Karina pulang dari tempat photoshoot. Dia tidak langsung pergi ke mansion, melainkan pergi ke gedung dimana tempat Minjeong berkerja. Karina tak lupa menanyakan dimana studio Minjeong, karena Minjeong telah pindah dari studio lama ke studio baru.
" Winter " Panggil Karina.( Wait, for your information. Selain jadi gitaris, Minjeong juga song writer yaa. )
Reflek, Minjeong menoleh. Setelah menatap Karina sebentar, Minjeong kembali menatap kertas yang tertulis lirik lagu.
" Dih, susah tau aku kesini. Punyaku sakit gara gara kamu. " Ucap Karina, dibalik masker Minjeong, Minjeong tersenyum bangga.
" Come here " Minjeongg menepuk nepuk pahanya, memberi kode ke Karina untuk duduk di pangkuan Minjeong.
Karina pun mengerti. Karina mendekati Minjeong, lalu duduk di pangkuan kekasihnya. Tangan Minjeong memeluk pinggang Karina, sementara tangan satunya lagi menulis dan mengkoreksi lirik lagu.
" Ga cape? " Tanya Karina.
" Ga. " Sahut Minjeong singkat, kembali hening.
" Kalo mau keluar, jangan pake yang kaya ginian. " Tegur Minjeong.
" Baju yang dibeliin kamu.. sayang kalo ga dipake.. " Ucap Karina.Minjeong meraih flannel nya, lalu memakaikannya ke Karina, agar tidak kedinginan. Karina dibuat salting, karena sikap Minjeong.
" Pake, kalo ga mau di makan " Ucap Minjeong.
" Okayy. Kamu istirahat bentar, jangan terlalu fokus ntar capek. " Minjeong meletakkan kertas itu, menutup komputer nya.
Minjeong memeluk erat Karina, menghirup aroma tubuh Karina yang candu baginya. Minjeong melepas masker yang dipakai Karina dan maskernya sendiri, setelah itu mengecup bibir yang bengkak karena ulahnya.
" Pulang sama aku aja. " Karina menganggukkan kepalanya.
" Bengkak banget bibirnya.. "
" Karena kamu ya..! Mainnya brutal banget, punya aku sakit. " Minjeong mengukir smirk di wajahnya.