tiga

715 98 5
                                    

Raciel menghabiskan waktunya bermain dengan teman barunya yaitu seekor kucing yang baru saja diberi nama Nox.

Mereka berenang bersama, main kejar kejaran dan memanjat pohon. Raciel tidak pernah melunturkan senyumannya.

"Nox, kamu mau tau lahasia aku ngga? " Raciel mulai berbicara pada Nox dengan mendudukan Nox di atas pahanya.

"Meong" Seakan mengerti ucapan Raciel, Nox mengeong tanda ingin tahu.

"Sebenalnya aku bukan dali dunia ini, aku belada di dunia jauh disana. Di kehidupan aku dulu aku meninggal kalena penyakit asma aku. Telus pas aku bangun eh udah ada didalam tubuh ini. Peltamanya aku bingung ama takut kalena ini dunianya asing bagi aku, jadi aku nangis deh. Telus aku tiba tiba pusing telus pingsan deh. Pas aku lagi pingsan ingatan tubuh ini masuk ke pikilan aku. Telnyata anak ini tadinya anaknya duke Adelald, telus anaknya dibuang kesini deh. Kasian yah dia, dibuang ama kelualganya sendili" Raciel menceritakan semua kejadiannya pada kucing sambil mengelus kepala Nox.

"Telus aku ketemu kamu deh hihi aku seneng tau akhilnya aku ada temen, soalnya disini ku cuma sendili nda punya siapa siapa" Raciel mengangkat Nox ke atas. Mereka berdua bertatapan cukup lama, lalu Raciel memeluk Nox dengan erat.

"Me-meong" Nox kesusahan bernafas karena Raciel memeluknya dengan sangat erat. Sedangkan Raciel hanya menyengir merasa bersalah.

"Udah ah, ayok pulang udah mau sole" Raciel bangkit dari duduknya dan berjalan menuju arah gubuknya berada dengan menggendong Nox.

Setelah berjalan cukup lama, mereka tiba di sebuah gubuk reyot.

"Tadaaa, ini lumah balu aku. Jelek yah haha" Raciel menertawakan rumahnya sendiri, merasa lucu saat melihat atap nya yang ada bolongnya.

Mereka berdua memasuki gubuk itu dan menduduki dirinya. Raciel mengambil salah satu buah berwarna ungu dari keranjang yang ia buat, lalu memakannya, Raciel juga memberikan buah itu pada Nox.

"Baiklah, sekalang kita tidul Nox" Raciel mulai merebahkan dirinya dan menarik Nox untuk ia peluk.

"Umh hangat"Gumam Raciel sebelum menutup matanya. Saat melihat Raciel sudah tertidur, Nox mulai menjilati pipi Raciel sebelum ikut menutup matanya.

***

"Nggh" Raciel mengeluh dari tidurnya saat merasa pipinya basah.

Perlahan mata Raciel mulai terbuka, tangannya mengucek matanya saat matanya terasa gatal.

Nox yang melihat itu melompat pada Raciel membuat Raciel menghentikan kegiatan mengucek matanya karena menggendong Nox.

Kesadaran Raciel kini sudah penuh, ia melihat kebawah dan melihat Nox.

"Selamat pagi Nox"

"Meong"

Raciel bangun dan mulai meregangkan tubuhnya. Ia berjalan keluar untuk melihat pemandangan. Raciel meringis saat melihat pekarangan depan rumahnya yang sangat berantakan oleh daun daun kering.

"Humm selama aku disini aku belum pelnah belsih lumah" Raciel berkeliling untuk mencari pohon kelapa. Saat sudah menemukannya Raciel mensyukuri pohon kelapa yang pendek untuk ia panjat.

Raciel memanjat pohon kelapa dengan hati hati lalu mematahkan daun daun kelapa.

Saat dirasa cukup banyak, Raciel memetik beberapa buah kelapa muda dan menjatuhkannya. Raciel turun dari pohon dan mengumpulkan daun kelapa dan kelapa muda.

Raciel membawa dengan susah payah, Nox menaiki daun kelapa yang Raciel seret dengan menjilati kaki depannya.

Raciel yang melihat itu menatap Nox dengan datar, lalu melanjutkan menarik daun kelapa.

RacielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang