dua

830 115 11
                                    


Terlihat tubuh anak kecil sedang meringkuk disebuah gubuk yang terlihat kecil dan rapuh itu.

Udara yang dingin membuat tubuh kecilnya menggigil kedinginan. Bibirnya yang membiru karena dingin, dan tangan yang setia menyatu di depan dada.

Karena tidak kuat menahan dingin, anak kecil itu perlahan membuka matanya, ia menduduki dirinya dan memeluk dirinya sendiri.

Saat kesadaran sudah penuh, anak kecil itu melihat ke sekeliling dengan pandangan bingung. Tempat yang menurutnya asing membuat dirinya sedikit ketakutan.

Anak kecil itu menatap setiap inci dari gubuk reyot itu dengan seksama. Lalu pikiran negatif mulai menyerang pikirannya.

"Ini dimana? " Terlihat anak kecil itu kaget dengan suaranya sendiri. Ia memegang lehernya dan berusaha untuk kembali berbicara.

"Kenapa cuala gw gini?"

Anak kecil itu mencoba merentangkan tangannya kedepan. Lagi lagi dirinya terkejut dengan tangannya yang kecil dan dekil.

"Anjil"

"Kenapa jdi gini, hueeeee Lendi lo dimana?"

"Gw nda mau dicini huhuhu. Mau pulang"

Anak kecil itu yang ternyata Raciel Avrian Faleri yang sudah meninggal dunia di kehidupannya yang dulu dan ntah kenapa dia bisa berada di tubuh anak kecil ini.

Raciel berusaha bangun dan berjalan keluar dari gubuk kecilnya dan melihat pemandangan sekitar yang dikelilingi oleh pepohonan.

Tidak ada satu pun rumah penduduk lain yang Ciel lihat, hanya terlihat pepohonan hijau saja yang mengelilingi gubuk kecilnya.

Ciel terlihat memutari gubuknya dan melihat sekeliling, sekarang Ciel tau dirinya dimana. Hanya satu yang terlintas di otaknya, yaitu hutan. Ya Raciel sekarang berada di hutan terbengkalai.

Ciel memasuki gubuknya dan kembali meringkuk di atas karpet yang sudah bolong itu dengan memeluk lututnya sendiri.

"Mau pulang hiks. Mau pulang, aku takut" Ciel kembali terisak. Saat sudah lelah menangis Raciel merasa kepalanya sangat pusing. Ia memegang kepalanya untuk meredakan rasa sakitnya.

"Akh" Karena tidak bisa menahan rasa sakit, Raciel terjatuh pingsan.

Kepingan memori pemilik tubuh memasuki kepala kecil Ciel seperti kaset yang diputar secara acak.

-
-
-

Hari sudah menjelang pagi. Raciel tiba tiba saja terbangun dari pingsannya dan melenguh saat pusing kembali menyerang.

"Ugh, jadi gw tlansmiglasi? " Raciel tidak percaya dengan keadaannya sekarang. Orang bodoh mana yang percaya adanya perpindahan jiwa?. Ya mungkin orang bodoh itu adalah Raciel, karena dirinya sendiri yang mengalaminya.

"Tapi kenapa halus ditubuh dekil nan miskin ini?, mana di jaman kelajaan lagi" Raciel meratapi nasibnya yang sial karena jiwa nya memasuki tubuh anak kecil yang terbuang dan dunia asing, apalagi dirinya cadel karena kekurangan gizi.

Pemilik tubuh ini bernama Aciel Fairuz Adelard. Aciel dulunya adalah anak dari seorang duke Adelard di kekaisaran Ackerley.

Aciel mempunyai dua kakak kandung. Kakak pertamanya laki laki dan kakak keduanya perempuan.

Saat Aciel lahir, kediaman Adelard gempar karena Aciel mempunyai fisik yang cacat. Mempunyai rambut silver, netra ungu pudar, kulit yang putih pucat, dan memiliki halis yang berwarna silver, bahkan bulu mata nya pun berwarna silver. Bisa dibilang Aciel ini memiliki tubuh Albino.

RacielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang