tadi disuruh jengukin adek kesini karna adek jarang pulang ke rumah ayah. " Ucap Kun.
" Ohh.. Yaudah bang, ayo masuk. Tapi jangan berisik, ada Minjeong lagi tidur. " Kata Karina, Kun hanya menganggukkan kepalanya.
" Oh iya, ini ada tas prada dari bunda.. " Kun meletakkan paper bag berisikan tas prada di atas meja makan.
" Wow! Makasih dari adek buat bunda " Kun hanya tersenyum.
" Oh iya, selama tinggal di mansion ini, adek ada masak ga? " Tanya Kun, yang sekarang sedang melihat lihat makanan di kulkas.
" Engga, hehe. Kenapa bang? Mau masak kah? "
" Iya.. tapi bahan masak di kulkas ga ada. Jadi abang mau nyuruh adek beli bahan makanan. Kalau boleh perginya sama Minjeong, biar ada yang nemenin. " Ujar Kun.
" Oke deh, adek mau bangunin Minjeong dulu. Abang bikin note aja dulu. "
Karina pun kembali ke ruang tamu, terlihat Minjeong yang masih tertidur pulas di sofa. Karina mendekatinya, untuk membangunkan Minjeong.
