2.

570 104 7
                                    

Senyuman gadis itu terlihat begitu indah dan untuk sesaat, Seungcheol tercengang. Dia menelan ludahnya dan balas tersenyum.

Ia adalah pria yang tidak banyak bicara dan jarang tersenyum, tetapi hari ini dia merasa ingin tersenyum sepanjang hari.

"Jadi… kau akan menuju ke arah yang sama?"

Gadis itu menundukkan kepalanya lalu mengangguk. "Ya, kebetulan aku akan pergi ke Central Park juga."

"How nice! Ini pasti takdir" seru Seungcheol. Dia bahkan tidak repot-repot kembali ke dalam kafe untuk mengambil bukunya. "Kau ingin pergi sekarang?"

Gadis itu memandangnya dan mengangguk malu-malu. "Ya. Mari kita bertanya kepada orang-orang bagaimana menuju ke sana."

"Ayo!" Seungcheol mengulurkan tangannya dan gadis itu secara naluriah mengambilnya.

Begitu tangan gadis itu menyentuh tangannya, jantung Seungcheol berdetak beberapa kali. Dia hampir membeku di tempatnya. Tangan ini sangat lembut dan feminin. Dia hampir mengambilnya dan menciumnya seperti yang seharusnya ia lakukan di masa lalu pada istri tercintanya.

Namun, dia harus menahan diri. Ia tidak ingin menakutinya. Pertama, Seungcheol tidak yakin gadis ini adalah Lisa. Dan kedua... jika dia benar-benar Lisa... itu berarti gadis ini tidak mengingatnya.

Seungcheol tidak boleh membuat keadaan menjadi canggung di antara mereka. Jika gadis ini benar-benar Lisa, Seungcheol pasti tahu apa yang sebenarnya terjadi hingga dia sudah ada di sini, jauh sebelum tahun 2100.

Apakah Penguasa Waktu yang jahat berbohong? Brengsek sekali! Dia bahkan berbohong pada nafas terakhirnya?

Jika dia belum mati, Seungcheol sangat ingin membunuhnya.

"Apa yang salah?" gadis itu bertanya. Ia melihat ekspresi Seungcheol dan bertanya-tanya mengapa pria itu terlihat kesal. "Kau melupakan sesuatu?"

Seungcheol dengan cepat menggelengkan kepalanya. "Tidak, tidak ada apa-apa. Ayo pergi. Biarkan aku menanyakan arah pada orang itu."

Dia memberi isyarat padanya untuk berjalan menuju seorang pria yang sedang bergegas menuju suatu tempat. Seungcheol menghentikan pria itu dan memaksakan senyum. "Hai, apa kau dari sekitar sini?"

Pria itu mengernyitkan alisnya dan menggeram sebagai balasan. "Ya. Apa yang kau inginkan?"

"Uhm, kami baru di kota ini dan ingin pergi ke Central Park. Tolong beri tahu kami ke arah mana?"

Pria itu menatap Seungcheol dengan tidak percaya. Mantan raja bisa menebak apa yang ada dalam pikiran pria itu. Dia pasti menganggap Seungcheol dan gadis ini aneh karena masih menanyakan arah di zaman sekarang ini.

Seungcheol dengan cepat menambahkan "Maaf, aku lupa ponsel ku, jadi aku agak tersesat sekarang."

Baru pada saat itulah pria itu tampak mengerti. Dia menunjuk ke kanan mereka. "Ke arah sana. Kau mungkin ingin naik kereta bawah tanah karena lebih murah. Bus lebih rumit karena kau harus berganti. Itu pintu masuk ke sana. Temukan saja kereta apa saja yang menuju ke Central Park dan kau akan baik-baik saja."

"Thank you. Have a nice day"

Pria itu hanya mengangguk dan berbalik untuk melanjutkan perjalanannya.

Seungcheol menoleh ke arah gadis disampingnya dan tersenyum manis. "See? Senang sekali berbicara dengan orang lain dan menanyakan arah"

"Kau benar"

"Let's go!"

Dia berjalan menuju ke arah yang ditunjuk pria itu. Ya, mereka bisa naik kereta bawah tanah dan pergi bersama. Seungcheol akan mencoba berbicara lebih banyak dengan gadis ini saat mereka dalam perjalanan ke Central Park untuk mencari tahu siapa dirinya.

The Cursed King Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang