2. In One Night : Who's a her?

23 19 13
                                    


"Who's A Her?"

Sumber : Original Richard_Lee


######

Aku tinggal sendirian diapartemen.

Seorang pelajar, juga pengangguran.

Siang hari mendengar celotehan guru dan menulis dibuku, lalu sisa hari kuhabiskan dengan bermain Game.

Entah itu Game ponsel atau Computer, Aku suka keduanya.

Menjelang tengah malam, perutku terasa lapar-- seperti ada cacing cacing yang berdemo didalam sana.

Kubuka lemari es atau sebut saja kulkas, isinya ternyata kosong.

Tidak ada apapun selain botol air mineral, aku baru ingat jika belum mengisi daftar belanja bulananku.

Aku memutuskan untuk pergi ke minimarket dekat apartemenku yang buka 24 jam.

Kupakai hoodie hitam kebesaran milikku, juga memasang Earphone dan menyetel musik kesukaanku dengan volume maksimal.

Berjalan santai sambil bersenandung, tak ada yang perlu kutakutkan pada tengah malam seperti ini karena aku tidak percaya apapun tentang hantu.

Aku mengambil beberapa kaleng soda, roti sobek dan sandwich juga beberapa keperluan lalu membayar nya dikasir.

Aku keluar dari minimarket dan berjalan melewati rumah-rumah diperumahan dekat apartemenku.

Lengang yang kudapati, tapi tak apa justru aku menikmati.

Semilir angin yang berhembus pelan menerpa surai hitam legamku.

Sembari bersenandung mengikuti lirik lagu yang terdengar dari earphone.

Hingga tiba-tiba seorang wanita paruh baya menghampiriku dari belakang dan bertanya.

"Anak muda, maaf. boleh aku bertanya?"

Aku mengerutkan kening, melihat penampilan wanita itu yang memakai baju-- apa pantas disebut begitu?

Itu hanya kain putih kebesaran yang menutupi tubuhnya juga rambutnya yang panjang menutupi separuh wajahnya.

Itu hanya kain putih kebesaran yang menutupi tubuhnya juga rambutnya yang panjang menutupi separuh wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku hanya mengangguk, meski agak bingung.

"Apa kau tahu dimana jalan no. xxxxxx ini?"

Wanita itu menunjukan secarik kertas ditangannya padaku.

Aku menyipitkan mata karena tulisan dikertas itu sangat kecil dan mirip cakar ayam-- atau cacing kepanasan?

Sedetik aku mengangguk.

"Kau hanya perlu berbelok beberapa kali kekiri dari ujung sana."

Jari telunjukku mengarah pada jalan dan tikungan yang dimaksud.

Wanita itu tersenyum "Terimakasih anak muda. Kau sungguh baik hati."

Lalu wanita itu berjalan mengarah pada jalan yang baru saja kutunjuk.

Omong-omong apa yang wanita itu katakan di kalimat akhir?

Gumaman nya terlalu pelan sehingga aku tidak dapat mendengarnya.

Aku mengangkat bahu acuh, kembali berjalan menuju apartemenku sambil mengikuti lirik lagu.

Tunggu-- apa?

Seketika tubuhku merinding dan gemetar ketika menyadari sesuatu.

Detik itu juga kupaksakan kakiku berlari sekuat tenaga meski terasa kaku.

Menaiki anak tangga terburu-buru tanpa menunggu lama didepan lift.

Sampai di-Unit Apartemen aku langsung menutup pintu tak lupa menguncinya.

Menutup seluruh gorden dan jendela lalu menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhku yang kian menggigil.

Tahu apa?

Aku baru menyadari sesuatu ketika wanita itu menghilang dibalik tikungan jalan.

Padahal suara musik Earphone di telingaku dalam volume maksimal.

Kenapa aku bisa mendengar suara Wanita itu tanpa melepas Earphone di telingaku?

Juga bayangan!

Iya, bayangannya tidak terlihat.

Padahal bayangan milikku terlihat begitu jelas dibawah sinar bulan dan cahaya lampu jalan.

Lalu kenapa tidak ada bayangan yang mengikuti Wanita itu?

Siapa wanita itu sebenarnya?

Siapa wanita itu sebenarnya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







#####

Bagaimana menurutmu? Tidak cukup merinding?

Coba beralih ke Part selanjutnya dan lihat bagaimana reaksimu disana.

IN ONE NIGHT [HOROR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang